damar.jagadAvatar border
TS
damar.jagad
10.angiring Part 1 :Perjalanan Misterius Menuju Sanggar Pamulangan


10.angiring

 

angin malam itu membawa hawa dingin yang menusuk tulang menggambarkan kesepian dunia kala itu,angin yang masih berhembus mengiringi perjalanan 3 anak manusia itu menuju suatu tempat yang akan menjadi sanggar pamulangan untuk 2 bulan kedepan,kuda setro maruto yang mengantarkan mereka bertiga tiba tiba menukik turun menandakan bahwa mereka sudah hampir sampai kepada tujuannya,setro maruto terus menukik turun sembari meringkik,hingga akhirnya tapak kaki kuda itu pun menapak keatas tanah,disana bapak melihat ada jembatan bambu yang lumayan besar dihadapannya dengan sungai yang mengalir dibawahnya dengan jurang setinggi tiga meter menghiasi bibir sungai ,bapak melihat ke sekeliling dilihatnya disana terdapat pohon pohon besar yang berdiri rimbun dan gelap malam itu

“pak kita dimana ini?”Tanya bapak kepada mbah mir

“dawuhan lesti le “jawab mbah mir pendek

“lha kita nunggu siapa ini pak mir ?”Tanya pak dul

“tunggu aja sebentar lagi jangan banyak Tanya dulu”jawab pak mir

tak eberapa lama terlihat seseorang tengah berjalan dari seberang jembatan,lelaki itu mengenakan pakaian biasa layaknya pria desa pada umumnya lalu mendekati rombongan mbah mir bapak dan pak dul ,pria yang menampakkkan wajah dingin tanpa senyum dengan tenang menyapa mbah mir

“ndoro,anda sudah ditungi di dalem”ucap pria itu menyapa mbah mir dengan wajah dinginnnya serta pandangan kosongnya,sejenak pria itu melirik pada bapak dan pak dul dengan sorot mata kosongnya ,tercekat itulah perasaan yang bisa digambarkan bapak dan pak dul kala itu

“iya abdi antarkan kami kesana”jawab mbahmir tegas kepada pria yang di panggil abdi itu

“silahkan ikuti saya ndoro”ucap abdi itu sembari membalikkan badannya lalu berjalan,tiada obrolan sama sekali sepanjang perjalanan bapak dapat melihat apa yang tengah berseliweran dari pohon ke pohon kala itu sekelebat kain putih terlihat melayang dari 1 pohon kepohon lain hingga sosok itu pun berhenti di salah satu cabang pohon mahoni yang terlihat besar dan tinggi dilihatnya dengan seksama sosok itu yang terlihat meiliki rambut panjang serta kaki yang diayun ayunkan diatas pohon iya tak salah lagi itu adalah kuntilanak yang sedari tadi memperhatikan mereka berempat berjalan,sosok sosok anak kecil yang seperti sedang berlarian saat salah satu anak kecil itu ternyata tidah didapati bola mata di wajahnya hanya terdapat lubang yang menganga menandakan matanya seakan dicabut paksa oleh sesuatu  ,mbah mir bapak dan pak dul masih berjalan menyusuri jalan desa yang dihiasi pohon pohon tinggi kala itu,menampilkan hawa kengerian tersendiri dalam benak bapak,setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama keempat orang itu telah sampai di komplek perkuburan desa diluar kuburan itu terlihat pohon beringin besar dengan akar yang menjuntai dari batangnya hawa keangkeran dan kemistisan seakan kental menyelimuti pohon beringin besar itu ,kemudian si abdi berjalan mendekati pohon itu seraya berkomat kamit seakan sedang berkomunikasi dengan sesuatu yang tak terlihat setelah selesai si abdi itu pun berjalan kembali kearah mbah mir bapak dan pak dul,

“ndoro silahkan pintunya sudah dibuka” ucap si abdi itu masih dengan tatapan kosongnya

“iya mari”lalu mbah mir bapak dan pak dul mulai mengi kuti siabdi yang telah berjalan menuju belakang pohon disana bapak melihat ada rongga dipohon beringin itu setinggi tubuh manusia siabdi itu pun memasuki rongga itu dalam sekejap abdi itu sudah tidak tampak di pelupuk mata lalu disusul mbahmir dan kemudian pak dul namun saat bapak mulai melangkah kearah rongga itu perasaan mencekam tiba tiba hadir merengkuh bapak,dibarengi datangnya sebuah suara berat yang terdengar dari atas pohon

