Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Israel Bersumpah Akan Hentikan Operasional Badan PBB di Palestina Setelah Perang


TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel pada Sabtu (27/1/2024) bersumpah akan menghentikan operasional badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) setelah perang.
Israel juga menyerukan agar kepala badan tersebut mengundurkan diri setelah mereka menuduh sejumlah sejumlah staf terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
UNRWA sendiri telah mengatakan pada Jumat (26/1/2024) bahwa mereka telah memecat beberapa staf atas tuduhan Israel, dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas klaim tersebut.

Sementara, negara-negara donor, termasuk Jerman, Inggris, Italia, Australia, dan Finlandia telah mengikuti langkah Amerika Serikat untuk menghentikan pendanaan untuk UNRWA atas tuduhan Israel tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, meminta Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, untuk mundur dari jabatannya.
"Tuan Lazzarini mohon mengundurkan diri," kata Katz di platform media sosial X pada Sabtu malam sebagai tanggapan atas sebuah posting dari kepala UNRWA yang memperingatkan bahwa penghentian pendanaan berarti operasi badan tersebut di Jalur Gaza akan segera runtuh.
Katz telah mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa UNRWA harus diganti dengan badan-badan yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan yang sejati dalam pembangunan kembali Gaza.
Di sisi lain, Hamas mengecam "ancaman" Israel terhadap UNRWA pada Sabtu, dan mendesak PBB serta organisasi internasional lainnya untuk tidak "menyerah pada ancaman dan pemerasan".
Hubungan antara Israel dan UNRWA telah tegang selama bertahun-tahun, namun memburuk dalam beberapa hari terakhir.

Badan PBB tersebut belum lama ini mengutuk penembakan tank yang dikatakannya menghantam tempat penampungan bagi para pengungsi di kota utama Gaza, Khan Yunis.
Badan tersebut mengatakan bahwa puluhan ribu pengungsi telah terdaftar di tempat penampungan tersebut dan penembakan tank pada Rabu (25/1/2024) menewaskan sedikitnya 13 orang.
Militer Israel mengatakan tinjauan menyeluruh terhadap operasi pasukan di sekitarnya sedang dilakukan.
Militer menambahkan bahwa mereka sedang memeriksa kemungkinan bahwa serangan itu adalah "hasil dari tembakan Hamas".
Sebagaimana dikutip dari AFP, Lazzarini mengecam pengeboman hari Rabu sebagai pengabaian terang-terangan terhadap aturan-aturan dasar perang.

Ia menyebut, pengeboman terjadi dengan kompleks yang telah ditandai dengan jelas sebagai fasilitas PBB dan koordinatnya dibagikan dengan pihak berwenang Israel. 


sumber
jakenesse
jakenesse memberi reputasi
1
205
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.