Asal usul Suku Bajo tidak dapat dipastikan dengan pasti, tetapi diperkirakan mereka berasal dari daerah Sulu di Filipina.
Sejarah panjang migrasi melintasi perairan di sekitar kepulauan membuat mereka memiliki hubungan kuat dengan wilayah tersebut.

Migrasi ini diyakini terjadi pada abad ke-18 dan ke-19, ketika Suku Bajo mencari tempat baru untuk tinggal dan membangun komunitasnya. Suku Bajo kemudian menyebar di wilayah Indonesia Timur, khususnya di pulau-pulau kecil dan pesisir.

Saat ini, Suku Bajo menyebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia. Mereka tinggal di daerah pesisir dan mengandalkan laut sebagai mata pencaharian utama mereka. Jadi, tidak heran jika suku Bajo sangat ahli dalam hal pelayaran dan menjelajahi lautan.

Nah yang ane search di mbah google ternyata Suku Bajo ada juga dari Sulawesi Selatan, terutama dari daerah sekitar Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka kemudian tersebar di beberapa wilayah kepulauan lainnya di Indonesia, seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan bahkan Kalimantan Timur.

Meskipun kehidupan suku Bajo sudah mulai modern, mereka masih mempertahankan tradisi dan kebudayaan mereka. Mereka juga menjaga kelestarian alam dan sumber daya laut, karena bagi suku Bajo, laut adalah sumber kehidupan yang tak ternilai.

Salah satu fakta unik yang membuat suku Bajo menjadi menarik adalah kemampuan mereka dalam menyelam untuk mencari ikan di laut. Sejak kecil, anak-anak Bajo diajari untuk belajar menyelam dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang ilmu menyelam.


Tidak heran jika mereka memiliki kemampuan menyelam sejak dini, kemampuan mereka untuk bertahan di bawah laut tanpa menggunakan alat bantu pernapasan apa pun. Bayangin aja, mereka bisa menyelam sampai kedalaman 70 meter dan bertahan selama 13 menit hanya dengan topeng kayu.

Ane aja nggak sanggup, Biasanya kan orang rata-rata cuma bisa bertahan antara 30 sampe 60 detik di dalam air gitu, tapi suku Bajo beda banget.

Tidak hanya itu, kehidupan mereka yang berada di laut membuat mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang kapal pesiar, penangkapan ikan, berburu, dan mengumpulkan hasil laut. Rumah-rumah mereka kebanyakan berbentuk rakit yang mengapung di atas air atau di tepi pantai. Tentunya hal ini menjadi keunikan tersendiri dari suku Bajo.

Suku Bajo juga memiliki kearifan lokal dan adat yang sangat kental. Mereka memiliki cerita dan legenda asal-usul suku yang berbeda-beda. Salah satu legenda yang terkenal adalah tentang seorang putri yang hilang di laut dan raja pada waktu itu memerintahkan rakyatnya untuk mencarinya. Meskipun cerita ini sangat populer, detailnya dapat berbeda-beda tergantung tempatnya. Keturunan suku Bajo saat ini tersebar di banyak negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Selain memiliki rumah di atas laut, suku Bajo juga memiliki tempat tinggal berupa kapal. Kapal-kapal ini memiliki beragam nama seperti Lepa-lepa, Bangka, dan Vinta, tergantung di mana mereka berada. Ukuran kapal suku Bajo tidak terlalu besar, dengan rata-rata panjang hanya sekitar 5 meter dan lebar 1,5 meter. Ini menunjukkan keahlian mereka dalam membangun dan mengelola kapal-kapal tersebut.

Tak dapat dipungkiri bahwa suku Bajo memiliki keunikan yang membedakan mereka dari suku-suku lain di Indonesia. Kemampuan mereka dalam menyelam, pengetahuan tentang laut, kearifan lokal, dan kebiasaan hidup di kapal menjadi faktor yang membuat suku Bajo begitu menarik.

Peneliti bahkan menemukan kalo suku Bajo punya evolusi unik pada organ limpa mereka yang lebih besar dari manusia biasa. Karena itu, sirkulasi oksigen di tubuh mereka jadi lebih baik, sehingga bisa nyelam lebih lama. Ini dia, jawaban dari kemampuan mereka yang bikin heboh dunia!

SUMBER

Sebelum thread ane berakhir ada hal yang buat ane tambah bangga, apa itu ? .



Ternyata suku Bajo jadi referensi dalam pembuatan film Avatar, lho! Siapa yang gak tau film Avatar, kan? Film ciamik ini emang selalu bikin penontonnya terpukau dengan dunia Pandora yang indah dan kehidupan yang unik. Nah, film Avatar: The Way of Water, sekuel kedua dari Avatar, kabarnya terinspirasi dari suku Bajo yang ada di Indonesia.


Kehidupan unik suku Bajo ini menginspirasi James Cameron, penulis sekaligus sutradara film Avatar. Dia ngejelasin bahwa suku Bajo jadi salah satu inspirasi untuk menciptakan suku Metkayina dalam film terbarunya.

Film Avatar: The Way of Water bakal mengajak penontonnya lebih jauh mengenal bangsa Pandora dan khususnya kaum Metkayina. Kita bakal bisa makin eksplorasi gimana kehidupan suku yang tinggal di pesisir laut Pandora yang cantik itu. Pastinya bakal seru banget, deh!

Terima kasih sudah mampir di thread ane, maaf bila ada salah dalam pengetikan semoga bermanfaat