- Beranda
- The Lounge
"KATAKAN ORA PADA KOMUNIS"
...
TS
kasihudin
"KATAKAN ORA PADA KOMUNIS"
Waspada Wajah Baru Komunis yang Mengelabui
56 tahun sudah sejarah berkisah, Partai Komunis Indonesia – PKI berulah, menohok bangsa Indonesia ini dari berbagai arah. Pengkhianatan demi pengkhinatan tak jera- dilakukan. Tiga kali pemberontakan berturut –turut yang dilakukan sebut saja perberontakan tahun 1927, menyusul tahun 1948 dan yang paling menyayat hati adalah peristiwa tahun 1965 yang lebih dikenal dengan G 30 S/PKI. Darah berceceran di mana-mana, peristiwa sadis dan memilukan yang dilakukan antek-antek komunis menyertai penderitaan bangsa yang diakhiri dengan peristiwa memilukan gugurnya tujuh bunga bangsa dengan cara yang biadab dan di luar batas kemanusiaan,
" Belum cukupkah semua itu, belum cukupkah bukti yang menekankan PKI tidak pernah bisa menyatu dengan NKRI karena sejatinya, tak sejangkal pun tanah di bumi pertiwi yang bisa dimasuki paham dengan simbol palu dan arit ini," ujar Juru Bicara FKPT Sumatera Barat, Eko Yanche Edrie kepada RRI, Rabu, (29/09/2021).
Catatan kelam yang menyelimuti penderitaan bangsa bertahun-tahun harusnya menjadi cambuk untuk generasi muda peka dan tanggap terhadap petaka yang sewaktu-waktu menghadang perjalanan bangsa. Kemunculan PKI dengan wajah dan tampilan yang mengelabui, tidak akan pernah berhenti memanfaatkan situasi untuk perangkap dan strategi keji yang lama dinanti. Dengan berbagai cara, mereka merasuki jiwa-jiwa kosong, generasi muda yang salah dan keliru memaknai sejarah.
Begitulah adanya, sejarah tidak bisa dibedah, karena sejarah menuangkan kisah demi kisah, seperti diutarakan saksi hidup yang juga tokoh masyarakat Sumatera Barat, Zaitul Ikhlas.
Pada saat pemberontakan PKI tahun 1965, ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Masih terekam dalam ingatannya, kekejaman yang dilakukan antek-antek PKI di kampung halamannya, tepatnya di Gurun Panjang Bayang, Pesisir Selatan. Karena tak menuruti ajarannya, rumah adat dibakar, mereka mengumbar kesadisannya dengan melakukan penyiksaan kepada kaum yang lemah. Hal yang tidak terlupakan, pamannya sendiri ikut menjadi korban penculikan antek PKI dan hingga kini tidak diketahui dimana kuburannya.
" Perlu bagi generasi muda yang sejatinya adalah tonggak penerus sejarah untuk memahami sejarah secara tuntas. Secara berulang buku-buku sejarah memang mengungkap kesaktian Pancasila yang berhasil menaklukkan paham komunis dalam tiga kali pemberontakannya// Namun pada saat kesempatan itu ada, bukan berarti PKI tidak memanfaatnya," ungkap Zaitul Ikhlas.
Zaitul mengumpamakan PKI tidak ubahnya kemarau yag malnda desa nya selama empat bulan berturut-turut. Tanah sawah merengkah karena kekeringan namun siapa sangka, di sekitarnya hidup bermacam ikan yang karena hujan sesaat mampu memenuhi kebutuhan makhluk di sekitarnya. Tanah retak kembali menyatu karena hujan sesaat yang menggyur permukaan bumi.
Begitu pun adanya PKI, karena ada dukungan dan kesempatan, mereka bisa menjelma menjadi kekuatan yang mematikan, senada dengan pernyataan yang diungkapkan Danlanud Sutan Sjahrir, Kolonel Pnb. Fahlevie, Rabu, (29/09/2021).
" Keberadaan paham komunis harus diwaspadai. Sejarah memang tidak pernah memaksa orang untuk percaya, namun rentet kisah masa silam yang mengumbar kekejaman dan tipu muslihat paham yang tidak mengenal adanya Tuhan ibarat paku yang terpatri kuat di dalam sanubari," paparnya.
Sejarah bisa berulang andai kita lengah dan sudah menjadi kewajiban kita adanya, generasi penerus bangsa untuk menjaga apa yang sudah dititipkan para pendahulu. Apa yang sudah terjadi, tidak seharusnya terulang kembali. Tak sejengkal tanah di bumi pertiwi untuk PKI bisa menajamkan gigi karena NKRI harga mati.
PKI SAMPE NONGOL,GW DENGKUL
bukan.bomat dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
34
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya