damar.jagadAvatar border
TS
damar.jagad
9.MARUTO Part 1 :Tunggon, Pusaka Penjaga Rumah
9.MARUTO

Angin berhembus seakan membelai bumi,roda roda diatas aspal seakan tengah bercumbu mesra diiringi deru suara mesin yang seperti menembangkan lagu romansa,angin yang terus berhembus mulai memasuki jendela bis yang tengah melaju diatas apal yang hitam,dalam keramaian kota kala itu bapak hanya mampu merasakan sintru didalam hatinya mengingat keluarganya yang ia tinggalkan dirumah demi menunaikan keinginannya yang nantinya akan berimbas pada keluarganya,menuju desa turen yang terletak di daerah kabupaten malang ,lumayan jauh memang dari rumah sekitar 1 jam perjalanan entah apa yang akan menunggu bapak, pak dul dan mbahmir disana nanti bapak sejenak melamunkan semua yang telah ia lewati 1 minggu terakhir hingga ia dikagetkan oleh bis yang tiba tiba berhenti,bapak melongokkan kepalanya kearah depan terlihat disana plank bertuliskan PT PINDAD .

“ayo le dul kita sudah sampe “ucap mbah mir yang telah berdiri menenteng tasnya

Ternyata bis itu sudah sampai ditujuanya yaitu dusun talok kemudian bapak ,pak dul dan mbahmir pun melangkahkan kaki menuruni bis itu ,kala itu memang untuk menuju ke kediaman buyutku harus jalan kaki yang agak lumayan jauh,melewati beberapa lahan persawahan yang terlihat baru saja dipanen suasana desa masih terasa kental kala itu beda sekali dengan sekarang,kurang lebih 30 menit mereka bertiga berjalan kaki,dan sampailah dirumah kediaman buyutku .dari luar rumah itu terlihat kesan kuno dan beraura teramat kelam ,

“ kulo nuwun dek…dek ….”ucap mbah mir dari luar pintu

“monggo…”terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah

“lho kang mir .kok tumben pulang ada apa kang?”ucap seorang wanita yang ternyata adalah adik mbahmir yang bernama mbah yat sembari keluar rumah

“iya ini mau nyekar kepunden bareng ponakanmu sama anaknya darno”jawab mbah mir

“oalah tak kira kalo ada apa masuk dulu sini “ucap mbah yat kepada bapak dan pak dul

Rumah buyutku ini masih bergaya joglo malangan dengan dinding 2 kayu yang sudah terlihat menua ,saaat memasuki rumah itu tiba tiba perasaan bapak terasa tercekat seakan tertekan oleh sesuatu seketika dada bapak terasa sesak diekor mata bapak tak sengaja melihat sesosok makhluk tinggi besar hitam dengan mata menyala merah ,sederetan gigi tajam menghiasi bibirnya ,sosok itu sedang menatap tajam kearah bapak dan pak dul yang tengah terduduk dikursi kuno peninggalan buyutku,bulu roma bapak tiba tiba meremang hebat saat dilihanya sosok itu tengah berjalan mendekatinya semakin lama semakin dekat muncul perasaan tak nyaman dalam hati bapak saat sosok itu hendak mendekati bapak tiba tiba mbah mir langsung melotot kearah sosok itu,mengetahui itu sosok itu pun langsung tertunduk dan mulai menghilang.

“gak usah takut le dia itu salah satu penghuni disini”ucap mbahmir melihat bapak yang mulai dibasahi keringat dingin

“kok bisa ada makhluk seperti itu disini pak”jawab bapak yang masih merasa takut

“itu tunggon salah satu pusaka milik mbahmu le memang diperintahkan untuk menjaga rumah ini"

Bapak terdiam dan hanya menganggukkan kepala sembari mengelap keringat dingin di dahinya

Tak lama kemudian mbah yat pun kembali keruang tamu dengan membawa 3 gelas kopi dan meletakkanya di meja yang terletak dihadapan bapak

“monggo diminum dulu kopinya”ucap mbah yat

“nggih bulek”ucap bapak dan pak dul bersamaan melihat itu mbah yat hanya tersenyum

“ada apa kang mir kok tiba tiba mau nyekar ke punden ?” Tanya mbah yat menyelidik kearah mbah mir

“ini lho ponakkanmu mau mulai lelaku”jawab mbah mir

“oalah iya le, nerusin tradisi keluarga mas mu no juga sudah melakukan lelaku itu”ucap mbah yat tersenyum kearah bapak

“lho kang ini anaknya darno yang dulu sering kelayapan sama kamu itu kan”Tanya mbah yat lagi kearah mbahmir

“iya dia anaknya si semprul darno”jawab mbahmir melirik kearah pak dul

Pak dul hanya meringis kecil sembari tertunduk

“lho pak mas no itu siapa kok aku gak pernah tahu?” Tanya bapak yang penasaran

“no itu kakakmu yang pertama dari istri bapak yang pertama”jawab mbahmir

“kok aku gak pernah ketemu pak?”Tanya bapak lagi yang terheran karna tidak mengetahui jika ia memiliki saudara seayah

