harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Pengungsi Rohingya BAB Sembarangan, Warga Pidie Aceh Ngamuk!

Sumber Gambar

Sebanyak 180 pengungsi Rohingya yang ditampung di pinggir Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie, Aceh, telah dipindahkan ke lokasi yang lebih jauh dari permukiman penduduk setempat. Alasan pemindahan tersebut adalah karena para pengungsi Rohingya ini melakukan buang air besar (BAB) sembarangan, khususnya ke dalam tambak milik warga.

Keuchik Gampong Batee Zakaria dari Pidie mengungkapkan bahwa tenda para pengungsi Rohingya sudah dibongkar oleh warga dan digeser ke arah barat agar tindakan yang mengganggu tersebut tidak terulang. Pemindahan ini dilakukan setelah masyarakat mengeluhkan perilaku tersebut dan meminta solusi kepada pihak berwenang.

Yance Tamaela, seorang pejabat yang terkait dengan penampungan pengungsi, mengakui adanya keluhan dari warga terkait buang hajat sembarangan yang dilakukan oleh pengungsi Rohingya. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena belum disediakan tempat yang layak, sehingga pengungsi diarahkan untuk melakukannya di pantai.


Sumber Gambar

Kini, para pengungsi Rohingya telah dipindahkan ke tempat yang baru, dengan harapan agar dapat memberikan kondisi yang lebih baik bagi mereka dan juga bagi masyarakat sekitar. Yance Tamaela menyampaikan bahwa pihak terkait akan berusaha memberikan yang terbaik bagi pengungsi Rohingya dan masyarakat di masa yang akan datang.

Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya adanya penanganan yang tepat terhadap situasi pengungsi. Selain memberikan tempat penampungan yang layak, juga diperlukan fasilitas dan pengelolaan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, termasuk tempat buang hajat yang memadai.

Pemerintah daerah, pihak terkait, dan masyarakat di Pidie, Aceh, diharapkan dapat bekerjasama untuk menangani situasi pengungsi Rohingya dengan baik. Selain memberikan bantuan dan fasilitas yang dibutuhkan, juga diperlukan pemahaman dan toleransi antara masyarakat lokal dan pengungsi, agar dapat menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis bagi semua pihak.



Sumber Gambar

Masalah pengungsi Rohingya terus menjadi sorotan dunia. Dengan kondisi politik yang tidak stabil di Myanmar, ribuan Rohingya melarikan diri ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia dan Malaysia. Namun, banyak dari mereka yang tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dan akhirnya terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ketidakpastian.

Salah satu alasan mengapa pengungsi Rohingya terus berulah adalah karena keterbatasan akses mereka terhadap hak-hak dasar. Baik Indonesia maupun Malaysia bukanlah pihak yang telah meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951, sehingga hak-hak mereka untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan, dan akses pada fasilitas umum tidak dijamin. Tanpa adanya perlindungan hukum yang memadai, banyak pengungsi Rohingya yang terjebak dalam pekerjaan yang tidak layak dan tidak mendapatkan akses pada pendidikan yang layak.

Keterbatasan akses ini juga berdampak pada ketidakpastian hukum bagi para pengungsi Rohingya. Tanpa adanya status resmi sebagai pengungsi, mereka rentan terhadap penangkapan dan penahanan oleh pihak berwenang. Beberapa pengungsi Rohingya bahkan telah di- resettle ke negara ketiga, sementara yang lain memilih berangkat secara spontan ke negara lain yang mungkin memiliki saudara atau keluarga yang telah tinggal di sana. Hal ini menunjukkan betapa putus asanya pengungsi Rohingya dalam mencari kehidupan yang lebih baik.


Sumber Gambar

Selain itu, fenomena penyelundupan manusia juga menjadi faktor penting dalam permasalahan pengungsi Rohingya. Jaringan penyelundup yang longgar dan perbatasan darat dan laut yang panjang membuat pengungsi Rohingya menjadi sasaran empuk bagi para penyelundup manusia. Mereka rela membayar jumlah yang besar demi mendapatkan jasa penyelundupan yang tidak aman. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki banyak pilihan lain dalam upaya mereka untuk meninggalkan kehidupan yang penuh dengan kekerasan di Myanmar.

Dalam kondisi seperti ini, sangat penting bagi negara-negara di Asia Tenggara untuk bekerja sama dalam menangani masalah pengungsi Rohingya. Perlindungan dan bantuan yang memadai harus diberikan kepada mereka, termasuk akses pada pekerjaan yang layak dan pendidikan yang setara. Selain itu, perlu juga peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik penyelundupan manusia.

Ketidakstabilan politik di Myanmar dan keterbatasan akses hak-hak dasar telah membuat pengungsi Rohingya terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ketidakpastian. Solusi jangka panjang untuk masalah ini membutuhkan kerjasama antarnegara, termasuk Myanmar, serta komitmen untuk memberikan perlindungan dan bantuan yang memadai kepada pengungsi Rohingya. Hanya dengan upaya bersama, pengungsi Rohingya dapat memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.


Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
luvchelsea
screamo37
sigit.haryadi
sigit.haryadi dan 11 lainnya memberi reputasi
10
3.2K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gosip Nyok!
Gosip Nyok!KASKUS Official
34KThread24.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.