Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

damar.jagadAvatar border
TS
damar.jagad
Kekuatan Mistis Mbah Mir dan Keris Gelap Ngampar(Tembang 2


Pakunjaran nbrojo yang telah menelan pedang suduk maru perlahan mengecil seukuran kepalan tangan setelah terlihat mengecil kala ranu pun munyelipkan kembali pusakanya itu ke belakang tubuhnya

“hahahah kowe wes ora duwe piandel, manungso”(kamu sudah tak punya senjata manusia)ucap kala ranu mengejek

Tak seberapa lama sesuatu terlihat menembus tudung hitam nya dan menggores tipis pipinya yang ternyataa dalah tumbak wisa barusan dilemparkan kearah kala ranu oleh pak dul setelah tudung kala ranu terlepas terlihatlah wajah mengerikan kalaranu dihadapan mereka wajah mengerikan ,hancur dengan daging yang mulai terkelupas dari tulangnya seakan enggan untuk menyatu dengan tulang berwarna putih kebiruan yang sangat mirip dengan mayat tumbak wisa yang telah menggores wajah kala ranu seakan tak berpengaruh padanya

“Ora bakal wiso soko tumbakmu iso mateni mayit hahahahah”(tidak mungkin racun dari tombakmu bisa membunuh mayat hahahah)ucap kala ranu dengan wajahnya yang mengerikan

Pak dul yang terkaget lalu bergegas membaca sebuah mantra dan tiba tiba tumbak wiso terbang melayang kearah pak dul

“gimana ini pak mir tumbak wisa gak berguna nglawan dia”ucap pak dul gusar

“dul kamu sama nu lawan pasukannya biar aku yang coba ngadepi kala ranu sendiri,”ucap mbah mir yang lalu melemparkan keris gelap ngampar kearah bapak

“kamu pake le buat ngalawan pasukan alas wathang”

“aku gak tau cara makenya pak”ucap bapak kebingungan

“cukup keluarkan dari warangkanya aja nanti kamu tau sendiri”ucap mbah mir yang lalu duduk bersila dan melipatkan tangannnya didadanya

Tiba tiba joko umbaran menghapiri bapak dan pak dul

“wes kowe wong loro majuo kolo ranu ben tak adepi selagi nunggu bocah edan iki rampung”(sudah kamu berdua maju saja kala ranu biar aku haadapi sembari menunggu bocah edan ini selesai)ucap joko umbaran dengan tatapan tajam kearah kala ranu

Bapak dan pak dul hanya menganggu lalu berlari menerjang kearah pasukan demit alas wathang yang tengah bersiap menyambut bapak dan pak dul raden arum kusumo yang telah berubah wujud menjadi naga bersisih hijau keemasan pun terbang melesat mengikuti bapak dan pak dul,

Disisi lain simo ludiro beserta pasukan dari gunung macan mencoba menahan buto durmo murko beserta pasukan alas pati ,disulul kiyai getap dan dewi tembang laras

Simo ludiro dan pasukanya mulai menerkam pasukan dari alas pati dengan ganas,dewi tembang laras terlihat melayang mengayun kan selendangnya yang sanggup merobek tubuh raksasa pasukan alas pati itu,tiba tiba Duaaar kiyai getap terbang melesat menabrak sekumpulan buto alas pati itu seperti meteor yang terjatuh dari langit dan sekumpulan prajurit itu langsung mati terbakar oleh sergapan kiyai getap itu dalam sekejap puluhan pasukan raksasa alas pati itu sudah terlentang ditanah dengan tubuh yang hancur ,yang disebabkan 3 jin sakti beserta pasukan gunung macan yang terlihat buas

“heh rojo buto mreneo ojo mung singitan ning mburine coro coro iki”( hey raja buto kesini kau jangan sembunyi di belakang coro coro ini)tantang simo ludiro yang sudah tak sabar

“HUAAAAARRRGGGGHHH ……….kucing elek mbok piker aku wedi karo dapuranmu” ( kucing jelek kau pikir aku takut denganmu)gelegar suara durmomurko dengan emosi tak tertahan

diSaat durmo murko melangkahkan kaki, tanah terasa bergetar menahan tubuh raksasa durmo murko yang hampir setinggi gunung itu

simo ludiro yang melihat itu pun maju menyambut durmo murko ,terlihat kuku di kedua tangannya memanjang dan membesar menandakan amarahnya yang memuncak yang teringat akan kejadian beberapa puluh tahun lalu,kejadian saat naraji putra yang disayanginya tewas mengenaskan ditangan durmo murko.

