Disindir Prabowo Subianto dengan Peribahasa 'Air Susu Dibalas dengan Air Tuba', Ini Balasan dari Anies Baswedan Gansist!

Perdebatan sebenarnya bisa terjadi dimana saja ya gansist, semisal antara tetangga karena masalah sepele akhirnya saling berdebat namun kurang pantas seandainya salah satu dari yang berdebat tersebut membawa persoalan dalam perdebatan itu ke orang lain karena bisa membuat keadaan makin meruncing.

Apalagi jika satu pihak yang yang lagi debat tersebut akhirnya ketahuan telah membicarakan lawannya ke orang lain, bisa berakibat lawannya ikut membalas. Bahkan karena dia orangnya pemberani maka langsung secara terang-terangan katakan bahwa sesuatu yang diungkapkan oleh orang pertama yang debat dengan dia harusnya ungkapan gunjingan itu disaat debat, bukan kepada orang lain.







Pernyataan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang melontarkan peribahasa "air susu dibalas air tuba" telah mendapat tanggapan dari Capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Pada saat ditanya tentang sosok Prabowo Subianto, Anies dengan diplomatis menjawab, "Senior". Hal ini menunjukkan bahwa Anies menghargai dan mengakui pengalaman politik Prabowo yang telah lama terjun di dunia politik.

Peribahasa "air susu dibalas air tuba" yang diucapkan oleh Prabowo telah menjadi sorotan karena diucapkan dalam berbagai kesempatan kampanye. Prabowo juga mengutip peribahasa lainnya yang mengingatkan akan sifat manusia usai diberikan kebaikan. Pernyataan tersebut memberikan gambaran tentang kehati-hatian dan pemahaman bahwa tidak semua tindakan baik akan mendapatkan balasan yang setara.







Dalam konteks ini, pernyataan Anies Baswedan yang diplomatis dan menghargai senioritas Prabowo Subianto adalah sikap yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan sikap kedewasaan politik dalam menjalankan kompetisi demokrasi.

Sebagai calon pemimpin, penting bagi Prabowo Subianto dan Anies Baswedan untuk menjaga sikap dan ucapan yang tidak menyakiti perasaan pihak lain. Persaingan politik harus berlangsung dalam batas-batas yang etis dan menghormati prinsip-prinsip demokrasi.







Tapi ini masalah politik sepertinya, mungkin mirip dengan kejadian pada masyarakat biasa tapi dalam hal politik ungkapan dari satu pihak ke pihak lainnya kadang bukan berdasarkan atas niat saling membenci atau menjatuhkan. Ada beberapa malah digunakan sebagai sarana memikat para pendukungnya atau intrik politik lain karena dalam politik sudah mahfum, tidak ada kawan yang sejati karena yang ada hanyalah kepentingan abadi.

Semoga pilpres kali ini bisa berjalan dengan baik walaupun secara tensi mungkin hampir sama seperti pemilu lima tahun sebelumnya, pergolakan di kalangan atas ya itu tentang cara mereka berpolitik dan biasanya sepanas apapun jika di lingkup negara demokrasi akan wajar-wajar saja.

Yang berbahaya itu jika sudah menjalar kebawah, dimana saat orang-orang yang tidak tahu mendetail tentang politik kemudian saling berseteru bahkan sampai membuat kegaduhan di negeri sendiri seperti saat terjadi di depan gedung KPU tahun 2019 yang lalu.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri: @amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2