Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
OPM Klaim Serang TNI Mayatnya Membusuk di Intan Jaya, Ancam Tembak Pesawat Sipil

OPM Klaim Serang TNI Hingga Mayatnya Membusuk di Intan Jaya Papua, Ancam Tembak Pesawat Sipil
OPM Klaim Serang TNI Mayatnya Membusuk di Intan Jaya, Ancam Tembak Pesawat Sipil
TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua mengatakan masyarakat sipil menjadi korban dan mengungsi akibat konflik bersenjata antara pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) melawan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisas Papua Merdeka atau TPNPB-OPM. Jumlah pengungsi itu diperkirakan sekitar ratusan.

"Sehubungan dengan jumlah masyarakat sipil yang menjadi pengungsi sendiri jumlahnya berbeda antara jumlah yang disebutkan oleh aktivis dan TNI-Polri," ujar Direktur LBH Papua Emanuel Gobay melalui keterangan tertulis pada Jumat, 26 Januari 2024.

Oleh karena itu, mereka mengimbau agar ada penanganan serius dari Palang Merah Indonesia (PMI), Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya. Emanuel mengatakan pihaknya akan menggunakan kewenangan sesuai aturan Pasal 100 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia atau HAM.

“Dalam rangka memenuhi HAM bagi masyarakat sipil, LBH Papua menggunakan kewenangan yang diberikan sesuai ketentuan ‘Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia’” ucapnya.

Bersamaan dengan aturan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, LBH Papua mengimbau agar PMI, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya segera membangun posko pengungsian. Selain itu, mereka diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok para pengungsi akibat konflik bersenjata.

Pada Jumat, 19 Januari 2024 lalu situasi di Distrik Sugapa, Intan Jaya kembali memanas setelah TPNPB-OPM melancarkan serangan. Mereka membakar rumah-rumah dinas, salah satunya termasuk milik anggota DPRD Intan Jaya. Tembakan balasan dari personel Damai Cartenz melakukan tembakan balasan kepada TPNPB-OPM. Dalam kontak tembak itu, salah seorang Brigadir Satu Alfando Steve Karamoy meninggal.

Selang satu hari, personel TNI merespons serangan itu, yang mengakibatkan seorang milisi TPNPB-OPM juga meninggal. Konflik bersenjata itu terus berlanjut hingga Ahad, 21 Januari 2024. Kepala Satuan Tugas Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan ada empat orang tewas pada hari itu. Mereka adalah Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones. Selain itu, konflik tersebut mengakibatkan ratusan masyarakat sipil terpaksa mengungsi dari kampung halamannya.

Oleh karena itu, Emanuel menegaskan pemerintah memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan pokok para pengungsi, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 59 Tahun 1958 tentang Ikut-Serta Negara Republik Indonesia dalam Seluruh Konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949.

https://metro.tempo.co/read/1826592/...i-polri-vs-opm
masalah pengungsi

Gangguan KKB Semakin Brutal, Kampung di Nduga Kosong Ditinggal Warga Mengungsi
OPM Klaim Serang TNI Mayatnya Membusuk di Intan Jaya, Ancam Tembak Pesawat Sipil
.
Sabtu, 27 Januari 2024 | 15:32 WIB
Gangguan KKB Semakin Brutal, Kampung di Nduga Kosong Ditinggal Warga Mengungsi
Warga Intan Jaya Mengungsi di Pos TNI, foto MPI
JAKARTA, iNewsBelu.id  - Sejumlah kampung atau distrik di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, saat ini dalam keadaan kosong ditinggal warganya mengungsi karena takut gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Warga takut karena adanya gangguan KKB di kampungnya hingga mereka mengungsi ke Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga; ke Timika, Kabupaten Mimika; dan Wamena, Kabupaten Jayawijaya,"ujar Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan, dikutip, Sabtu (27/1/2024).

Dari laporan yang diterima Jenderal Kopassus Bintang dua ini menyebut, kampung atau distrik yang kosong ditinggal warganya mengungsi adalah Kampung Mapenduma, Paro, Yal, Dal, dan Mugi.

Keberadaan warga yang mengungsi itu sudah didata sehingga saat pencoblosan pemilu nanti mereka tetap dapat menyalurkan hak pilih di TPS yang ada di lokasi pengungsiannya. Saat ini wilayah tersebut relatif aman, namun prajurit tetap diminta waspada dan bersiaga.

"Prajurit dalam melaksanakan tugas harus senantiasa siaga dan waspada serta tidak boleh lengah," tutup mantan Kaskogabwilhan III tersebut.


Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Intan Jaya, juga melakukan teror dengan membuat kekacauan di masyarakat dan menyerang Pos TNI-Polri.

Hal ini membuat masyarakat Kampung Mamba Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya mendatangi Pos TNI Satgas 330/TD (Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma), untuk minta perlindungan keamanan.

Kedatangan masyarakat tersebut dikarenakan rasa takut akan teror susulan pembakaran rumah dan penganiayaan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh KKB setelah tertembaknya tujuh anggota KKB di dua lokasi yang berbeda. Salah satu anggota KKB yang tewas adalah Melkias Matani.


https://belu.inews.id/read/400240/ga...ga-mengungsi/2
kondisi di Sugapa karena teror KKB
amekachi
amekachi memberi reputasi
1
283
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.