“menungso koyo kowe ora bakal iso le ,luweh apik kowe bali wae ra usah sing keneh keneh nyowo iku ono regane le”(manusia seperti kamu tidak mungkin bisa le,lebih baik kau pulang sekarang,nyawa itu ada harganya le) ucap suara itu meremehkan,ketika bapak menoleh kearah suara itu datang bapak melihat pemandangan yang belum pernah ia lihat sebelumnya terlihat kerangka manusia yang tengah duduk dengan cahaya merah bersinar dari rongga matanya diantara tkerangka itu terlihat daging yang masih menempel memuarkan bau busuk perlahan kerangka itu pun turun dan menghampiri bapak saat kerangka itu berjalan terdengar klutikan suara tulang beradu,

“menungso koyo kowe iki sawijining menungso sing ora iso dielengno,aku seng wes bogrek koyo ngene durung iso nggayuh kuwi opo maneh kowe”(manusia seperti kamu ini adalah salah satu manusia yang tak bisa diingatkan,aku yang sudah hancur begini saja belum bisa mendapatkan itu apa lagi kamu)ucap kerangka manusia itu berjalan menghampiri bapak bapak hanya terdiam merasakan hawa mengerikan dari sosok itu ,rasa ketakutan yang sedari tadi seakan menghilang tiba tiba muncul lagi memeluk bapak membawa bapak dalam rasa keterpurukan yang dalam,sejenak bapak terigat lagi dengan keluarga kecilnya yang sedang menantinya ,dengan mengandalkan keberanian yang sudah menipis bapak berdiri menatap makhluk itu dan berkata

“itu urusanku masalah aku dapat atau tidak yang penting aku sudah berusaha ,siapa kamu yang tiba tiba datang dan menghakimi keputusanku”ucap bapak dengan mata melotot tajam lalu berlalu  memasuki rongga pohon yang terlihat gelap itu,saat sudah didalam bapak merasa sedang menembus tirai tipis yang hampir tak terlihat bapak pun mulai menutupmatanya sembari terus berjalan dalam kegelapan yang seakan akan tanpa ujung itu,namun tiba tiba mata bapak yang tertutup terasa panas dan membuatbapak terpaksa membuka matanya ,saat kelopak mata bapak telah terbuka sepenuhnya tiba tiba ada cahaya yang sangat terang menerjang pandangan bapak,bapak pun mulai mengalami kebutaan sesaat,setelah mata bapak sudah mampu beradaptasi dengan cahaya itu dilihatnya disana da semacam pendopo besar yang dipagari oleh tembok batu bata disekeliling nya terlihat hutan yang sangat asri dipenuhi bunga bunga yang sungguh menawan,bau harum bunga bunga liar itu sekejap menusuk penciuman bapak dengan wanginya yang menenangkan dilihatnya jalan setapak yang terbuat dari susunan batu yang tertata rapi terdapat gapura besar diujung jalan setapak itu yang dihiasi ukiran khas jawa sama seperti yang terukir di candi candi jawa didekat gapura itu bapak melihat mbah mir dan pak dul yang tengah menunggunya bapak pun mulai berjalan menghampiri mereka saat bapak telah sampai dihadapan mbahmir bapak pun menoleh lagi kearah belakang tempat ia datang tadi, pohon beringin besar yang sangat mirip dengan yang dimasuki bapak tadi terlihat berdiri kokoh disana melihat itu bapak pun merasa heran

“bukannya aku sudah berpindah tempat ya kenapa beringin itu masih disini?”Tanya bapak dalam hati ,mbah mir yang tahu akan hal itu pun menepuk bahu bapak

“le ayo masuk kita sudah ditunggu”ucap mbah mir seraya melangkahkan kaki memasuki gapuro itu yang diikuti oleh pakdul dan bapak setelah memasuki gapuro itu disana bapak melihat bangunan pendopo yang teramat besar disisi pendopo itu terdapat ruangan ruangan lain yang terlihat pintunya tertutup,bangunan disana terlihat terbuat dari kayu berukir yang terlihat sangat megah dengan taman bunga dihalamannya, ditengah pendopo itu terlihat si abdi bersama seseorang yang terlihat tua dengan tubuh kurus tinggi rambut dan jenggotnya yang panjang putih, mengenakan pakaian selempang putih tengah berdiri dengan tersenyum menyambut mereka

