Quote:
Direktur Dinamika Survei Indonesia (DSI), Alvian Septiansyah merilis hasil survei yang dilakukan lembaganya untuk merekam tingkat keterpilihan (elektabilitas) pasangan capres – cawapres yang berkompetisi di Pilpres 2024.
Dari data yang dihasilkan, DSI merekam bahwa paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka semakin jauh mengungguli pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maupun pasangan Anies Baswedan dam Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Responden ditanyai siapa presiden yang akan dipilih jika pilpres diadakan saat ini. Sebanyak 52,1 persen publik mengaku akan memilih Prabowo-Gibran,”kata Alvian dalam rilis surveinya yang dikutip Holopis.com, Jumat (2/2).
Sementara itu, tangga elektabilitas kedua diduduki oleh paslon nomor urut 03 yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan perolehan 30,7%.
“Ganjar Pranowo – Mahfud MD dipilih sebanyak 30,7 persen, dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar hanya mendapatkan simpati sebesar 11,3 persen,” ujarnya.
Sementara itu, data DSI menunjukkan bahwa undecided voters sebanyak 5,9 persen. Suara itu yang berpeluang diperebutkan oleh ketiganya.
Namun dari penilitian ini ditemukan adanya anomali sosial yang terjadi di masyarakat khusus pada pemilih muda berusia 17 tahun sampai dengan 35 tahun yang dalam penelitian ini jumlahnya mencapai 58,9 persen
Alvian menjelaskan, bahwa untuk mengetahui bagaimana pendapat mereka tentang arah yang dituju negara ini di bawah kepemimpinan Jokowi dan permasalahan apa yang paling penting bagi mereka, dan apa pendapat mereka mengenai pemerintah dan para pemimpinnya.
Para pemilih muda tersebut berpendapat bahwa lembaga-lembaga ekonomi dan politik di Indonesia tidak memberikan dampak yang positif untuk mereka dan mereka tidak mempercayai kekuatan dan kemampuan dari pemerintaham Jokowi untuk memperbaiki keadaan perekonomian, di mana 72,8 persen responden mengatakan bahwa mereka sebagian besar merasa pesimis terhadap masa depan, dan 78,9 persen mengatakan negara ini secara keseluruhan berada di jalur yang salah.
“Survei tersebut menemukan bahwa sebanyak 89,3 persen para pemilih muda di Indonesia sangat khawatir tentang akses terhadap penguasaan perekonomian yang lebih menguntungkan kelompok kaya dan korporasi di lingkaran kekuasaan saja,” ungkapnya.
Sementara itu, lembaga survei Dinamika Survei Indonesia (DSI) yang mengklaim sebagai lembaga riset di bawah naungan organisasi kumpulan pengamat intelijen bermarkas di Washington, Amerika Serikat yang bernama OSI ( Ordo of Scientific Intelligence ) tersebut menyampaikan, bahwa kaum muda khawatir mengenai standar dasar dalam hidup.
Selain pesimisme mereka terhadap masa depan negara, para pemilih muda juga merasa pesimis terhadap jalan hidup mereka sendiri. Pemilih muda menyatakan keyakinan mereka bahwa status quo ekonomi sangat merugikan generasi muda.
Dimana 89,3 persen responden setuju dengan pernyataan bahwa korporasi mempunyai kekuasaan yang terlalu besar. Sedangkan 88,7 persen setuju bahwa sistem ekonomi secara tidak adil terlalu memihak kelompok kaya
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa survei Dinamika Survei Indonesia (DSI) tersebut dilakukan dalam rentang waktu 15 – 27 Januari 2024 dengan melibatkab 1.880 responden di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Metode yang digunakan oleh DSI adalah multistage random sampling dengan margin of error (MoE) 2,21 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
https://holopis.com/2024/02/02/surve...karang-di-521/
desember rata2 survey 02 45%-48%
awal january sudah 47-49%
akhir january sudah 50%-52%
february bisa 53-55%
lewat margin of error dan bahkan lewatin MK jg ttp menang
krn selisihnya sudah cukup jauh