Sumber Gambar

Pengamat militer mengungkapkan kemungkinan adanya pengkhianatan dari Gibran Rakabuming Raka terhadap Prabowo Subianto jika ia berhasil memenangkan Pilpres 2024. Pengamat tersebut memberikan alasan yang mendukung dugaan tersebut.

Dalam podcast Abraham Samad. Connie Rahakundini menyebut ada kemungkinan jika Gibran Rakabuming Raka bisa saja mengkhianati Prabowo Subianto. Connie juga sempat menyinggung PDIP yang dianggap telah dikhianati oleh Presiden Jokowi. Karena kabarnya kini Presiden Jokowi telah hengkang dari partai tersebut dan tampaknya akan gabung ke PSI yang dipimpin anaknya.

Atas dasar itu, Connie beranggapan bahwa bisa saja sang putra sulung Jokowi melakukan hal yang saama dengan yang dilakukan ayahnya. Bahkan Connie sebagai pengamat militer pun memprediksi jika Prabowo-Gibran bisa menang Pilpres dengan satu putaran. Maka kekuasaan Prabowo tidak akan bertahan lama. Terakhir, akan ada dentuman besar yang terjadi jika Prabowo-Gibran memimpin seperti yang dikatakan Connie.

Salah satu alasan yang dikemukakan adalah potensi pergeseran dukungan para pendukung Prabowo-Gibran pada putaran kedua pemilihan. Menurut pengamat tersebut, ada kemungkinan bahwa sebagian pendukung Prabowo-Gibran dapat berpindah haluan dan mendukung pasangan lain yang ada pada putaran kedua. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi Prabowo-Gibran dalam meraih kemenangan di Pilpres 2024.


Sumber Gambar

Selain itu, dugaan campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran juga menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan publik terhadap netralitas sang Presiden. Jika publik merasa bahwa pemilihan tidak lagi netral dan terdapat campur tangan dari pihak tertentu, maka ada potensi publik memutuskan untuk mendukung pasangan lain yang dianggap lebih netral.

Pengamat juga mengungkapkan bahwa perpindahan dukungan dari massa PDI-P ke kubu Prabowo-Gibran tidaklah signifikan. Pendukung PDI-P dikenal sebagai pendukung yang setia dan loyal terhadap partai mereka. Oleh karena itu, pengamat berpendapat bahwa kekuatan PDI-P yang kuat di tingkat akar rumput tidak akan terlalu berpengaruh dalam menguntungkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Status Gibran sendiri di PDIP sekarang masih menjadi tanda tanya besar setelah pendaftaran dirinya sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Meskipun secara de facto keanggotaan Gibran di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah berakhir, Gibran belum secara resmi mengatakan bahwa dirinya bergabung dengan Partai Golkar.

Dalam beberapa kesempatan, Gibran memberikan isyarat tentang statusnya di PDIP dan Golkar. Saat ditanya apakah sudah bergabung dengan Golkar, Gibran menjawab bahwa belum ada pembicaraan seperti itu. Hal ini menunjukkan bahwa Gibran belum melakukan pembicaraan lebih lanjut tentang bergabung dengan Partai Golkar.


Sumber Gambar

Sementara itu, terkait statusnya di PDIP, Gibran memberikan jawaban yang tidak jelas. Ketika ditanya tentang statusnya di PDIP, Gibran hanya menyebut bahwa pertanyaan tersebut sudah dijawab oleh beberapa pihak seperti Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, dan Komarudin Watubun. Namun, tidak ada informasi resmi mengenai pengunduran diri Gibran secara tertulis dari PDIP.

Pada saat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon cawapres, Gibran berpamitan kepada Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, namun tidak mengajukan surat pengunduran diri secara resmi. Hal ini menambah kebingungan mengenai status Gibran di PDIP.

Dalam menyimpulkan, pengamat militer menyebut adanya kemungkinan Gibran Rakabuming Raka untuk mengkhianati Prabowo Subianto jika ia berhasil memenangkan Pilpres 2024. Alasan yang dikemukakan antara lain adalah potensi pergeseran dukungan dari pendukung Prabowo-Gibran pada putaran kedua, dugaan campur tangan Presiden Jokowi, dan ketidaksignifikan perpindahan dukungan dari massa PDI-P. Hal ini menunjukkan bahwa koalisi Anies Baswedan - Ganjar Pranowo memiliki peluang yang kuat untuk memenangkan Pilpres 2024.

Sumber: Link Referensi