Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
CEO McDonald's Keluhkan Dampak Boikot yang Merugikan, Terancam Bangkrut?

Sumber Gambar

CEO McDonald's Chris Kempczinski mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak boikot yang merosotkan bisnis perusahaan di kawasan Timur Tengah. Menurutnya, beberapa perusahaan di Timur Tengah dan kawasan lainnya mengalami penurunan signifikan dalam penjualan setelah meletusnya konflik Israel-Hamas. Ia juga menyalahkan misinformasi terkait konflik yang berdampak pada persepsi masyarakat terhadap merek McDonald's.

Dalam pernyataannya, Kempczinski menegaskan bahwa di setiap negara di mana McDonald's beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, perusahaan tersebut didukung oleh pemilik operator lokal yang dengan tekun melayani dan mendukung komunitas mereka sambil memberikan lapangan kerja bagi ribuan warga setempat. Namun, kampanye boikot yang beredar di media sosial telah menggerogoti reputasi McDonald's dan berdampak pada penurunan penjualan di kawasan tersebut.

Selain McDonald's, sejumlah merek Barat juga menjadi sasaran boikot karena dukungan terhadap Gaza dan Palestina yang saat ini menghadapi invasi Israel. Boikot ini terjadi tidak hanya di kawasan Arab seperti Mesir dan Yordania, tetapi juga di negara-negara di luar kawasan Arab.


Sumber Gambar

Misinformasi dan kampanye boikot ini tidak hanya mengganggu bisnis McDonald's, tetapi juga berdampak negatif pada ekonomi lokal. Di Malaysia, McDonald's mengajukan gugatan atas tuduhan pernyataan palsu yang merugikan. Namun, gugatan ini justru memicu kemarahan masyarakat Malaysia yang mayoritas Muslim karena kelompok aktivis yang memboikot entitas bisnis yang mendukung Israel dikenai tuntutan hukum yang besar.


McDonald's, perusahaan makanan cepat saji terkenal di seluruh dunia, saat ini menghadapi tantangan serius karena adanya gerakan boikot yang dilakukan oleh sejumlah negara Arab dan Muslim. Seruan untuk tidak membeli produk McDonald's ini bermula dari pernyataan bahwa restoran McDonald's di Israel memberikan makanan gratis kepada pasukan tentara Israel (IDF) dan memberikan diskon 50 persen bagi IDF untuk makanan tambahan.

Di beberapa negara seperti Kairo, Mesir, dan Yordania, terlihat bahwa restoran McDonald's menjadi sepi pengunjung. Gerakan boikot ini juga menyebar ke beberapa negara Arab lainnya seperti Kuwait dan Maroko. Namun, dampak boikot ini hanya terjadi secara sporadis dan kecil di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Meskipun beberapa pengguna media sosial menentang gerakan ini, seruan untuk memboikot McDonald's semakin kuat dan mendapatkan dukungan dari banyak pihak.


Sumber Gambar

Boikot terhadap McDonald's sendiri sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, ada juga gerakan boikot yang dilakukan oleh beberapa negara Barat terhadap perusahaan ini terkait isu lingkungan dan upah yang rendah. Namun, gerakan boikot yang sedang berlangsung ini memiliki konteks yang berbeda. Hal ini terkait dengan dukungan yang diduga diberikan oleh McDonald's kepada pasukan IDF di tengah konflik antara Israel dan Palestina.

McDonald's sebagai perusahaan besar harus memperhatikan dan merespons serius adanya gerakan boikot ini. Hal ini bukan hanya sekedar masalah bisnis, tetapi juga berkaitan dengan citra dan reputasi perusahaan. McDonald's perlu melakukan kajian yang lebih mendalam terkait dengan isu-isu sensitif seperti ini, agar dapat menjaga hubungan baik dengan semua konsumen di seluruh dunia.

Pada akhirnya, gerakan boikot yang dilakukan terhadap McDonald's memperlihatkan betapa pentingnya perusahaan untuk tetap sensitif dan mengikuti perkembangan sosial dan politik di berbagai negara. Keputusan-keputusan yang diambil oleh perusahaan dapat berdampak pada hubungan dengan konsumen dan citra perusahaan secara keseluruhan.


Sumber Gambar

Dalam situasi ini, transformasi sektor UMKM juga menjadi penting dalam upaya memperkuat perekonomian nasional. Peningkatan daya saing sektor UMKM dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada merek asing dan mengembangkan usaha lokal yang dapat menghasilkan lapangan kerja baru. Pemerintah perlu mendorong inovasi, pembiayaan yang terjangkau, dan pelatihan untuk mengembangkan potensi UMKM dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan McDonald's dan sektor UMKM dapat bangkit dari dampak boikot ini dan berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional.


Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
merckygan
nobodysnafkin
bang.toyip
bang.toyip dan 8 lainnya memberi reputasi
9
883
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cooking & Resto Guide
Cooking & Resto GuideKASKUS Official
8.8KThread12.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.