Peta perpolitikan pilpres 2024 kembali berubah pasca debat ke-3 yang berlangsung Minggu, 7 Januari 2024.

Perubahan tersebut terjadi disebabkan manuver teranyar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan perpindahan suara ganjaris dari paslon 03 ke Prabowo – Gibran.

Sudah TS jelaskan di artikel sebelumnya yang berjudul “Usai Debat 3, PDIP Terbelah 3 Poros : Jokowi vs Prananda vs Puan” bahwa internal PDIP tengah bergejolak.

‘Banteng’ kini menyiapkan dua jalur kerja sama pelimpahan suara putaran 2 mereka melalui poros Prananda, anak lanang Megawati, untuk melobi Prabowo. Sementara poros Puan, putri Megawati, bergerak untuk melobi Timnas AMIN.

Poros ini dibuat karena kecil peluang elektabilitas Ganjar – Mahfud mampu memenangkan Pilpres di putaran pertama.

Lantas poros mana yang lebih menguntungkan PDIP? Apakah poros Prananda yang mengarah melimpahkan suara 03 ke Prabowo atau poros Puan yang cenderung ke Anies Baswedan?

Demi menjawabnya, mari kita lirik sejumlah faktor berikut.

Pertama, selama debat ke-3 berlangsung, meski Ganjar terlihat banyak menyerang Prabowo namun ada beberapa momen di mana capres 03 bermanuver membela posisi capres 02.

Sehingga Prabowo melontarkan kalimat bahwa beliau setuju dengan pernyataan Ganjar sebanyak tiga kali.

Momen tersebut antara lain saat Ganjar menyampaikan potensi ekonomi Indonesia dalam menguasai belahan bumi bagian selatan, Ganjar yang menyampaikan pendapatnya tentang tumpang tindih lembaga negara dalam mengurus pertahanan dan keamanan kelautan, dan terakhir saat Ganjar menyampaikan tentang permasalahan utang luar negeri.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...anjar?page=all

Pernyataan setuju Prabowo terhadap apa yang disampaikan Ganjar tak luput dari perhatian Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, Andi Widjajanto.

Andi mengaku kaget ketika Prabowo menyatakan setuju dengan pendapat Ganjar. "(Prabowo) Setuju, muncul tiganya, senang 'wooo Pak Prabowo-nya menyetujui apa yang disampaikan Mas Ganjar'. Kita kaget-kaget yah," kata Andi di Media Center TPN, Menteng, Jakarta, 8 Januari 2024.

Andi lantas menuturkan bahwa pihaknya langsung menggelar rapat setelah debat itu.

Sumber : https://www.tribunnews.com/mata-loka...-debat-ada-apa

Andi Wijayanto sendiri diketahui sangat dekat dengan Jokowi di mana dia pernah dipercaya menjadi anggota Badan Pemenanan Pemilu Jokowi – JK, Sekretaris Kabinet, hingga kini menjabat sebagai Gubernur Lemhanas.

Rapat yang dilakukan Andi beserta jajarannya pasca debat capres ke-3 menjadi sinyal akan terjadi konsolidasi tingkat tinggi antara poros militer Ganjar – Mahfud (Andi Wijayanto dan Andika Perkasa) dan poros militer Prabowo – Gibran (Prabowo, Sjafrie, SBY, dan Wiranto) dalam merumuskan Roadmap Pertahanan 2024 – 2029.

Sinyal akan terjadinya konsolidasi tingkat tinggi itu diperkuat dengan data survei terbaru yang mengurai fakta posisi Ganjar – Mahfud yang merosot tajam mendekati angka 20 %.

Tengok saja hasil Survei Median pada bulan Desember 2023 untuk Ganjar – Mahfud yang turun ke 20,1 persen. Padahal di bulan November 2023, angka elektabilitas paslon 03 mencapai angka 26,7 persen.

Peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurrahman menyatakan dalam konferensi pada 8 Januari 2024 bahwa ia menduga suara pemilih Ganjar – Mahfud berpindah ke Prabowo – Gibran.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...uaranya-pindah

Dengan kata lain ada migrasi suara Ganjaris ke Prabowo-Gibran yang pada akhirnya membuka peluang koalisi Poros Prananda – Ganjar untuk melimpahkan suara Ganjar – Mahfud kepada poros Jokowi – Prabowo – Gibran di putaran 2, jika pilpres berlangsung dua putaran.

Faktor kedua ialah manuver Puan Maharani yang menggelar pembicaraan rahasia dengan AMIN. Poros Puan ini menjadi gerakan tandingan terhadap manuver Poros Prananda – Ganjar.

Akan tetapi, poros Puan - AMIN yang mengharapkan ceruk suara di Jatim langsung dihadang langkah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengisi posisi juru kampanye nasional atau jurkamnas Prabowo – Gibran sekaligus sebagai Dewan Pengarah TKN.

Ketua TKN Rosan Roeslani langsung mematok kemenangan besar di wilayah Jawa Timur dengan perolehan suara 65 % untuk Prabowo – Gibran.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam, TKN tidak muluk-muluk bila melihat latar belakang Khofifah. Sebab, keberadaan Khofifah memang bisa mendorong elektabilitas Prabowo – Gibran.

Umam menyampaikan, salah satu simpul kekuatan politik di Jawa, khususnya Jawa Timur ialah basis pemilih Nahdliyyin. Dukungan Khofifah akan membantu mengonsolidasikan simpul-simpul kekuatan politik Nahdliyyin guna mempertebal kekuatan elektoral 02 di Jawa Timur.

Pergerakan TKN Prabowo Gibran menurut Umam akan membuat repot PKB yang tengah melakukan upaya serupa untuk pemenangan paslon AMIN. Apalagi menurut Umam elite pengurus PBNU sendiri dirasa tidak sejalan dengan kepentingan politik pencawapresan Cak Imin.

Sumber : https://www.suara.com/kotaksuara/202...n-pkb-di-jatim

Oleh karena itu rencana koalisi PDIP – AMIN, melalui poros Puan – Anies, tidak memiliki masa depan yang menjanjikan bagi ‘Banteng’.

Sehingga dapat kita simpulkan, seumpamanya pilpres berlangsung dua putaran, maka kerjasama Prananda – Ganjar dengan poros Jokowi – Prabowo akan jauh lebih menguntungkan PDIP ketimbang rencana kerja sama poros Puan – Anies yang segera digerus manuver Khofifah lumpuhkan AMIN di Jawa Timur.