Sumber Gambar

Baru-baru ini, sebuah video viral menunjukkan para pengungsi Rohingya di Aceh sedang makan sambil ditanyai tentang kepuasan mereka terhadap makanan yang disediakan oleh salah satu panti sosial. Namun, video tersebut juga memperlihatkan seorang pengungsi Rohingya berbaju biru yang memberikan isyarat kepada perekam tentang porsi makanan yang tidak cukup bagi mereka.

Para netizen merasa geram melihat kelakuan seorang pengungsi Rohingya yang kurang terima kasih terhadap bantuan yang telah mereka terima dari masyarakat Aceh. Mereka mengungkapkan kemarahannya dan memberikan komentar negatif terkait perilaku tersebut. "Pengungsi kok gak tahu malu gini," kata salah seorang netizen.

Namun, seiring dengan beredarnya video tersebut, muncul pula informasi yang menjelaskan bahwa seorang pengungsi Rohingya berbaju putih yang sudah lanjut usia sebenarnya juga protes terhadap porsi nasi yang terlalu sedikit dan kurang bagi perutnya. Hal ini memberikan gambaran bahwa tidak semua warga Rohingya mengeluh terkait porsi makanan yang disediakan.

Kenyataan bahwa ada beberapa warga Rohingya yang mengeluh tentang porsi makanan yang kurang memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai masyarakat yang peduli, kita sebaiknya mencoba memahami situasi mereka. Kita tidak bisa memastikan apakah kekurangan porsi makanan tersebut benar-benar signifikan atau hanya keinginan pribadi dari masing-masing individu.


Sumber Gambar

Namun dalam video lain yang beredar di internet memperlihatkan pembagian makanan warga Rohingya. Kali ini bukan dengan nasi bungkus melainkan dengan model prasmanan. Salah satu warga rohingnya mengambil nasi yang cukup banyak dan seperti menggunung. Piring pun penuh dan hanya menyisakan sedikit untuk lauk.

Banyak netizen yang menanggapi video tersebut. Banyak dari netizen menyebut porsi makan pengungsi Rohingya itu bahkan bisa untuk makan 3 kali orang Indonesia. Hal ini membuat banyak orang akhirnya sadar mengapa sebelumnya mereka mengeluh dengan nasi yang sedikit. Karena ternyata beginilah porsi makannya

Apapun itu, kita tetap harus menghormati dan memperlakukan para pengungsi dengan baik. Mereka telah mengalami banyak kesulitan dan trauma yang tidak bisa kita bayangkan. Mereka datang ke Indonesia dengan harapan mendapatkan perlindungan dan bantuan, bukan mendapatkan komentar negatif atau penghakiman dari masyarakat.


Sumber Gambar

Penting bagi kita untuk tetap bersikap empati dan memperlakukan mereka dengan martabat yang sama seperti kita memperlakukan orang lain. Semoga mereka dapat segera mendapatkan tempat yang aman dan kondisi yang lebih baik untuk memulai kehidupan baru.

Kondisi pengungsi Rohingya memang sangat memprihatinkan. Mereka telah terputus dari makanan yang cukup selama lebih dari sebulan, menyebabkan mereka mengalami kekurangan gizi yang serius. Seorang juru bicara dari Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan bahwa kondisi pengungsi sungguh memprihatinkan dan mereka telah mengalami kekurangan gizi. Ketika seseorang mengalami kekurangan gizi, bahkan porsi makanan yang sebenarnya cukup bisa terasa tidak memadai bagi mereka.

Situasi ini seharusnya membuat kita lebih peka terhadap kondisi dan kebutuhan para pengungsi. Bantuan yang diberikan kepada mereka perlu dipastikan cukup dan memadai agar mereka dapat mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Selain itu, diperlukan pendekatan yang lebih sensitif dalam menyampaikan kritik atau keluhan terhadap porsi makanan yang diterima oleh para pengungsi. Mereka perlu diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan mereka dengan cara yang lebih baik dan saling memahami.



Sumber: Link Referensi