Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Massa di Sorong Demo Kecam Penganiayaan Mahasiswa Papua di Kupang

Massa di Sorong Demo Kecam Penganiayaan Mahasiswa Papua di Kupang
Juhra Nasir - detikSulsel
Rabu, 06 Des 2023 20:23 WIB

Foto: Massa aksi melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Papua Barat Daya. (Juhra Nasir/detikcom)
Sorong - Sejumlah pemuda di Kota Sorong, Papua Barat Daya melakukan aksi damai mengecam penganiayaan mahasiswa asal Papua di Kupang, NTT. Massa menuntut proses hukum pelaku penganiayaan hingga meminta Kapolda NTT dan Kapolres Kupang dicopot dari jabatannya.
Aksi unjuk rasa massa tersebut berlangsung di halaman Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Kota Sorong, Rabu (6/12/2023). Aksi tersebut dijaga ketat aparat kepolisian.

Massa menyampaikan sejumlah poin tuntutan atas insiden penganiayaan mahasiswa asal Papua di Kupang. Massa meminta adanya jaminan keamanan bagi mahasiswa asal Papua ketika menyampaikan pendapat di depan umum dan meminta Kapolda NTT dan Kapolres Kupang dicopot.

"Poin tuntutan kami adalah negara harus menjamin kepastian hukum kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi dan para aktivis untuk menyampaikan pendapat dimuka umum sesuai dengan institusi yang berlaku. Kepada pemerintah NTT dan Kapolda NTT segera menangkap dan mengadili pihak yang bersangkutan yang telah melakukan intimidasi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua di NTT," kata Koordinator Aksi Marseille Nauw kepada wartawan, Rabu (6/12).

Lebih lanjut, Marseille menekankan agar Kapolri segera mencopot Kapolda NTT dan Kapolres Kupang. Dia menganggap kedua pejabat tersebut tidak mampu mengayomi dan menjaga massa aksi ketika berunjuk rasa.

"Poin berikutnya kami meminta kepada Kapolri untuk segera mencopot Kapolda NTT dan Polres Kupang karena tidak menjalankan konstitusi kepolisian secara baik dan adil karena proses yang terjadi di NTT itu ketika ormas melakukan tindakan represif namun pihak kepolisian hanya melihat dan bisa saja tidak mengayomi dan menjaga masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Sekda Papua Barat Daya Edison Siagian memastikan, tuntutan massa akan sampai ke tangan Pj Gubernur Papua Barat Daya Mochamad Musa'ad. Edison mengatakan aspirasi massa aksi juga akan ditindaklanjuti ke pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi NTT.

"Saya dan Pak Gubernur tentunya akan melakukan pertemuan sehubungan dengan aspirasi ini dan hal itu akan kita tindak lanjuti dengan pemerintah pusat dan juga pemerintah NTT," tuturnya.


Edison meyakini pemerintah Provinsi Papua Barat Daya secara tegas menolak tindakan intimidasi dan tindak rasisme yang terjadi di Kupang. Dia juga menyampaikan kedukaan terhadap insiden tersebut.

"Pertama terkait peristiwa Kupang kami pemerintah menolak tindak intimidasi dan tindak rasisme dan yang terjadi di sana itu membuat kami prihatin. Hal-hal yang terkait rasisme dan penganiayaan tidak boleh terjadi dimanapun. Sekali lagi saya mewakili Pj Gubernur PBD dan provinsi PBD menyampaikan rasa duka terkait peristiwa ini," tutupnya

https://www.detik.com/sulsel/berita/...pua-di-kupang.


LBH Papua minta Polda NTT segera tangkap pengurus ormas dan pelaku pengeroyokan mahasiswa Papua di Kupang
Massa di Sorong Demo Kecam Penganiayaan Mahasiswa Papua di Kupang
December 6, 2023
Writer: Alexander Loen | Editor: Dewi Wulandari
LBH Papua
Direktur Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Papua, Emanuel Gobay. – Jubi/Theo Kelen
Jayapura, Jubi – Direktur Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Papua Emanuel Gobay, meminta Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, segera menangkap sekaligus memproses hukum pengurus organisasi masyarakat atau ormas dan pelaku pengeroyokan mahasiswa asal Papua di Kupang berdasarkan laporan polisi Nomor: LP/B/1062/XII/2023/SPKT tanggal 3 Desember 2023.

“Tindakan penghadangan dan kekerasan kepada massa aksi demonstrasi damai di Kupang pada 1 Desember 2023 lalu telah masuk pada tahapan penyelidikan yang dilakukan oleh Direskrimum Polda setempat, maka kami LBH Papua meminta Polda NTT menindak tegas para pelaku,” kata Gobay di Kota Jayapura, sebagaimana dalam rilis pers yang diterima Jubi pada Rabu (6/12/2023).

Menurut Gobay, hari hak politik orang asli Papua dirayakan di berbagai tempat dengan cara masing-masing, mulai dari ibadah, mengelar aksi demostrasi damai, dan lain sebagainya di Sorong, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Kendari, Makassar, Ternate, Ambon, dan Kupang.

“Dari delapan kota yang menyelenggarakan aksi demostrasi damai memperingati hari politik orang asli Papua yang mendapatkan tindakan penghadangan dan tindakan kekerasan yaitu di Sorong, Bali, Makasar, Ternate, dan Kupang. Sementara di Jakarta, Yogyakarta, Kendari, dan Ambon berjalan aman dan lancar,” ujarnya.

Gobay mengatakan apabila dianalisa berdasarkan fakta tindakan penghadangan dan kekerasan kepada massa aksi secara jelas-jelas telah menunjukkan adanya pelanggaran hukum.

