Jakarta -

Jepang mengalami krisis penduduk yang juga mempengaruhi jumlah tenaga kerjanya. Hal itu membuat banyak pekerja dari negara lain berbondong ke sini.

Melansir Sora News 24, Jumat (2/2/2024), Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang merilis hasil studi terbaru mengenai jumlah warga negara asing yang bekerja di Jepang. Statistik ini menunjukkan bahwa jumlah tersebut mencapai angka tertinggi sepanjang masa.

Menurut data yang dihimpun pada akhir Oktober 2023, untuk pertama kalinya jumlah pekerja asing di Jepang melewati angka dua juta orang. Jepang pernah mengisolasi dirinya dari komunitas internasional, selama Perang Dunia II dan pemerintahan Shogun Tokugawa di periode Edo.


Kemudian, sejak akhir tahun 1990-an, dimulailah internasionalisasi Jepang. Dan kini, statistik tersebut menunjukkan angka tertinggi sepanjang masa. Adapun totalnya berdasar data akhir Oktober 2023 sejumlah 2.048.675 pekerja asing yang mencari rezeki di Negeri Samurai.

Menariknya, ada beberapa negara yang menjadi penyumbang pekerja paling banyak. Di urutan pertama adalah Vietnam yang menyumbang 518.364 pekerja, yakni 25,3 persen dari total. Ini menjadi tahun keempat berturut-turut Vietnam menjadi negara nomor satu mengekspor tenaga kerjanya di Jepang.

Selanjutnya, diikuti negara tetangga lain yakni China dengan 397.918 orang dan Filipina sejumlah 226.848 orang.


Ada jarak cukup jauh dari ketiga negara tersebut dibanding negara-negara selanjutnya, misalnya Amerika Serikat di urutan keempat hanya memasok 34.861 orang dan Inggris di urutan selanjutnya dengan 12.945 orang.

Namun, penelitian tersebut hanya menyasar tempat kerja di sektor swasta Jepang dan tidak mencangkup personel militer maupun kontraktor Amerika Serikat yang bekerja di Jepang. Bahkan kendati mereka tinggal di luar pangkalan dan berada di tengah masyarakat sipil tetap tak dihitung.

Di sisi lain, beberapa pekerja dari negara lain juga naik signifikan. Misalnya pekerja dari Indonesia dan Myanmar, yang naik 56 dan 49,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga jumlah pekerja Indonesia menjadi 121.507 orang dan 71.188 orang pekerja Myanmar.

Menurut prefektur, Tokyo menjadi tempat pekerja asing terbanyak, yakni 542.992 orang, atau sekitar 26,5 persen dari keseluruhan. Diikuti Aichi dengan 210.159 orang atau 10,3 persen dari keseluruhan.

Aichi mungkin belum terlalu dikenal layaknya Tokyo, namun prefektur ini adalah wilayah manufaktur utama. Prefektur ini merupakan tempat asal Toyota dan memiliki beberapa pabrik di sekitar ibu kota prefektur Nagoya.

Sedangkan berdasarkan industri, pekerja asing terbesar banyak bekerja di sektor manufaktur, dengan 552 ribu pekerja di sektor tersebut. Sektor ini diprediksi banyak diisi oleh pekerja Asia Tenggara. Itu karena persyaratan tempat tinggal yang dilonggarkan dari Program Pelatihan Teknis Magang Pemerintah Jepang yang dimulai sejak 2017. Program tersebut menghasilkan gelombang besar masuknya warga Asia Tenggara ke Jepang.

detik.com