Jokowi akan menjadi Ketua Umum PDIP? Gak salah?

Bagi yang mengatakan hal tersebut tidak mungkin terjadi, maka harus ingat dalam dunia politik apapun kemungkinannya bisa saja terjadi, apalagi jika kita melihat situasi politik terkini.

Sebelumnya TS menuliskan artikel yang berjudul “Rekonsiliasi Jokowi – Megawati Pastikan Kemenangan Prabowo – Gibran” yang menjelaskan bahwa suara Ganjar – Mahfud akan kian merosot ke bawah 20 persen jika merujuk pada pelbagai hasil survei di bulan Januari 2024.

Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/65b3...abowo---gibran

Desas desus yang mengatakan bahwa akan ada koalisi antara paslon nomor 3 dengan paslon nomor 1 yang diprakarsai Puan Maharani berupa limpahan suara bila pilpres terjadi 2 putaran pun tidak memiliki harapan.

Sebab limpahan suara itu hanya akan menghasilkan 40%-an suara gabungan.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...oogle_vignette
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...sul-posisi-dua
https://news.detik.com/pemilu/d-7154...ar-mahfud-18-1

Terjadinya upaya komunikasi presiden dengan Ketum PDIP, yang kemudian berujung Jokowi kirim karangan bunga dan Megawati larang para menteri dari PDIP mundur dari kabinet, merupakan sebuah konsekuensi logis atas status Ganjar-Mahfud yang hampir pasti tak lolos pilpres putaran pertama.

Rekonsiliasi Jokowi – Megawati menjadi solusi yang dibutuhkan PDIP dan diketahui oleh presiden, dengan tujuan Jokowi merangkul PDIP memenangkan Prabowo – Gibran 1 putaran.

Sikap Megawati yang melarang menteri dari PDIP mundur, menunjukkan ‘Banteng’ siap melakukan negosisasi dengan Jokowi maupun Prabowo – Gibran untuk bekerjasama.

Sikap ini sekaligus bentuk penolakan Megawati pada upaya Puan Maharani rangkul Anies Baswedan demi kerjasama limpahkan suara putaran 2.

Jika rekonsiliasi Jokowi dan Megawati terwujud, lalu menghasilkan kekuatan politik yang memastikan kemenangan Prabowo – Gibran dalam 1 putaran pilpres 2024, maka besar kemungkinan rekonsiliasi tersebut dilanjutkan dengan menguatnya kans Jokowi memenangkan perebutan Ketum PDIP pada Juli – Agustus 2024 mendatang.

Meski Megawati pernah katakan bahwa Kongres ke-VI dilakukan tahun 2024, namun soal Jokowi menjadi Ketum PDIP pernah menjadi usulan dari kakak Megawati, yakni Guntur Soekarnoputra. 

Seandainya para utusan-utusan partai inginkan Kongres ke-VI diadakan 2024, maka hal itu tak mustahil dilakukan.

Sumber :
https://kumparan.com/kumparannews/me...HZt14odsE/full
https://www.metrotvnews.com/play/NLM...kongres-partai

Opsi mendorong rekonsiliasi Jokowi – Megawati ke arah Jokowi menjadi Ketum PDIP pada Juli – Agustus 2024 akan menjadi pilihan utama PDIP.

Sebab, jika PDIP melanjutkan konfrontasi kepada Jokowi, atau PDIP enggan memberikan kursi Ketum PDIP kepada Jokowi, maka Kode Dasi Kuning yang dimainkan Jokowi beberapa waktu lalu, akan membuka peluang Jokowi memenangkan perebutan Ketum Golkar pada November – Desember 2024.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...olkar?page=all
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-minat-di-2024

Bola kini berada di tangan PDIP, apakah mau menerima upaya rekonsiliasi Jokowi – Megawati atau mementahkannya.

Jika PDIP menerima upaya rekonsiliasi Jokowi – Megawati, maka Jokowi akan tetap PDIP dengan syarat Jokowi jabat Ketum PDIP baru.

Jika PDIP menolak upaya rekonsiliasi Jokowi – Megawati, maka Jokowi akan pindah haluan ke Golkar dan dia akan jabat Ketum Golkar baru.