“utang nyowo nyaur nyowo “ (hutang nyawa dibayar nyawa )ucap simo ludiro menggeram lirih,Lalu meloncat tinggi kearah Durmo murko yang hanya bergeming menyeringai ,

“DUAAAAK…..” suara benturan kuku simo ludiro dengan tubuh raksasa durmo murko,namun seketika itu pula simo ludiro terkejut dan mundur beberepa langkah ke belakang sambil melihat kuku2nya yang terasa membentur benda yang sangat keras bak baja itu

“AJIAN GUNUNG WOJO,baik “ ucap simo ludiro menggeram dengan mata merah menyala

“kucing ALAS ,kowe ora bakal iso ngalahke aku ,iso2 delok ngkas kowe seng nyusul anakmu hahahahahah”(kucing hutan kamu tidak akan bisa mengalahkanku,bisa bisa sebentar lagi kau yang akan menyusul anakmu) ucap durmo murko dengan suara menggelegar

Tanpa banyak bicara simo ludiro mencoba menyerang durmomurko namun dalam sekedipan mata durmo murko sudah ada dibelakangnya dengan sekuat tenaga durmo murko memukulkan tangannnya yang sebesar setengah tubuh simo ludiro kearah punggungnya seketika itu pula simo ludiro terlempar keras kearah batu besar yang terlihat melayang,”DUAAAARRR”suara tubuh simo ludiro yang bertabrakan dengan batu besar ,tak pelak pukulan itu membuat simo ludiro terkapar menghadap keatas tak berdaya ,belum sempat simo ludiro mengumpulkan tenaga terlihat durmo murko telah melompat tinggi dengan mengarahkan kedua lututnya yang besar kearah simo ludiro yang masih terkapar tak berdaya ,dan sedetik kemudian batu besar tempat simo ludiro terkapar itu hancur lebur, tubuh simo ludiro yang terhantam oleh lutut durmo murko yang menghantam dadanya, tak pelak tubuhnya pun langsung terhempas ke tanah tak bergerak

“HAHAHAHA ,mung semono tok kok wani sumbar”(Cuma segitu saja sudah berani sesumbar) ucap Durmo murko meremehkan.

Disisi lain Joko umbaran yang tengah menghadang kala ranu terlihat imbang menghadapi kala ranu, hingga kala ranu mengeluarkan ajian bolo sewu yang mulai membuat joko umbaran semakin terpojok kewalahan menghadapi kala ranu,dengan ajian brojomusti milik joko umbaran pun belum bisa menandinginya tampak lambat laun joko umbaran pun mulai kehabisan tenaga,dan dengan sekali pukulan dari tongkat milik kala ranu joko umbaran pun terlempar memuntahkan darah hitam dari mulutnya tak mampu menahan lagi,saat kala ranu hendak menghujamkan tongkat nya kearah leher joko umbaran tiba tiba saja kala ranu terhempas terkena sebuah pukulan keras ,ternyata itu adalah mbahmir yang telah terbangun dari samadinya

“kamu gak apa apa kan jok..”ucap mbah mir sembari mengulurkan tangan membantu joko umbaran untuk berdiri

“nopo sampun gusti?”(apakah sudah gusti?) Tanya joko umbaran sembari berdiri

“Sudah walaupun agak lama ,maklum sudah lama gak dipakai…”ucap mbah mir sambil tersenyum

Mbah mir pun mulai menatap tajam lagi kearah kala ranu yang terlihat sudah berdiri dan perlahan lahan wujud kalaranu pun bertambah semakin banyak hingga hamper memenuhi medan laga itu