“nanti juga ketemu le dia sekarang tinggal di ngrawan”jawab mbah mir

Lalu obrolan pun berlanjut hingga tampak matahari telah condong kearah barat,mbahmir bapak dan pak dul pun mulai bersiap siap

“ mau kepunden mana ini pak?”Tanya bapak

“gunung petung terus ke mbah suro gawe abis itu ke mbah gunung djati”

“satu dusun kok pundennya 3 pak mir?”Tanya pak dul yang penasaran

“ceritanya panjang dul nanti tak ceritain sambil jalan aja”jawab mbah mir sembari membawa buntelan kresek

“oh iya lupa kalian mandi keramas sana dulu gih baru kita segera berangkat keburu malam nanti” ucap mbah mir lagi



[ jadi guys desa talok kecamatan turen kabupaten malang ini punya sejarah panjang ini coba aku ceritani 1 versi aja ya biar gak terlalu panjang heheh… Al Kisah, Pada tahun 956 M Seorang Resi yang bernama Sang Reca Bhuwana bertapa di suatu tempat. Sang Reca Bhuwana ini merupakan titisan dari Betoro Guru (dalam agama Hindu). Hasil dari pertapaannya Ia mendapatkan sebuah biji dari dewata beserta perintah untuk menanam biji pohon tersebut di sebuah tempat yang sekarang dikenal dengan Gunung Petung. Maksud dari perintah penanaman biji tersebut adalah untuk memberikan tanda bahwa area tersebut merupakan suatu tempat di bumi yang menghubungkan langsung dengan kahyangan. Tempat inilah yang nantinya akan memunculkan calon Raja Besar Tanah Jawa. Akhirnya, Pohon dari biji tersebut dinamai Taloka. Taloka berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti, Ta: Tembung aran/sebuah dan Loka: dunia/dimensi yang berkaitan dengan kahyangan.

Pada waktu pohon taloka ditanam, wilayah tersebut belum ada peradaban. Baru Sekitar 19 tahun kemudian penduduk dari wilayah sekitar mulai berdatangan ke tempat tersebut termasuk dari wilayah Turyyantapada(sekarang turen ya guys) yang akhirnya terbentuklah sebuah perkampungan yang yang dinamakan Taloka. Keberadaan Desa Talok yang sekarang ini tidak lepas dari adanya tiga zaman yang berbeda yaitu: zaman sebelum kerajaan singosari, zaman kerajaan mataram islam, dan zaman penjajahan. Tiga zaman ini saling berkaitan dan menjadi bukti sejarah adanya desa Taloka sejak dahulu kala.

Pada zaman kerajaan Singosari dibuktikan dengan adanya Wilayah Taloka yang merupakan tempat bertemunya Ken Arok dengan Brahmana bernama Sang Hyang Lohgawe (Pararaton, 1896: 7). Pada zaman kerajaan Mataram Islam dibuktikan dengan adanya tiga punden (makam) pasukan kerajaan mataram yang mengungsi di Wilayah Taloka. Tiga punden tersebut yaitu: punden Gunung Petung, Punden Mbah Surogawe, dan Punden Mbah Gunung Djati. Sedangkan pada zaman penjajahan dibuktikan dengan adanya kepala desa pertama yang resmi di Desa Talok. Jadi kurang lebih begitu lah guys kebetulan keluarga aku masih memiliki trah sombong dikit boleh deh hahhahah….]

Setelah bapak dan pak dul selesai mandi keramas mereka pun berangkat menuju punden gunung petung. Angin semilir sore itu mengantarkan mereka bertiga melewati hutan hutan kecil di kaki bukit yang membawa hawa kengerian tersendiri dengan deretan pepohonan hutan yang tinggi menjulang yang terlihat bak raksasa yang siap menelan mereka kapan saja ,selangkah demi selang kah mereka berjalan menembus rimbunnya pepohonan yang seakan akan menebarkan aroma mistis ,membangkitkan perasaan bergejolak bagi setiap insan yang melewatinya ,bapak merasa banyak pasang mata sedang memperhatikan mereka berjalan dari balik lebatnya hutan membangunkan bulu roma yang tadi telah tertidur lelap.seketika bapak dan pak dul terkesiap saat mbah mir tiba tiba berkata

“apapun yang kalian lihat jangan hiraukan diem aja”ucap mbahmir tiba tiba

Bapak dan pak dul pun hanya mengangguk,pak dul terlihat sangat santai seperti sedang tidak terjadi apa apa sangat berbeda dari bapak yang menampilkan raut muka ketakutan dalam pandangan bapak terlihat sosok sosok mengerikan penghuni hutan yang sedang memandang kearah bapak dengan wujud yang beraneka ragam dari sosok wanita berdaster putih berambut panjang hingga buntelan putih panjang yang hanya menggeleng gelengkan kepalanya

Tiba tiba ditelinga bapak terdengar suara seperti berbisik

“muduno ojo kok terusno,muduno…..muduno ….muduno”(turun jangan kau teruskan turun….turun….turun…)

