Luncurkan Becak Listrik, TKN Gaet Dukungan Ratusan Tukang Becak di Madiun Menangkan Prabowo-Gibran
Senin, 29 Januari 2024 13:22 WIB
Penulis:
Febrianto Ramadani| Editor:
Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN -
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, meluncurkan moda transportasi
becak listrik, di Lapangan Gulun, Kota
Madiun, Senin (29/1/2024).
Sambil mengenakan baju khas warna biru, bergambar wajah Capres Prabowo dan Cawapres
Gibran Rakabuming Raka, ratusan
tukang becak yang hadir juga foto bersama menampilkan pose 2 jari.
Mereka mendeklarasikan dukungan, dan berkomitmen siap memenangkan pasangan calon nomor urut 2 tersebut, satu putaran pada
Pilpres 2024 mendatang.
Presiden Becak Listrik Indonesia Nanik S Deyang memaparkan, total becak listrik yang sudah diproduksi sebanyak 800 unit. Dari jumlah tersebut akan distribusikan di 7 lokasi.
“Mulai Kabupaten/Kota
Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Ponorogo, itu didistribusikan sekitar 300 becak,” papar Nanik.
Dalam waktu dekat, lanjut Nanik, segera dibagikan di Solo 50 becak, dan Cirebon 100 becak. Selebihnya, bakal menyusul di wilayah lain, yakni Magelang, Pekalongan, maupun sejumlah kota lainnya.
“Becak listrik adalah program yang sudah lama diinisiasi Pak Prabowo sebelum nyapres. Sementara tahap pertama diberikan kepada pekerja usia 65 tahun keatas. Mereka sudah sangat sepuh, dan tenaganya berkurang,” tuturnya.
Di satu sisi Nanik juga menyebut, Becak Listrik lahir dari rasa keprihatinan Prabowo, usai melihat langsung seorang pria tua renta yang tetap mengayuh becak, ditengah keterbatasannya.
“Melihat kondisi seperti itu kami usul kepada pak prabowo dibuatkan becak listrik. Harganya sangat murah Rp 3.000 perak setiap ngecas, dan sangat efisien, bisa bersaing dengan ojek online,” ungkapnya.
Keberadaan Becak Listrik diklaim oleh Nanik merupakan moda transportasi pertama di dunia. Sehingga, pihaknya bakal mengajukan regulasi baru kepada dinas terkait.
“Kami ajukan ke kapolri agar diberikan keringanan tidak perlu ada SIM, supaya memudahkan
tukang becak. Soal kelayakan ini kami libatkan para ahli dari kampus, dan sudah diuji coba selama 3 bulan. Jika dirupiahkan bisa Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per unit,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Sekretaris TKN Nusron Wahid menambahkan, pembagian Becak Listrik merupakan bagian dari upaya kesejahteraan rakyat.
‘Tentu ini juga adalah langkah untuk menjawab isu isu pengentasan kemiskinan,” tandasnya.
Sementara itu, Salah Satu Pengguna Becak Listrik Mudjito (74) asal Nambangan Kidul, Kota
Madiun, berterima kasih lantaran dianggap telah meringankan beban pekerjaan sehari hari.
“Becak Listrik ini biar tidak lelah. Saya mengayuh tiap hari dari jam pagi sampai sore. Mempermudah pekerjaan,” tutup Mudjito.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi