Ngeri! Warga Korea Utara yang Kedapatan Menikmati K-Pop dan K-Drama akan Dianggap sebagai Musuh Negara, Tapi Kim Jong-un Nonton K-Pop

Perselisihan antara dua kubu yang paling sengit malah biasanya dua bersaudara ya gansist, entah apa yang diperebutkan. Padahal dengan bersatu sepertinya akan lebih baik dan memberi manfaat bagi keduanya.

Di dunia ini sering kali dijumpai, mungkin yang terbaru adalah konflik di timur tengah antara bangsa Arab dan Israel yang tak kunjung usai. Begitu juga dengan yang di semenanjung Korea dimana antara utara dan selatan sering bersitegang satu sama lain.







Konser waktu itu di Grand Theater Pyongyang Timur menghadirkan beberapa artis ternama Korea Selatan seperti vokalis veteran Cho Yong-pil, Lee Sun-hee, bintang musik rock Yoo Do-hyun, penyayi Baek Ji-young, dan girl band Red Velvet.

Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara yang terkenal karena ketatnya rezimnya dan pengendalian terhadap warganya, ternyata memiliki minat terhadap budaya pop Korea Selatan, termasuk K-Drama dan K-Pop. Meski negaranya secara ketat melarang pengaruh asing, Kim Jong-un tidak ragu menikmati hiburan dari negara tetangganya.







Dalam konteks ini, minat Kim Jong-un terhadap K-Drama dan K-Pop bisa dianggap sebagai langkah yang memusuhi negaranya sendiri. Pemerintah Korea Utara jelas menolak pengaruh budaya asing dan berusaha menjaga masyarakatnya terisolasi dari dunia luar.

Namun, tidak sedikit pula yang melihat hal ini sebagai tindakan Kim Jong-un untuk mendapatkan popularitas dan dukungan dari rakyatnya. Musik dan budaya pop Korea Selatan telah meraih kesuksesan yang luar biasa di tingkat global, termasuk di negara-negara barat. Dengan menunjukkan minat terhadap hiburan asal Korea Selatan, Kim Jong-un mungkin berharap bisa mendapatkan legitimasi dan popularitas yang lebih besar di mata rakyatnya.




Bagaimanapun, apapun motivasi di balik minat Kim Jong-un terhadap budaya pop Korea Selatan, ini merupakan fenomena menarik yang menggambarkan kompleksitas politik dan budaya di Korea Utara. Meski negara ini dikenal sangat tertutup dan ketat, tampaknya pengaruh budaya pop dari Korea Selatan tidak bisa sepenuhnya dihindari.

Tidak dapat dipastikan tindakan yang seperti ini, mungkin akibat meningkatnya tingkat eskalasi konflik di semenanjung Korea atau memang itu adalah sikap ketakutan akan pengaruh budaya Korea Selatan yang mulai merebak ditengah masyarakat di negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un tersebut.

Ini masalah peraturan dan sanksi bagi yang melanggar ya gansist bukan masalah politik dua negara tersebut, tentang kebijakan sih terserah negara masing-masing. Tapi sangat ngeri juga, kalau hanya karena melihat siaran televisi atau video K-Pop langsung dianggap sebagai musuh negara.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2