“oalah ngger wes tak tunggu tekamu”(oalah nak sudah tak tunggu kedatanganmu) ucap lelaki tua itu

“iya eyang guru maaf kedatangan kami sedikit terlambat”ucap mbah mir sembari menundukan kepala

“iyo iyo ora dadi ngopo ngger,oh  iki anake darno siswaku nger lan iki sijine anakmu …?”(iya iya tidak apa apa nak,oh ini anaknya darno muridku dan satunya ini anakmu …?) Tanya lelaki tua yang dipanggil eyang guru itu kepada mbahmir

“injih eyang guru ini adiknya siono”ucap bapak memperkenalkan

“oalah adine siono tho….ehm ehm ehm layak kok podo pasuryane”(oalah adiknya siono tho ehm ehm ehm  pantas kok wajahnya mirip) ucap eyang guru dengan senyumnya yang cerah

“IKI anake darno iki…wes gede saiki kowe ngger ,ndelok pasuryanmu aku dadi kelingan bapakmu cubo lek ndisike gelem tak elengke ora bakal kedadeane koyo ngono”(ini anaknya darno ini…sudah besar sekarang kamu nak,melihat wajahmu aku jadi teringat bapakmu,andai saja dia dulumau menerima omonganku tidak aka nada kejadian seperti itu) ucap eyang guru kepada pak dul dengan raut wajah sedih

“iya eyang guru tidak apa apa sudah takdirnya saya sudah rela eyang guru”ucap pak dul menegarkan diri

“wes wes wes mundak marai kelingan seng ora ora ,seng baku saiki Sugeng rawuh aneng sanggar pamulangan pangemban dawuh yo ngger”(sudah sudah sudah jadi teringat yang tidak tidak ,yang terpenting sekarang selamat datang di sanggar pamulangan pangemban dawuh ya nak)

“mir ayo melu aku sedelok,anak lan ponakanmu ben karo siabdi “(mir ayo ikut aku sebentar,anak dan keponakanmu biar bersama si abdi) ucap eyang guru kepada mbahmir yang langsung berjalan mengikuti eyang guru kesuatu tempat yang bapak tidak ketahui,si abdi yang sedari tadi hanya diam tiba tiba mendekati bapak dan pak dul dan berucap

“mari saya antarkan panjenengan berdua untuk berkeliling”ucap si abdi sembari berjalan mendahului yang kemudian diikuti bapak dan pak dul

mereka berjalan melewati sebuah ruangan megah berpintu besar yang diukir dengan ornamen bunga yang tampak sangat megah

“ini sanggar patemon ndoro tempat para tamu tamu agung disambut” setelah mengucapkan itu si abdi berjalan lagi kearah bangunan berjejer tiga  yang lebih kecil dari sanggar patemon tadi namun masih menampakkkan kemewahan yang tercetak dalam gaya bangunan joglo kuno itu lalu si abdi berucap sambil menunjuk kearah bangunan

“ini tempat para siswa ngangsu kaweruh”ucap si abdi yang kemudian berjalan lagi disana bapak melihat ada beberapa orang yang tengah duduk bersila didalam ruangan itu sembari mendengarkan seseorang erselempang putih sedang menjelaskan sesuatu ,lalu mereka berjalan lagi menuju suatu ruangan yang terpisah agak jauh bangunan itu tampak berdiri sendiri dengan angkuhnya dipintunya terukir symbol kala cakra yang terlihat sangat kokoh bangunan itu membawaaura mistis tersendiri tampak muram dan sintru seketika membuat bulu roma bapak dan pak dul terkesiap bangun lalu abdi itu berhenti dan berucap lagi

