Sebuah konflik terjadi di kawasan Pangreman Lapangan, Gg 5 No 25F, RT 5 RW 3, Lingkungan Pangreman Lapangan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, yang berakhir dengan penganiayaan terhadap seorang pasangan suami-istri (pasutri). Kejadian tersebut diduga bermula dari permintaan pelaku, Sutomo (53), kepada korban, Restu Juwono, untuk membongkar taman kecil di depan rumah korban.

Menurut keterangan anak korban, DAN (16), pelaku meminta agar taman kecil yang telah lama ditanam oleh ibu korban, Teresia Samio Puji Trisnani, dibongkar. "S (pelaku) minta agar taman dibongkar. Padahal tanaman itu sudah lama ditanam ibu di depan rumah sebelum ada jalan paving," ungkap DAN, Minggu (10/12/2023).

Teresia Samio Puji Trisnani telah menanam bunga di depan rumahnya sebagai bagian dari program penghijauan. Namun, pelaku menginginkan taman dibongkar agar lebih rapi dan kendaraan dapat lewat dengan mudah. Meskipun jalan lingkungan masih dapat dilalui kendaraan meski ada tanaman kecil, pelaku tetap meminta pembongkaran.

"Dulu kan ada program penghijauan depan rumah, ibu sudah menanam lama. Tapi S (pelaku) tadi minta tanamannya dibongkar. Ibu tidak mau soalnya sudah bagus, sudah rapi. Katanya sih biar rapi, biar jalannya lebar, padahal sepeda bisa lewat dengan mudah. Ini semua gara-gara masalah taman," jelas DAN.

Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol Maryoko, ketika dihubungi terkait insiden penganiayaan warga Pangreman Lapangan, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih melakukan pengecekan. "Iya, masih dilakukan pengecekan anggota di lapangan," tegasnya.

Sebelumnya, konflik ini berujung pada penganiayaan terhadap pasangan suami-istri di Mojokerto pada Minggu (10/12/2023). Dampaknya, keduanya harus menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat RSU Dr Wahidin Sudoro Husodo Kota Mojokerto. Kejadian ini menjadi sorotan di masyarakat setempat dan menunjukkan eskalasi konflik yang dapat muncul dari masalah sepele seperti taman di depan rumah.



Info lengkapnya DI SINI