Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dharma8888Avatar border
TS
dharma8888
Jika Yesus lahir hari ini, ia akan berada di bawah puing-puing rumah di Gaza
Jika Yesus lahir hari ini, ia akan berada di bawah puing-puing rumah di Gaza' - Natal yang senyap di Betlehem akibat perang Israel-Hamas


Jika Yesus lahir hari ini, ia akan berada di bawah puing-puing rumah di Gaza


Sebuah palungan yang terdiri dari puing-puing dan patung bayi Yesus dibungkus dengan kain kufiya Palestina, menyambut umat paroki di salah satu gereja kota Betlehem.

Betlehem, sebuah kota di Palestina yang diyakini umat Kristen sebagai tempat kelahiran Yesus dari Nazaret, batal merayakan Natal tahun ini.

Tidak ada pohon cemara yang penuh dekorasi maupun hiasan natal yang digantung di jalanan atau di Manger Square (Lapangan Palungan) yang terkenal.

Bahkan, tidak ada turis atau peziarah yang membawa semangat Natal mereka saat mengunjungi salah satu tempat paling suci bagi penganut agama Kristen tersebut.


Jika Yesus lahir hari ini, ia akan berada di bawah puing-puing rumah di Gaza


"Siapa yang ingin merayakan [Natal] ketika melihat kehancuran di gambar-gambar yang kita lihat setiap hari yang menunjukkan anak-anak ditarik dari puing-puing Gaza?" kata Munther Isaac, seorang pendeta dari Gereja Lutheran Injili Kelahiran Betlehem, kepada BBC Mundo.

Sejak jemaatnya memasang palungan, patung bayi Yesus yang dibungkus syal Palestina beredar luas di media sosial, dan Pastor Isaac dibanjiri banyak permintaan wawancara.


"Kami ingin mengirim pesan kepada dunia bahwa inilah suasana Natal di Gaza dan di seluruh Palestina. Inilah Natal di tempat kelahiran Yesus: anak-anak dibunuh, rumah-rumah hancur dan keluarga terlantar," ujar Isaac.

Jika Yesus dilahirkan kembali di zaman sekarang, tutur pendeta Lutheran tersebut, "Ia akan lahir di bawah puing-puing sebuah rumah di Gaza."


Tempat kelahiran agama Kristen

Di Palestina, tempat lahirnya agama Kristen, terdapat sekitar 47.000 warga beragama Kristen, menurut sensus terbaru Kantor Pusat Statistik Palestina yang dilakukan pada 2017.

Mayoritas dari mereka adalah umat Gereja Ortodoks, meskipun semua aliran agama Kristen diakui di wilayah Palestina. Lutheran, aliran yang dianut oleh Isaac, 44 tahun, memiliki lebih dari 1.500 umat.

Jumlah penduduk Betlehem kurang dari 30.000 orang, tetapi di dalamnya terdapat 50 gereja dan lembaga Kristen karena Betlehem memiliki makna mendalam dan sangat penting bagi umat agama tersebut.

Menurut Injil Matius dan Lukas, yang mencatat "kisah-kisah masa kecil" Yesus, di sinilah Maria dan Yusuf, orang tuanya, melakukan perjalanan dari Galilea dan banyak orang Kristen menganggap di tempat itulah sang mesias dilahirkan.

Jika Yesus lahir hari ini, ia akan berada di bawah puing-puing rumah di Gaza


Kota ini adalah tempat tinggal bagi banyak umat Kristen Palestina di Tepi Barat, serta Yerusalem Timur dan Ramallah, meskipun ada juga komunitas kecil di Gaza.

Pada 19 Oktober, salah satu gereja tempat jemaat Kristen berlindung di Jalur Gaza, yaitu Santo Porphyrius, menjadi sasaran pengeboman Israel yang menewaskan 18 orang, termasuk sembilan anak.

Kejadian itu menunjukkan, khususnya pada umat beragama, bahwa "tidak ada tempat aman di Gaza, dan tempat mana pun dapat menjadi target."


Munther Isaac menjalin komunikasi konstan dengan komunitas Kristen di Gaza. Ia memiliki teman-teman yang hidup dalam ketakutan:

"Setiap kali saya menelepon mereka, mereka mengingatkan saya bahwa ini mungkin terakhir kalinya kami berbicara, bahwa ini mungkin hari terakhir mereka."

"Mereka adalah masyarakat kami, mereka adalah teman kami, kerabat kami, dan masyarakat internasional terus membenarkan pembunuhan ini, merasionalisasikannya untuk mengirim pesan bahwa anak-anak Palestina tidak penting," katanya melalui sambungan telepon dari Bethlehem.

Dia saat ini pula menjabat sebagai dekan akademik Bethlehem Bible College.


Setidaknya 18.400 orang, termasuk lebih dari 7.700 anak-anak, telah tewas dalam operasi militer Israel di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.

Operasi militer itu dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas menyerang beberapa kota di Israel selatan, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan 245 diculik, menurut pihak otoritas negara itu.

Yang terluka di Gaza sekarang mencapai 50.000, sementara sistem kesehatannya berada di ambang kehancuran, dengan hampir tidak ada obat-obatan, rumah sakit kewalahan dan tenaga kesehatan tinggal di tenda-tenda yang terbuat dari plastik di pintu rumah sakit.
Perlindungan di gereja-gereja Gaza

Pastor Isaac mengatakan sekitar 900 orang Kristen berlindung di dua gereja yang tersisa di Gaza, yakni Gereja Katolik Keluarga Kudus dan Gereja Santo Porphyrius, Ortodoks Yunani.

Santo Porphyrius, adalah seorang pria yang menjadi uskup Gaza pada abad ke-5 dan ia juga dimakamkan di rumah ibadah tersebut.

Keduanya terletak di pusat Kota Gaza, yang telah banyak dibom sejak awal perang dan merupakan tempat pertempuran sengit antara militan Hamas dan pasukan Israel.

Meskipun Israel telah meminta masyarakat untuk meninggalkan daerah itu, orang-orang Kristen yang berlindung di dalam gereja menolak.

"Mereka takut jika mereka pergi, mereka tidak akan pernah bisa kembali. Jika mereka akan mati, kata mereka, ‘kita akan mati di gereja bersama-sama’. Ini adalah pemikiran yang sangat menyedihkan", kata Pastor Isaac.

Jika Yesus lahir hari ini, ia akan berada di bawah puing-puing rumah di Gaza


BBC

Diubah oleh dharma8888 24-12-2023 11:30
superman313
Negrod
Negrod dan superman313 memberi reputasi
2
670
73
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.