“Bolosewu hebat juga kau kala ranu sampai bisa ditingkat seperti itu”ucap mbah mir sembari menyeringai

“kowe lan bolo bolomu kudu mati nang kene manungso”(kamu dan teman temanmu harus mati disini manusia) ucap kolo ranu dengan wajah datar

“jangan terlalu percaya diri demit alas”ucap mbah mir meremehkan

Dan tibatiba dari belakang tubuh mbah mir terlihat 10 buah keris panjang yang tengah berputar layaknya roda dipunggung mbah mir ditanggan mbah mir tergenggam sebuah tombak panjanng berbilah pipih yang melebar ditengah nya,10 keris yang tengah berputar seperti roda dipunggung mbah mir tiba tiba menyebar terbang ntah kemana ,setelah 10 keris itu terbang ntah kemana mbah mir pun melempar tombak nya kearah kala ranu yang berjumlah ribuan itu,tombak yang terlempar itu seketika berubah menjadi seekor naga yang sangat besar menggelung gelung menabrak dan menghempaskan kala ranu yang berjumlah puluhan didepan naga itu pun langsung berkurang ratusan sosok kala ranu yang ada di belakang mbah mir pun maju bersamaan untuk menyerang mbah mir,mbah mir pun tanpa banyak kata langsung bergerak sedikit menjauh lalu merapal sesuatu tiba tiba tubuh mbah mir berubah menjadi buto yang sangat besar ,seluruh tubuhnya berwarna putih dengan rambut berwarna merah seperti api dengan mata merah serta taring besar melengkung mencuat di kedua sisi bibir nya memandang tajam penuh intimidasi kearah ribuan ratusan kala ranu yang ada di hadapannya,sosok –sosok kala ranu pun mulai mundur

“AJIAN BUTO SINDHUNG LIWUNG ,kok iso menungso nduwe ajian iki”(Ajian buto sindhung Liwung kok bisa manusia memiliki ajian ini) ucap salah satu sosok dari kolo ranu itu dengan wajah menegang.tanpa diduga sosok kala ranu yang berjumlah ribuan itu terus berkurang bahkan sebelum mbah mir yang telah berubah itu bergerak,10 keris yang tadi menghilang ternyata bergerak menghantam sosok sosok kala ranu itu dengan cepat ,tanpa disadari sosok kala ranu itu hanya tinggal ratusan saja,dan terus saja berkurang hingga hanya tertingal 1 sosok kala ranu yang asli dengan gerakan sangat cepat mbahmir menerjang sosok kala ranu .

Bapak ,pak dul dan raden arum kusumo yang tengah berlari menuju pasukan dari alas wathang ,tiba –tiba di cegat oleh sesosok makhluk yangsangat miri dengan lambe watang tapi bertubuh lebih besar.

“MANDEG….welut sawah kowe seng mateni adiku lambe watang iyo?” (berhenti…belut sawah kau yang membunuh adikku lambe watang ,benar?) ucap sosok mirip lambe watang itu dengan mata melotot

“iyo …arep ngopo kowe arep mbales aku ,heh…opo kiro kiro iso?!”(iya …mau apa kau mau membalasku ,heh apa kira kira bias?1)ucap raden arum kusumo mencoba memancing emosinya

“ ojo undang aku lambe brojo yen ora iso mateni kowe kabeh saki”(jangan panggil aku lambe brojo kalau tidak bisa membunuh kalian semua sekarang) ucapnya dengan amarah memuncak

“gusti ,pak dul panjenegan sedanten maju rumiyen, kersane demit niki kulo ingkang ngrahabi”(gusti, pakdul panjengan semua maju lebih dulu biar demit ini saya yang urus) ucap raden arum kusumo dengan mantab memandang bapak dan pak dul

“ya sudah kamu hati hati ya disini”ucap bapak meng iyakan

“bentar deknu kamu sudah tau cara pakai keris ditanganmu itu?”Tanya pak dul kepada bapak seraya berjalan menjauh dari raden arum kusumo

