4574587568Avatar border
TS
4574587568
Dalang Pengeboman Misa Katolik di Kampus Filipina Akhirnya Ditangkap!


Manila -

Militer Filipina berhasil menangkap salah satu tersangka yang diduga sebagai dalang pengeboman misa Katolik di sebuah kampus di Marawi, yang menewaskan empat orang. Tersangka yang ditangkap ini diidentifikasi sebagai anggota kelompok militan pro-ISIS atau Islamic State.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (9/12/2023), tersangka yang diidentifikasi bernama Jafar Gamo Sultan itu berhasil ditangkap saat militer Filipina memburu empat tersangka, yang diyakini mendalangi pengeboman terhadap misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi pada Minggu (3/12) lalu.

Pengeboman itu menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 50 orang lainnya.

Marawi yang merupakan kota yang dihuni warga Musim terbesar di Filipina, pernah dikepung dan diduduki militan pro-ISIS tahun 2017 lalu. ISIS, dalam pernyataannya, mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas pengeboman di Marawi tersebut.

Komandan Brigade ke-103 Angkatan Darat Filipina, Brigade Jenderal Yegor Rey Barroquillo, mengatakan bahwa rekaman CCTV menunjukkan Sultan membawa peledak yang disembunyikan di dalam tas ke dalam gimnasium Universitas Negeri Mindanao yang menjadi lokasi digelarnya misa Katolik.

Barroquillo yang terjun langsung dalam memburu para tersangka, menyebut salah satu kerabat Sultan, seorang pria bernama Omar, juga masih diburu terkait pengeboman tersebut.

Lebih lanjut, Barroquillo mengungkapkan bahwa Sultan ditangkap dalam operasi militer pada Rabu (6/12) waktu setempat. Pada hari yang sama, kepolisian setempat mengidentifikasi dua tersangka lainnya, Kadapi Mimbesa dan Arsani Membisa, yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Keempat tersangka, sebut Barroquillo, merupakan anggota kelompok Dawlah Islamiyah-Maute dan dicurigai sebagai 'bagian dari sel' yang mendalangi serangan bom tersebut.

Militer Filipina sebelumnya menduga pengeboman di Marawi sebagai pembalasan atas operasi mematikan terhadap kelompok militan di area tersebut. Rentetan serangan militan terhadap bus, gereja Katolik, dan pasar yang ramai cukup marak terjadi selama beberapa dekade di wilayah itu.

Tahun 2014 lalu, pemerintah Filipina menandatangani pakta perdamaian dengan kelompok pemberontak terbesar di negara itu, Front Pembebasan Islam Moro, yang mengakhiri pemberontakan bersenjata mereka selama bertahun-tahun.

Namun masih ada sejumlah kelompok kecil petempur Muslim yang menentang perjanjian damai tersebut, termasuk militan yang menyatakan sumpah setiap terhadap ISIS.

sumber
antiketek
glass69
squitward
squitward dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.