Neng Lia

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Video muslimat NU Jatim memberikan dukungan untuk paslon nomor 1 Anies-Muhaimin viral di media sosial. Video yang direkam di dalam bus dalam rangka Harlah Muslimat NU, Sabtu (20/1) menjadi perbincangan.


Video tersebut mendapatkan respons dari salah satu kader sekaligus tokoh Muslimat NU Jatim Lia Istifhama yang tak sependapat dengan muatan di dalamnya.

"Kalau di Muslimat NU Jatim, kebetulan wajah-wajah di video itu enggak ada yang saya kenal dan saya juga ikut harlah, mereka juga tidak kelihatan," ucap Lia tertulis, Senin (22/1).

Ning Lia, sapaan akrab Lia Istifhama itu mempertanyakan keaslian video dukungan terhadap salah satu paslon tersebut.

"Jadi, video aslinya bagaimana, dibuat seperti apa, kami juga enggak paham," katanya.
Menurutnya, jika dilihat dari pose para muslimat, khususnya mak-mak yang hadir di acara harlah, semua anggota Muslimat NU dipastikan tegak lurus mengikuti Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.

Aktivis perempuan itu menceritakan perjalanan darat menuju lokasi harlah yang dia lalui bersama para kader Muslimat NU, semua berlangsung dengan begitu ceria.

"Tidak ada satu omongan miring waktu di rest area, bahkan ketika sampai di GBK jalan kaki itu pas matahari terik, tetapi mereka tidak ada yang tampak kesal atau kelelahan. Happy pokoknya," ujarnya.

Lia menyebut ada dua hal para Muslimat NU hadir di acara harlah. Pertama, semangat orasi Khofifah yang begitu dikagumi, lalu acar harlah juga dihadiri Presiden Jokowi beserta Ketua PBNU dan tokoh lainnya.

"Makanya saya Haqqul Yaqin seribu persen tanpa koma, bahwa Muslimat NU se Indonesia Raya, bahkan internasional tetap tegak lurus terhadap ibu Khofifah," tutur anak dari tokoh nahdiyin Masykur Hasyim itu.

Khofifah menyatakan suara NU adalah suara Muslimat NU. Hal tersebut dia sampaikan saat memberikan sambutan pada Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion GBK, Jakarta.

"Doa Ibu adalah keramat, menembus langit luar biasa. Suara NU suara Muslimat, jaga persatuan nusa dan bangsa," katanya.

Khofifah juga menyampaikan GBK menjadi saksi bahwa NU menyejukkan hati.

"Warna hijau nampak serasi, para ulama terus terpatri. Gelora Bung Karno menjadi saksi, kekuatan NU sejukkan hati," ucapnya. (mcr12/jpnn)