Bapak mencoba mengabaikan bisikan itu namun semakin bapak mengabaikan langkahnya menjadi berat seakan sesuatu sedang bergelayut dikakinya ,bapak hanya terdiam menahan rasa takut yang tengah memeluknya saat ini dengan dahi yang mulai mencucurkan keringat dingin kakinya mulai bergetar menahan berat dikakinya yang kian lama kian berat entah apa yang sedang bergelayut disana bapak tak memiliki keberanian untuk melihatnya,perjalanan yang teramat menguras seluruh keberanian dalam hati dan merubahnya menjadi ketakutan mendalam walaupun kala itu masih sore hari,perjalanan itu tampaknya akan segera berakhir ditandai dengan terlihatnya makam diatas bukit ,

“ayo agak cepet kita sudah hampir sampai”ucap mbahmir yang memimpin jalan

“i…i…iya pak”jawab bapak terbata menahan perasaan mencekam itu

“kenapa kamu dek kok kayak gak enak badan gitu”Tanya pak dul dengan santainya

“gak kenapa napa pak dul cuman capek aja” jawab bapak mencoba menutupi perasaannya

Beberapa langkah kemudian mereka bertiga telah sampai didepan makam yang tampak sangat kuno dengan hawa mistis yang mengitarinya ,

“dul kamu buat pediangan (perapian untuk membakar kemenyan) nu kamu siapin bunga yang dibungkus sama daun pisang dikresek ambil 1 saja”ucap mbah mir memerintahkan pak dul dan bapakku

Tanpa banyak kata lagi bapak dan pak dul mulai menyiapkan apa yang sudah diperintahkan mbahmir.terlihat kepulan asap dari arang yang sudah terbakar diatas pediang mbah mir yang terlihat tengah mengeluarkan sesuatu dari kantong safarinya benda berbentuk serbuk berwarna yang dibungkus oleh plastik bening lalu mengambilnya sedikit dan menaburkannya diatas bara seketika munculah asap ber aroma wangi kemenyan yang menguar menebarkan aroma wangi nan mistis ,terlihat mbah mir tengah merapalkan mantra bahasa jawa yang sama sekali bapak tidak ketahui artinya,hingga tiba tiba terasa ada tangan menyentuh kaki bapak yang tengah bersila dibelakang mbah mir,kian lama tangan itu terasa mencengkeram pergelangan kaki bapak,dicekam rasa penasaran bapak pun menoleh kearah pergelangan kakinya terlihat sepasang tangan menyembul dari dalam tanah dan tengah memegang pergelangan kaki bapak,seketika bapak tergaket dan hendak beranjak namun paha bapak ditahan oleh pak dul seraya menggelengkan kepala kearah bapak,mengetahui itu bapak hanya mampu menelan rasa pahit ketakutan kala itu,rasa takut itu pun semakin menjadi saat muncul lagi sepasang tangan memegangi bahunya yang tidak bapak ketahui wujudnya lalu tiba tiba kepala bapak seakan didongakkan keatas,bapak hanya mampu membelalakkan mata saat mulutnya seakan akan dipaksa untuk terbuka oleh sesuatu yang tak terlihat ,hingga secercah sinar merah keluar dari dalam mulut bapak entah apa itu, sesaat setelah cahaya itu keluar sepenuhnya muncul,cahaya itu berubah menjadi bola cahaya berwarna merah yang tiba tiba terpecah dan memuar dihadapan bapak ,perlahan lahan pegangan di bahu dan pergelangan kaki bapak berangsur angsur melonggar dan lepas sepenuhnya,ketakutan yang sedari tadi terus menyelimuti bapak tiba tiba memudar berganti suatu ketenangan.

“sebenarnya apa yang tengah terjadi padaku?”Tanya bapak dalam batin

Kemudian terlihat mbah mir mulai berdiri dan mengajak bapak serta pak dul untuk berpindah tempat kearah punden suro gawe,

“ayo kita berangkat ke suro gawe takutnya nanti sampe di gunung jati udah kemaleman”ajak mbah mir kepada bapak dan pak dul

Mbah mir sekilas melihat kearah raut muka bapak yang terlihat seperti penuh dengan pertanyaan lalu berkata

“sudah gak perlu Tanya Tanya dulu nanti saja kalu sudah sampe rumah tak jelasin”ucap mbah mir seraya berlalu meninggalkan makam kuno itu

Bapak dan pak dul pun hanya mengangguk sembari mengikuti langkah mbah mir menuruni bukit ,sore itu suasana desa talok terlihat lengang tanpa adanya aktifitas ,langit senja yang terlihat mulai memerah menampakkan keindahan dan keagungan sang maha cipta ,yang tergambar dalam setiap kejadian penciptaannya ,sore yang terasa sintru itu seakan menggambarkan perasaan hati bapak saat ini.

8.kagowo part 2
Diubah oleh damar.jagad 11-12-2023 02:13
no_doubt
anwaranwar93
belajararif
belajararif dan 11 lainnya memberi reputasi
12
493
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.