Pro Kontra Santa Claus di Manado, Dulu Hanya di Gereja
Minggu, 10 Desember 2023 19:14 WIB
Serunya Meet dan Greet Santa di Lippo Plaza Manado, Sulawesi Utara 


TRIBUNMANADO .CO.ID - Santa Claus kembali marak di Sulut pada bulan Desember 2023. 
Keberadaannya memicu pro kontra. 
Ada yang setuju, karena Santa Claus merupakan tradisi di Manado yang punya nilai edukasi serta punya nilai wisata jika dikemas dengan baik. 

Namun banyak pula protes. Rombongan Santa Claus banyak yang suka ugal-ugalan dan melanggar aturan jalanan. 
Santa Claus juga dinilai sudah mereduksi nilai - nilai kekristenan dengan memakai pakaian dari tokoh film horor.
Perilaku para Piet hitam juga lebih banyak pada meneror anak - anak.
Tokoh Agama Minut Billy Yohanes mengatakan Santa Claus masa kini sudah jauh berbeda dengan yang dulu.
"Kalau dulu hanya di Gereja tapi sekarang kan sudah lebih luas," kata dia Minggu (10/12/2023). 
Billy menilai Santa Claus saat ini lebih banyak mudaratnya.

Tujuan utamanya yakni mendidik anak justru tak tercapai.
"Ini tujuannya untuk menakuti anak, bahkan ada anak sakit sebelum didatangi Santa Claus," kata dia. 
Tapi umumnya orang tua mengakui dampak positif Santa Claus.
"Anak saya yang nakal jadi takut berbuat nakal lagi begitu mendengar ada Santa Claus," kata Ansje salah satu orang tua.
Sebut Ansje, tradisi Santa Claus musti dipertahankan. Karena hal itu bisa dikategorikan kearifan lokal Manado. 
"Hanya memang perlu diperhatikan agar jangan sampai kebablasan, jangan ugal ugalan di jalan dan harus pertahankan ajaran Kristen, jangan malah ada tokoh horor jadi pengiring Santa Claus," katanya. (Art)

https://manado.tribunnews.com/2023/1...anya-di-gereja