Cuma Prabowo-Gibran yang Disorot Media Asing, Disebut Harmless Grandpa dan Nepo Baby

15 Januari 2024, 13:34 WIB


Baliho paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menghabiskan setengah badan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 10 Januari 2024. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman

PIKIRAN RAKYAT - Pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan dari media asing. Prabowo mendapat sorotan media asal Inggris, The Guardian, sedangkan Gibran disorot media Timur Tengah, Al Jazeera.

The Guardian menyorot citra gemoy atau lucu yang belakangan ditunjukkan Prabowo Subianto. Dalam berita yang ditulis media asing itu, Prabowo disebut melakukan rebranding menjadi 'harmlesss grandpa'.

"Dia adalah mantan jenderal yang dipecat dari militer karena dituduh terlibat dalam penculikan dan penyiksaan. Namun saat ini, Prabowo Subianto, kandidat terdepan dalam pemilu mendatang, menampilkan citra yang sangat berbeda: seorang kakek yang lucu dengan gerakan tarian yang canggung dan sisi yang lebih lembut," tulis The Guardian, diakses 15 Januari 2024.

Media asing itu juga menuliskan goyang gemoy yang kerap dilakukan Prabowo, seperti dalam video yang viral di TikTok.

Selain goyang gemoy, The Guardian juga menggambarkan aktivitas Prabowo bersama kucingnya, Bobby.

Hal itu dinilai sebagai perubahan besar bagi mantan menantu mendiang Soeharto itu.

"Prabowo dilarang bepergian ke AS, meskipun larangan ini dibatalkan setelah dia menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 2019. Dia selalu membantah melakukan kesalahan dan tidak pernah didakwa sehubungan dengan tuduhan tersebut," tulisnya lagi.

Nepo baby


Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.

Selain Prabowo Subianto, cawapresnya Gibran Rakabuming  juga mendapat sorotan Al Jazeera, terdapat dalam berita pada 23 Desember 2023.

Media Timur Tengah itu mengungkapkan, sejak mengumumkan pencalonannya pada Oktober 2023 lalu, anak pertama Presiden Joko Widodo itu menghadapi badai kontroversi, termasuk tuduhan sebagai 'nepo baby' dan kelanjutan politik dinasti.

"Pencalonan Gibran difasilitasi oleh keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi pada Oktober, yang melonggarkan persyaratan usia minimum bagi calon presiden dan wakil presiden. Meskipun pengadilan pada prinsipnya menjunjung batas usia minimal 40 tahun, para hakim membuat pengecualian yang memperbolehkan pejabat yang berusia minimal 35 tahun untuk mencalonkan diri jika mereka sebelumnya terpilih untuk menjabat–memungkinkan Gibran menjadi pasangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelang pemilu. pemilu 14 Februari. Keputusan tersebut menimbulkan kontroversi karena Ketua Mahkamah Konstitusi saat itu, Anwar Usman, adalah saudara ipar Widodo," tulis Al Jazeera, diakses 15 Januari 2024.

Berdasarkan penelusuran Pikiran Rakyat, cuma pasangan calon nomor urut 2 yang disorot media asing dan mendapat sebutan harmless grandpa dan nepo baby. Sedangkan pasangan calon lainnya tidak.

Joget berulang tak perhatikan konteks


Pendukung TKN Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran melakukan aksi saat peluncuran platfrom digital di depan gedung Fanta Headquarters Prabowo-Gibran, Menteng, Jakarta, Kamis, 14 Desember 2023.


Capres nomor urut dua Prabowo Subianto memberi salam sebelum menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.

Pakar psikologi forensik Reza Indrari Amriel merisaukan joget gemoy Prabowo.

"Sekarang bukan kondisi fisik Prabowo yang saya risaukan. Toh dia sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara," tutur dia, 13 Desember 2023.

Dia menilai, joget gemoy itu menjadi strategi branding dalam rangka meyakinkan publik bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu sehat.

Hal serupa pernah dilakukan Donald Trump pada 2019 setelah dinyatakan lolos dari serangan Covid-19, juga dilakukan Boris Yeltsin pada 1996, Perdana Menteri Rusia era 90-an yang dikenal memiliki riwayat penyakit jantung.

Reza menuturkan, masuk akal bila Ketua Umum Partai Gerindra itu melakukan pendekatan yang sama untuk memengaruhi persepsi publik, lantaran setiap kontestan boleh bikin siasatnya masing-masing.

Namun, Trump dan Yeltsin bergoyang saat berada di panggung dan waktu ada alunan musik. Itu pun cuma satu-dua kali.

"Prabowo joget terlalu sering. Tanpa musik pula dan seperti tak kenal situasi. Saat ditanya hal serius, tanpa jawaban tuntas, Prabowo justru 'menggenapi' jawabannya dengan berjoget," ucapnya.

Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara, serta pernyataan yang serbamengambang dan terputus yang membuatnya waswas dengan satu hal, executive functioning Prabowo.

Menurutnya, joget gemoy itu terkesan sebagai bentuk kompensasi, sekaligus pengalihan perhatian audiens, atas menurunnya kemampuan capres nomor urut 2 itu berpikir strategis dan tuntas di level tertinggi pejabat negara.

Strategi branding joget gemoy juga menurutnya berpotensi menjadi senjata makan tuan.***

https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...-baby?page=all

Nemu nieh
https://www.theguardian.com/world/20...ng-accusations
https://www.aljazeera.com/news/2023/...debate-showing