“ini bangunan yang dilarang oleh panembahan guru untuk dimasuki oleh siapapun bangunan ini disebut pakunjaran agung”ucapabdi sembari cepat cepat pergi dari bangunan itu dan berjalan lagi menyusuri jalan setapak yang disamping ya terlihat rapi ditumbuhu oleh bunga bunga beraneka ragam dalam perjalanan mereka melewati sebuah tanah lapang yang lumayan besar ditengah tanah lapang itu terdapat pohon besar yang menjulang tinggi pohon yang biasanya disebut pohon kepuh dibawahnya terdapat batu besaryang berbentuk datar diatasnya  mereka pun masih terus berjalan melewati tanah lapang itu dan menuju ke sebuah rumah gubuk yang jauh dari bangunan bangunan yang lain rumah itu tampak sangat sederhana dan kecil beratapkan jerami gubuk itu berbentuk panggung denan tangga yang terbuat dari dahan dahan berbentuk bulat sangat berbeda dngan bangunan bangunan sebelumnya yang tampak megah lalu si abdi berucap kembali

“ini tempat tinggal panembahan guru”ucap abdi itu sembari menunjuk

“kok rumah eyang guru sederhana banget ya pak dul”Tanya bapak kearah pak du

“lho kok Tanya aku ya mana tahu dek ,tapi setahuku orang orang seperti eyang guru itu lebih suka hidup sderhana seperti itu”jawab pak dul

“oalah”ujar bapak pendek

lalu merekapun melanjutkan perjalanan lagi kearah bangunan yang terakhir bangunan kayu yang tampak memanjang dengan dipan dipan bambu yang berjajar rapi disebelah bangunan itu tampak asap mengepul yang diketahui adalah dapur ,terlihat seorang wanita tua sedang memasak disana sembari tersenyum ramah kearah bapak dan pak dul lalu pak dul mulai bertanya kepada abdi

“ini tempat apa abdi?”Tanya pak dul

“oh ini sanggar peturon  tempat para siswa istirahat sedang dosebeahnya adalah dapur” setelah itu mereka bertiga pun berjalan lagi kearah pendopo setelah sampai disana bapak ,pak dul segera duduk bersila menunggu mbahmir yang tengah diajak ke suatu tempat oleh eyang guru,

“ndoro saya tinggal sebentar jangan kemana mana ya”ucap abdi sembari berjalan menjauh dari bapak dan pak dul tak seberapa lama bapak melihat mbahmir dan eyang guru pun tiba yang dusul dengan abdi yang terlihat membawa tampah kecil berisi gelas dari bambu berjumlah 4 yang terlihat mengepulkan uap tipis setelah disuguhkan ternyata itu adalah kopi,kemudian eyang guru berucap

“ ayo diunjuk kopine mumpung isih anget ngger”ucap eyang guru mempersilahkan

tanpa banyk kaya bapak dan pak dul langsung menyeruput kopinya,mbah mir yang mengetahui itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya lalu berucap

“jadi kalian berdua nanti belajar disni dibawah bimbingan eyang guru bapak gak bisa nemenin soalnya ada tugas yang harus bapak lakukan nanti kalo sudah waktunya bapak jemput lagi kesini”ucap mbahmir menjelaskan

bapak dan pak dul pun hanya mengangguk angguk kan  kepalanya bersamaan

“wes ngger ra usah was kuatir yo pun eyang engkang bakal nuntun kowe kabeh yen kowe manut marang eyang mesti bakal dadi ngger”(sudah nak gak usah kuatirya,nanti eyang sendiri yang akan menuntun kalian jika kalian menurut padaku aku jamin pasti akan jadi) ucap eyang guru kepada bapak dan pak dul tak lama kemudian mbah mir pun berpamitan kepada eyang guru dan berpesan kepada bapak dan pak dul

“baik baik kalian disini yang manut jangan bikin bapak malu ya dul ,nu”ucap mbahmir sebelum berlalu

bapak dan pak dul pun hanya menganggukan kepala mengiyakan lalu tak seberapa lama mbahmir pun tiba tiba lenyap dari pandangan mereka

hari hari bapak dan pak dul belajar dibawah bimbingan eyang guru ,semakin hari semakin berlalu pak dul dan bapak pun telah menguasai beberap ilmu linuwih yang diturunkan oleh eyang guru.hingga suatu eyang guru memanggil bapak dan pak dul kehadapannya,bapak dan pak dul pun tak tahu apa yang akan dibicarakan eyang guru sampai sampai memanggil mereka.


9.maruto part 1
9.maruto part 2
bolapantai
anwaranwar93
belajararif
belajararif dan 9 lainnya memberi reputasi
10
474
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.