Sumber Gambar

Kisruh rumah tangga antara Inara Rusli, Virgoun, dan Tenri Ajeng Anisa telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Berbagai laporan polisi dan tuduhan saling menghantam membuat perdebatan ini semakin panas. Meski begitu, Inara Rusli menunjukkan sikapnya yang terbuka untuk berdamai dan mencari penyelesaian yang baik. Namun, niat baik Inara tampaknya tidak direspons dengan sikap yang sama oleh Virgoun.

Dalam perkembangan terbaru, Inara Rusli mengungkapkan kekecewaannya pada Virgoun yang berniat ingin memenjarakannya. Hal ini terungkap saat Inara menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya atas dugaan akses ilegal data pribadi, yang dilaporkan oleh Virgoun. Inara tidak habis pikir mengapa Virgoun tidak mau berdamai, padahal dia adalah ibu dari anak-anak mereka.

Meskipun Inara telah menunjukkan itikad baik dan berusaha untuk bertemu dan membicarakan masalah dengan Virgoun, namun usaha tersebut tampaknya tidak membuahkan hasil. Sebelumnya, Inara bahkan mengunggah pertemuannya dengan Virgoun di media sosial dengan harapan dapat membicarakan masalah mereka dan berdamai. Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pihak Virgoun untuk mencari penyelesaian yang baik.

Hal ini juga mencemaskan Inara, karena sudah hampir memasuki bulan Ramadhan. Seharusnya, masalah ini tidak perlu berlarut-larut dan bisa diselesaikan dengan baik sebelum memasuki bulan yang penuh berkah tersebut. Inara bahkan sampai menyindir agama yang diyakini oleh Virgoun, bahwa tidak hanya sebatas yang tertulis di KTP saja. Inara berharap agar masalah ini bisa diselesaikan sehingga fokus dapat beralih ke ibadah di bulan suci Ramadhan.


Sumber Gambar

Kepedihan yang dirasakan oleh Inara Rusli sebagai seorang ibu tak dapat diabaikan begitu saja. Harapannya adalah untuk mencari penyelesaian yang adil dan berdamai dengan Virgoun demi kebaikan anak-anak mereka. Namun, sikap Virgoun yang tidak mau berdamai mengundang kekecewaan dan pertanyaan besar bagi Inara.

Perceraian bukan hanya memberikan dampak kepada suami dan istri yang terlibat, tetapi juga melibatkan anak-anak, terutama remaja. Perceraian menjadi beban tersendiri bagi anak dan berdampak pada kesejahteraan psikis mereka. Reaksi anak terhadap perceraian orangtua sangat dipengaruhi oleh perilaku orangtua sebelum, selama, dan setelah perceraian.

Studi literatur menunjukkan bahwa dampak perceraian orangtua pada anak remaja dapat berdampak buruk baik secara fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mempertimbangkan dengan matang keputusan perceraian ini dan memberikan pengertian yang baik kepada anak-anak mereka. Pengasuhan anak juga menjadi tantangan ketika harus berbagi hak asuh dengan mantan pasangan. Konflik yang timbul dalam hal pendidikan atau disiplin anak dapat memperburuk situasi.

Salah satu dampak negatif perceraian adalah gangguan emosi yang dialami oleh orangtua. Terkadang, perasaan cinta yang masih ada setelah perceraian bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan memperburuk insomnia. Stres, gelisah, dan depresi juga merupakan penyebab utama kesulitan tidur setelah perceraian. Orang yang mengalami perceraian juga cenderung sering mengalami mimpi buruk.


Sumber Gambar

Dalam menghadapi dampak buruk perceraian, penting bagi individu yang terlibat untuk mencari bantuan dan dukungan dari profesional, seperti konselor atau pekerja sosial. Konseling keluarga dapat membantu mengatasi konflik dan membantu anggota keluarga dalam proses pemulihan. Selain itu, menjaga kesehatan mental dengan menjalani pola hidup sehat juga sangat penting.

Sampai saat ini, belum ada perkembangan terkait rencana mediasi atau upaya perdamaian yang diambil oleh pihak Virgoun. Sehingga, polemik rumah tangga ini masih terus bergulir tanpa kepastian penyelesaian. Hanya waktu yang dapat menjawab apakah Virgoun akan merespons niat baik dari Inara ataukah pertikaian ini akan semakin memanas.


Sumber: Link Referensi