Dokpri

Hai agan dan sista, ahhh setelah sekian tahun baru bisa muncul lagi.
Ada yang kangen ngk..
Mmm, sista dan agan apakah kalian di zaman milenial ini masih kenal dan masih menggunakan dapur yang seperri di gambar. Kalau menurut aku sih, keknya udan minim bangat kan yah.

Secara kan sekarang semuanya sudah serba canggih.

Nah dapur yg seperti di gambar kalau dari kampungku sih di sebut dapur kayu ada juga yang menyebutnya tunggu api atau dapur tungku, tergantug dari daerah masing-masing tapi saya memberinya nama dapur syahrini😂. Karena kenapa, sudah jelas aku punya alasannya. Tpi bukan maju mundur cantik yah.

Aku beri istilah Dapur syahrini sebab jika apinya kecil maka kita maju, jika apinya besar kita mundur, jadi maju mundur panas,,,hehehehe.

Oh yah sista dan agan, kalian tau nggk sih sejarah dari dapur kayu ini.
Yang aku baca di beberapa artikel, dapur kayu ini pertama kalu di temukan di cina dengan bahan dasar dari tanah liat, dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya, kurang lebih begitulah.

Tapi sekarang ini udah banyak macam macam dapur kayu, ada yg persegi empat ada yg segi tiga, ada pula yg bundar serta bahan-bahannya juga udah bermacam macam selain daripada tanah liat, seperti yang aku gunakan ini, bukan berasal dari tanah liat, tetapi dari batu bata dan tidak berbentuk😁.

Aku yakin di kota kota besar pasti sudah sangat susah untuk mendapatkan dapur tungku, secara kan sudah ada yg lebuh praktis dan gampang seperti kompor.

Tapi jika kita masuk ke pedesaan pasti masih ada yang mengunakan. Bahkan sebagian besar orang desa masih setia dengan dapur tersebut.

Selain karena di desa masih belum terlalu modern, konon memasak dengan dapur kayu lebih nikmat ketimbang masak di kompor apalagi masak di ricecoocer. Beda bangat dari cita rasa dan aromanya.

Nah, bagaimana menurut sista dan agan, apakah kalian masih menggunakan dapur syahrini ini, atau sudah berpindah ke kompor Atau ada yg tidak kenal dengan dapur tersebut.

#Maaf atas ketypoannya dan dari tutur katanya



#26-Januari 2024
#os05