Ahli Mengatakan Diaspora Indonesia Dapat Meningkatkan Perdagangan

Beranda

...

The Lounge
Ahli Mengatakan Diaspora Indonesia Dapat Meningkatkan Perdagangan

mayautami291515

30-11-2023 07:37

Ahli Mengatakan Diaspora Indonesia Dapat Meningkatkan Perdagangan

Di Jakarta, seorang pakar mengatakan pada hari Selasa bahwa Indonesia dapat memanfaatkan potensi diaspora untuk mengakselerasi perdagangan bilateral dengan negara tempat tinggal mereka daripada mendorong mereka untuk pulang.
Jutaan orang Indonesia tinggal di luar negeri. Menurut Khairur Rizki, seorang dosen hubungan internasional di Universitas Mataram, komunitas diaspora dapat memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia meskipun berada jauh dari rumah. Misalnya, mereka dapat membantu mempromosikan perdagangan dan investasi.
"Diaspora dapat menjadi jembatan dan mengembangkan potensi bisnis atau ekonomi antara Indonesia dan negara tuan rumah. ... Mereka bisa menjadi agen perdagangan," kata Khairur dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta pada hari Selasa.
"Alih-alih mendesak mereka untuk pulang, biarkan diaspora Indonesia mengembangkan potensinya di luar negeri. Jika memungkinkan, [pemerintah] dapat memfasilitasi [diaspora] untuk mengembangkan karir dan potensi mereka," tambah Khairur.
Sebuah laporan tahun 2022 oleh Kementerian Luar Negeri menunjukkan bahwa sebagian besar warga negara Indonesia di luar negeri berada di wilayah Asia, mencapai sekitar 1,6 juta orang, diikuti oleh Eropa (88.533 orang) dan Amerika (66.868 orang). Benua Australia menjadi tuan rumah bagi 62.610 warga negara Indonesia. Ada 21.496 orang Indonesia di Afrika.
Menurut Khairur, komunitas diaspora juga dapat memperkuat diplomasi olahraga Indonesia sebagai sarana untuk mempromosikan pariwisata.
"Selancar adalah salah satu olahraga yang tidak banyak negara yang bisa lakukan, tetapi Indonesia bisa. Kita bisa memanfaatkan potensi selancar dengan meminta diaspora kita untuk berbicara tentang selancar Indonesia di negara tuan rumah mereka. Kita juga bisa mengirim atlet selancar kita ke luar negeri," kata Khairur.
"Dengan mempromosikan selancar, diharapkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia akan meningkat. Kita juga bisa mengadakan acara internasional," tambahnya.
Indonesia berusaha menarik 8,5 juta wisatawan asing tahun ini. Indonesia sudah mencapai target tersebut hingga bulan September. Pemerintah juga melaporkan bahwa sektor pariwisata menyumbang 3,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022.
Diaspora dan Industri Halal Indonesia
Indonesia saat ini mulai menyadari potensi diaspora untuk ekonomi ketika negara berpenduduk mayoritas Muslim ini mencoba mengembangkan industri halal. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan awal tahun ini bahwa komunitas diaspora dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama industri halal.
"Kita [Indonesia] mewakili pasar konsumen halal terbesar di dunia. Indonesia bertujuan menjadi produsen barang halal terbesar di dunia. Di sinilah diaspora Indonesia dan bisnis di luar negeri berperan. Bukan hanya produksi dan memenuhi standar global, tetapi pemasaran [produk halal kita] juga penting," kata Ma'ruf kepada diaspora Indonesia dan pengusaha barang halal di Jepang pada bulan Maret.
"Pemerintah Jepang berencana untuk mengembangkan industri halalnya karena semakin banyak wisatawan Muslim asing mengunjungi Jepang," tambah Ma'ruf.
Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022 mengungkapkan bahwa pengeluaran dalam negeri Indonesia untuk produk dan layanan ekonomi halal mencapai $184 miliar pada tahun 2020. Angka tersebut kemungkinan akan mencapai $281,6 miliar pada tahun 2025. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mengekspor produk halal senilai $8,6 miliar ke pasar Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada tahun 2020. Namun, Indonesia masih tertinggal di belakang eksportir terkemuka non-OKI, China ($25,4 miliar).

[url]https://S E N S O R/3Q1b3L[/url]