Sumber Gambar

H&M, perusahaan ritel pakaian asal Swedia, telah mengumumkan rencananya untuk menutup 28 toko di Spanyol. Langkah ini juga akan diikuti dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 588 pegawai. Serikat pekerja di Spanyol, CCOO dan UGT, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena adanya ketidakpastian dalam kondisi organisasi, produksi, dan ekonomi perusahaan.

Dalam laporan tahunan H&M, perusahaan ini diketahui memiliki 133 toko di Spanyol dan sekitar 4.000 karyawan. Namun, manajemen H&M menegaskan bahwa mereka akan fokus pada menjaga keberadaan toko-toko yang terletak di lokasi strategis dan tetap kompetitif. Keputusan untuk menutup beberapa toko dan melakukan PHK dipandang sebagai langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Sayangnya, keputusan ini menjadi tambahan dalam daftar panjang perusahaan-perusahaan ritel fashion yang melakukan pengurangan karyawan dalam upaya efisiensi dan penghematan biaya. Ketidakpastian dalam industri ini, terutama yang disebabkan oleh pergeseran tren belanja online dan perubahan gaya hidup konsumen, telah memaksa banyak perusahaan untuk melakukan penyesuaian dalam upaya bertahan.

H&M, yang telah dikenal sebagai merek yang terjangkau dan trendi, kini berupaya mengatasi tantangan yang dihadapi dalam industri ritel fashion. Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, mereka harus melakukan penyesuaian agar tetap relevan dan berkelanjutan. Namun, hal ini juga berarti adanya dampak yang nyata pada karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka sebagai akibat dari penutupan toko dan PHK.

Sementara itu di Indonesia, H&M justru semakin memperluas kehadirannya di Indonesia. Setelah sukses dengan dua toko pertamanya di Jakarta, H&M akan segera membuka toko ketiga dan terbesar di Grand Indonesia. Dengan luas 3.900 meter persegi, toko ini akan menampilkan koleksi fashion dan aksesoris paling lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

Sebagai perusahaan multinasional yang berfokus pada produksi busana, H&M telah mendapatkan respon yang baik dari para pecinta fashion di Indonesia. Dengan semakin maraknya pecinta fashion di tanah air, H&M melihat peluang bisnis yang menggiurkan dalam membuka toko pakaian dan aksesoris.

Toko H&M di Indonesia dioperasikan oleh PT Hindo dan pertama kali dibuka pada tahun 2013. Kini, dengan membuka toko ketiga dan terbesar di Grand Indonesia, H&M menunjukkan komitmen mereka dalam terus menarik perhatian pelanggan dengan menawarkan fashion berkualitas dengan harga terjangkau.

Para pengguna kartu BCA juga dapat menikmati diskon khusus hingga 25 persen untuk pembelian barang harga normal di toko H&M. Selain itu, H&M juga menawarkan opening offers diskon hingga 50 persen untuk barang-barang terpilih. Dengan adanya promosi ini, H&M ingin memanjakan pelanggan dan membuat mereka semakin tertarik untuk berbelanja di toko ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat sejumlah perusahaan ritel besar melakukan langkah serupa dalam upaya untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis mereka. Di tengah persaingan yang semakin ketat dan perubahan tren di dunia fashion, perusahaan-perusahaan ini harus beradaptasi dengan cepat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa langkah seperti menutup toko dan melakukan PHK memiliki dampak yang signifikan pada para karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka.

Sebagai konsumen, kita perlu menyadari bahwa di balik kemudahan berbelanja online dan tren terbaru, terdapat dampak nyata yang dirasakan oleh ribuan karyawan di industri ritel fashion. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan efek dari keputusan-keputusan ini dalam kehidupan nyata dan dukunglah upaya untuk menciptakan lingkungan yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.


Sumber: Link Referensi