“Aku belum tahu pak dul emang pak dul tau?”Tanya bapak kembali

“Waduh…gimana tho deknu mau perang kok gak bisa pake senjata mau mati konyol kamu!”ucap pak dul geram sambil menepuk jidatnya

“terus gimana ini pak dul?”Tanya bapak yang mulai kebingungan

“Kalo soal pusaka itu aku gak tau ,tapi sini aku kasih tau sesuatu”kata pak dul sambil membisikkan sesuatu kearah telinga bapak

“apa ini pak dul…kok badanku rasanya aneh ya?”ucap bapak yang merasa jika tubuhnya seakan ingin bergerak sendiri

“pencak ghoib ini dek nu ,sudah gak usah khawatir “ucap pak dul yang mulai berjalan cepat kearah pasukan alas wathang itu yang diikuti bapak di belakangnya

dewi tembang laras dan kiyai getap yang terlihat tengah melawan ratusan pasukan buto dari alas pati telah membantai lebih dari setengah pasukan buto itu.secara tak sengaja mereka berdua melihat simo ludiro yang sudah tak berdaya melawam durmo murko

“dewi ,was ke simo ludiro wes ora kuat,cubo bantunen seng neng kene ben tak rampungi”(dewi lihatlah simo ludiro sudah tak mampu,coba bantu dia,yang disini biar aku bereskan)ucap kyai getap

Tanpa banyak bicara lagi dewi tembang laras pun langsung melayang menuju simo ludiro yang sedang terkapar dan membawanya menjauh dari durmo murko ,durmo murko yang tau akan kejadian itu mencoba mengejar dewi tembang laras

“oalah wong ayu mandeg ko ayo tak dadekne bojoku hahahah” (oalah cantik berhentilah ayo kujadikan istriku ) teriak durmo murko mencoba merayu

“Ora sudi aku kok pek bojo buto elek”( tak sudi aku kau per istri buto jelek) dengan terus melayang cepat dewi tembang laras menjawabnya sambil terus menjauh menuju kiyai getap ,sesampainya dihadapan kiyai getap dewi tembang laras pun menyerah kan simo ludiro kepadanya

“wes nduk seleh ngarepku wae tak tambanane cubo”(sudah nduk baring kan didepan ku saja biar aku coba obati) ucap kiyai getap pada dewi tembang laras

“injih rama resi,”ucap dewi tembang laras memasrahkan simo ludiro yang tak sadarkan diri.setelah simo ludiro ada di hadapan kiyai getap ,dan mulai menyentuhkan telapak tangannya ke dada simo ludiro ,saaat itu keluar cahaya putih kehijauan dari telapak tangannya tiba tiba seluruhluka di tubuh simo ludiro tertutup seketika dan perlahan lahan mata simo ludiro terbuka

“aku ngopo bopo resi? “(aku kenapa bopo resi)Tanya simo ludiro setelah membuka matanya

“kowe kawon mungsuh durmo murko le”(kamu kalah melawan durmomurko nak)jawab kiyai getap kepada simoludiro,mendengar jawaban kiyai getap seketika simo ludiro terhenyak bangun denan penuh amarah ia megaum teramat keras hingga membuat bulu kuduk merinding tak lama dari itu tiba tiba muncul cahaya dari tangan simo ludiro yang tengah dalam pelukan amarah, cahaya itu perlahan lahan memuncul kan sebuah benda panjang berujung lancip bercabang 3 berhiaskan ukirankepala macan di persimpangan cabang bilahnya yang tampak sangat indah menampilkan aura kesombongan yang kental terasa dari telapak tangannya.

“TUMBAK TRI MURTI aku wes suwe ra nganggo kowe“(tombak tri murti aku sudah lama tak menggunakanmu )ucap simo ludiro dengan senyuman menyeringai dengan mata dipenuhi amarah.

Prolog1.mijil
2.gondho (1)
3.gondho (2)
4.arum (1)
5.arum (2)
6.saking (1)
7.saking(2)
8.tembang (1)
riodgarp
naufal2006
anwaranwar93
anwaranwar93 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
703
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.