Sumber Gambar

Jubir Timnas AMIN, Bakhtiar Sibarani, diduga kepergok sedang bermain judi di Malaysia. Video yang menunjukkan kehadirannya dalam sebuah ruangan dengan interior elegan telah menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang pemilik akun @partaisocmed menuduh bahwa Bakhtiar Sibarani bukan hanya sekadar menonton, tetapi juga terlibat dalam perjudian.

Video tersebut diunggah pada tanggal 11 Februari 2024 dan telah menarik perhatian banyak pengguna media sosial. Pemilik akun @partaisocmed juga menyertakan tangkapan layar yang menyorot wajah Bakhtiar Sibarani, dengan menandainya menggunakan tanda persegi merah. Tulisan yang menyertai video dan foto tersebut mengajak orang lain untuk melihat dan menilai sendiri.

Ketika dikonfirmasi mengenai video tersebut, Bakhtiar Sibarani mengakui keberadaannya dalam video tersebut. Namun, ia membantah bahwa dirinya terlibat dalam perjudian. Ia menyatakan bahwa dirinya hanya menonton dan tidak terlibat dalam aktivitas tersebut. Meskipun demikian, video tersebut tetap menimbulkan kontroversi dan menimbulkan kekhawatiran bagi publik.

Meskipun telah dihadapkan dengan ancaman terkait penyebaran video tersebut, Bakhtiar Sibarani mengaku tidak takut dan mempersilahkan untuk menyebarkan video tersebut. Ia menyatakan bahwa nomor yang mengirimkan video tersebut tidak dikenal, dan bahwa jika ada yang melihat ada yang salah dengan dirinya dalam video tersebut, mereka bisa bertanya langsung kepadanya.

Saat ditanya apakah ia akan membuat laporan terkait video tersebut, Bakhtiar Sibarani mengaku ingin fokus pada Pemilu 2024. Ia menolak untuk terlibat dalam masalah tersebut dan menganggapnya sebagai hal yang melelahkan untuk dipikirkan.

Kontroversi mengenai video ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga citra dan integritas para pejabat publik. Bagi seorang jubir Timnas AMIN seperti Bakhtiar Sibarani, memiliki reputasi yang baik adalah hal yang sangat penting dalam membangun kepercayaan publik. Video ini juga menunjukkan betapa mudahnya informasi dan tindakan seseorang tersebar di media sosial dan dapat mempengaruhi opini publik. Oleh karena itu, penting bagi para pejabat publik untuk senantiasa menjaga sikap dan perilaku mereka agar tidak memberikan kesempatan bagi penyebaran berita yang merugikan diri mereka dan institusi yang mereka wakili.


Sumber: Link Referensi