“Kami berharap Ditreskrimum Polda NTT dalam memeriksa perkara ini dapat melihat tindakan pelanggaran yang dilakukan baik oleh orang perorang maupun organisasi dan dapat memintakan pertanggungjawaban hukum sesuai perbuatan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia,” katanya.

Atas dasar itu, ujar Gobay, pihaknya meminta Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT segera membubarkan ormas pelaku tindakan diskriminasi ras dan pelanggaran hak menyampaikan pendapat di muka umum serta tindakan kekerasan terhadap mahasiswa Papua, atau memberikan sanksi pidana sesuai perintah Pasal 60 ayat (2), Undang Undang Nomor 16 Tahun 2O17.

LBH Papua juga meminta Gubernur Provinsi Nusa Tengara Timur mendidik ormas untuk mematuhi dan menghormati hak mahasiswa Papua sesuai Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

“Gubernur dan Kapolda NTT wajib lindungi mahasiswa Papua dari ancaman tindakan pelanggaran Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnik di Propinsi Nusa Tengara Timur,” tegasnya. (*)

https://jubi.id/polhukam/2023/lbh-pa...pua-di-kupang/


Forum Pemuda NTT Serukan Pesan Damai dan Persatuan di Kupang
Massa di Sorong Demo Kecam Penganiayaan Mahasiswa Papua di Kupang
Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 06 Des 2023 13:08 WIB

Ketua Forum Pemuda NTT (Foto: Dok Istimewa)
Jakarta - Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerukan pesan perdamaian dan persatuan di Kupang. Pesan damai disampaikan usai mahasiswa asal Papua mengalami kekerasan di Kupang.
FP NTT prihatin atas peristiwa yang terjadi di Kupang. Mereka menyatakan kekerasan terhadap kemanusiaan tidak bisa dibenarkan dalam situasi apa pun.

"Kami bergerak atas dasar keprihatinan terhadap kemanusiaan," kata Ketua DPP FP NTT Adi Ndale, Rabu (6/12/2023).

Massa di Sorong Demo Kecam Penganiayaan Mahasiswa Papua di Kupang
Forum Pemuda NTT (Foto: Dok Istimewa)
FP NTT langsung berkoordinasi dengan masyarakat Papua yang berada di Jakarta usai peristiwa kekerasan itu. Mereka berkomunikasi dengan sejumlah pihak agar konflik bisa diredam.

"Kita serukan untuk menindak tegas para pelakunya," ujar Adi Ndale.


Sebagai informasi, FP NTT terbentuk sejak 2016 dan tersebar di hampir 16 provinsi di Indonesia. FP NTT awalnya terbentuk untuk mendukung salah satu calon di Pilgub DKI 2017 namun kemudian berubah haluan ke aktivitas sosial kemasyarakatan.

"Kegiatan-kegiatan kita tuh seperti penanganan kasus bencana alam di NTT, kasus-kasus konflik horizontal suku contoh yang ada di Yogya kemarin, itu kita damaikan, akhirnya 3 suku itu berdamai, Maluku, NTT dan Papua," ujar Adi.

FP NTT juga mempromosikan budaya asli NTT kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, mereka juga terjun untuk membantu kebutuhan masyarakat di NTT.

"Kita melakukan kegiatan seperti pameran budaya, mempromosikan budaya NTT baik lewat tarian maupun kain-kain adat. Terus kalau ke NTT lebih banyak kita pemasangan sumur-sumur bor air," ujar Adi.

Forum Pemuda NTT Diapresiasi
Mantan Ketua PMKRI DKI Rinto Namang mengapresiasi aksi Forum Pemuda NTT untuk masyarakat diaspora NTT. Salah satunya saat FP NTT membawa pesan damai ketika ada konflik anak muda NTT dengan anak muda lain di Yogyakarta.

"Pada kesempatan lain, FP NTT hadir membantu para asisten rumah tangga yang diperlakukan secara tidak adil oleh majikan mereka, bukan bermain hakim sendiri, tetapi secara bijak mengadvokasi mereka sekaligus mencegah hal lebih buruk terjadi," kata Mantan Ketua PMKRI DKI Rinto Namang secara terpisah.

Rinto juga mengapresiasi FP NTT yang menjadi corong perdamaian di kasus kekerasan yang dialami mahasiswa Papua di Kupang. Rinto mengatakan FP NTT adalah cerminan dari orang NTT secara umum.

"Pengalaman saya yang lahir dan tumbuh besar di Flores mengalami aneka hal yang memperlihatkan bahwa orang NTT itu sangat mencintai sesamanya. Salah satunya, ketika ada orang yang lapar meminta makan--mau dikenal atau tidak--pasti akan dikasih makan," ujar Rinto.

Rinto mengatakan orang NTT umumnya selalu peduli terhadap orang lain. Menurut dia, hati masyarakat NTT sangat lembut.

"Jadi, kalau hari ini ada anak muda NTT, ada FP NTT yang berusaha untuk menjahit kembali persatuan dan perdamaian yang sempat koyak di Kupang, jangan heran karena itulah sejatinya karakter kita orang NTT. Hati kita orang NTT itu tidak keras, justru lembut sekali. Kita bisa membantu orang meski tidak kenal, kita peduli terhadap manusia tanpa harus mengenal secara khusus. Mari kita menjadi pembawa damai dan sukacita bagi sesama," ujar Rinto.

https://news.detik.com/berita/d-7075...uan-di-kupang.


jadi demo memperingati hari kemerdekaan Papua oleh mahasiswa Papua di Kupang mengalami kekerasan oleh ormas dan berujung kecaman orang-orang Papua atas dasar masalah rasisme. Sehingga polisi di Kupang memeriksa para pelaku sejauh ini...
0
130
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.