Halo masyarakat umum, jumpa lagi dengan ane di forum kaskus ini. Nah di kesempatan kali ini ane mau membahas yang agak interesting dan sebenernya banyak orang juga punya pengalaman yang serupa yaitu orang muslim yang bersekolah di sekolah Non muslim.

well, what serendipit­y! ane punya man-teman yang punya pengalaman tersebut dan mereka mau share pengalaman mereka setelah ane traktir, wtf banget. So, before I discuss everything ini adalah pengalaman man teman, mungkin pengelaman mereka juga akan berbeda dari semua yang pernah merasakan dalam situasi yang sama.

And perlu di underline tujuan dari thread ini adalah membuka pandangan baru berdasarkan fakta that it, no more no less, okay. Dan sekedar untuk menjawab rasa penasaran, bagi orang yang tidak pernah punya pengalaman yang sama.

long story short, kenapa man-teman ane bisa bersekolah di sekolah non muslim padahal mereka muslim, because mereka sempat daftar di sekolah negeri tapi gak di terima dan apes nya itu adalah gelombang akhir. jadi satu-satu nya sekolah yang masih membuka pendaftaran murid newbie itu adalah sekolah non muslim, jadi nya mau gak mau mereka jadi di sekolah tersebut.

Lantas apa yang mereka temukan saat jadi siswa muslim di sekolah non muslim, berikut ini ane ambil beberpa poin yang cukup bikin kaget, jadi langsung saja ke tempat eksekusi, cekidot:

Pertama ini cukup membuat ane kaget sih, jujurly gambaran pertama kali denger sekolah non muslim pasti guru nya semua non muslim, tapi pas temen ane cerita ternyata mereka mengatakan guru yang mengajar dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas rata-rata adalah seorang muslim.

Kedua ini juga bikin ane terkaget-kaget kata temen ane hampir satu sekolah itu rata-rata siswa nya muslim, malah siswa yang non muslim justru lebih sedikit. seperti yang ane rasakan di awal ane kira sekolah non muslim tapi malah yang siswa muslim mendominasi.

ketiga yang di rasakan siswa muslim di sekolah non muslim, temen ane bilang setiap hari sabtu sebelum jam istrirahat bakal ada ibadah di kelas, ibadah disini adalah mendengar cerita-cerita yang mirip cerita motivasi-motivasi kehidupan. oh iya sebelum ibadah di mulai kata temen ane menyanyi lagu-lagu gereja gitu, dan di akhir ibadah ada yang nama nya persembahan.

Jadi persembahan itu siswa boleh memberi uang serela nya lewat kantong yang di puter dari ujung ke ujung, jika siswa gak ngasih juga juga gak pa pa dan setelah terkumpul uang tersebut di hitung dan di siarkan melalui speker juga. Dan uang itu biasanya untuk bantu-bantu masyarakat sekitar dan kadang di kirim ke panti asuhan berupa wujud benda entah sumbako, pakaian dll.

karena  sekolah nya besic nya adalah agama nasrani, kata temen ane mau gak mau pelajaran agama nya ikut nasrani juga. Dan kata temen ane materi nya cukup ringan,  lebih mirip cerita-cerita yang kayak di muslim seperti perumpaan hadis-hadis gitu. dan rata-rata siswa muslim cukup bisa merima pelajaran tersebut, malah siswa yang nasrani dapat nilai yang buruk dari pada yang muslim. dan untuk kelas tiga pelajaran agama nya gak ada yang nama nya tugas atau ulangan, cukup dengan guru memberi pelajaran cerita motivasi-motivasi gitu, kalau di sekolah lain gak tahu ya.

Nah ini yang gak bisa di hindari, bagi siswa yang muslim yang bersekolah di sekolah nonmuslim pasti mengalami yang nama nya pacaran beda agama. karena temen ane mengalami hal tersebut, malah sampai lanjut kuliah, tapi pada akhirnya perbedaan yang memisahkan.

Ini juga pernah ane alami tapi sama orang bali, bagi yang belum pernah ngerasain mungkin gak bakal paham.  dan bagi yang pernah ngerasain mungkin bakal paham arti kata ini lebih dari orang pada umum nya,’ kata orang perbedaaan itu saling melengkapi tapi pada akhir nya perbedaan lah yang membuat perpisahan, dan tuhan memang satu tapi beberap hal memang di ciptakaan untuk menyatu.’

Ane kasih spoiler soal cinta beda agama, itu kayak hubungan gak pernah ada ujung, ada satu titik dalam hubungan perbedaan itu di pertanyaankan, Walaun awal nya saling menerima. nah titik itu yang jadi penentu hubungan bakal lanjut atau ending.

Ini yang di katakan man temen ane, mereka bilang jadi siswa muslim di sekolah non muslim itu gak jauh beda dengan sekolah sekolah lain. Cuma yang membedakan adalah pelajaran agama dan ada ibadah nya, karena basic nya adlah sekolah non muslim jadi nya mereka mau gak mau mengikuti. selebih nya seperti sekolah pada umum nya.

Terakhir dua temen ane sepakat bahwa jadi siswa muslim disekolah non muslim mendapat pandangan baru tentang hal terkait. Mereka jauh lebih menghargai apa yang namanya perbedaan dan gak milih dalam pertemenan, kan ada orang yang milih-milih karena lantar agama nya apa. dan mereka juga bilang hafal lagu-lagu gereja, ciat ciat ciat.

Nah itu dia beberapa hal baru yang ane dapat dari temen ane yang bersekolah di sekolah Kristen, mungkin pengelaman mereka berbeda dengan orang yang sama di tempat lain. jadi apakah kalian juga punya punya pengalama yang sama , pliss share di kolom komentar  dan terimaksih sudah mampir.

penulis: millenie