Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Israel Sinyal Perang Baru Pecah di Gaza Lawan Hamas
Israel Sinyal Perang Baru Pecah di Gaza Lawan Hamas


Jakarta, CNBC Indonesia - Gencatan senjata sementara memang masih berlangsung di Gaza, Palestina, antara Israel dan Hamas. Sebelumnya jeda perang empat hari yang berakhir Senin, telah diperpanjang 48 jam ke depan hingga Rabu (29/11/2023) ini.

Namun, sinyal baru muncul dari tentara Israel (IDF). Di mana, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Herzi Halevi menyatakan pasukannya telah mempersiapkan perang baru melawan Hamas, meski pembicaraan diplomatik lain sedang berlangsung untuk makin memperpanjang gencatan senjata.

"IDF bersiap untuk terus berjuang untuk membongkar Hamas," katanya dikutip CNBC International yang melansir Times of Israel.
"Hari ini, IDF siap untuk melanjutkan pertempuran," tegasnya.
Ia mengulangi tujuan operasi militer Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Ia pun mengatakan pihaknya menggunakan hari-hari gencatan senjata sebagai bagian dari kesiapan operasi baru.
 
"Kami menggunakan hari-hari gencatan senjata sebagai bagian dari perjanjian untuk belajar, memperkuat kesiapan, dan menyetujui rencana operasional selama jangka waktu tersebut," kata Halevi dalam sebuah pernyataan.
"Kami bersiap untuk terus berjuang untuk membubarkan Hamas. Ini akan memakan waktu, ini adalah tujuan yang rumit, namun hal ini lebih dari cukup untuk dibenarkan," jelasnya lagi.

Sementara itu, mengutip analis Doha Institute for Graduate Studies, Omar Ashour, perang baru lagi di Gaza mungkin tak bisa terelakkan. Pasukan Israel dan Hamas kemungkinan besar menggunakan jeda dalam pertempuran untuk menyusun kembali unit-unit yang kekurangan amunisi atau melukai para pejuangnya.
"Mereka juga kemungkinan akan memperkuat posisi pertahanan dan membangun jalur komunikasi, yang berarti cara yang aman untuk mengirim pesan, perbekalan, dan tentara dari satu unit ke unit lainnya," katanya dimuat Al-Jazeera.
"Hamas berusaha mengumpulkan informasi intelijen sebanyak mungkin mengenai posisi tentara Israel. Di mana mereka akan membangun postur pertahanan, ke mana mereka akan bergerak selanjutnya, dan seterusnya", jelas Ashour, seraya meyakini peperangan elektronik pun akan terjadi.

Ia pun menyinggung larangan Israel terhadap warga Palestina merayakan pembebasan tahanan. Ini bertujuan untuk melukai moral warga Palestina dan mengikis dukungan Hamas di kalangan penduduk Gaza.

"Sementara itu, (tentara Israel) akan sangat sibuk melakukan upaya intelijen intensif, pengawasan dan kegiatan pengintaian terhadap Hamas", katanya.
Diketahui perang Israel dan Hamas terjadi sejak 7 Oktober. Sedikitnya 15.000 warga sipil Gaza, didominasi anak dan wanita, tewas, sementara 1.400 warga Israel meregang nyawa, rata-rata pada kejadian 7 Oktober.


sumber
Diubah oleh 4574587568 29-11-2023 05:14
0
276
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.