hai teman-teman, ini pertama kalinya menulis. Setelah sekian lama hanya sebagai pembaca tulisan orang lain. Mohon maaf jika tulisanku masih kurang bagus 
 
Kapan kalian pertama kali merasakan patah hati?
Dengan siapa kalian pertama kali patah hati?

Aku nggak tahu ini patah yang keberapa kali, tapi ini salah satu yang membekas karena aku mengejarnya selama 5 tahun. 
Perkenalan pertama kalinya kami melalui aplikasi pertemanan, yah banyak aplikasi yang sejenis ini sekarang. Perkenalan pertama kali kami pada awal tahun 2018. Singkat ceritanya kami menjadi akrab, tapi tidak pernah bertemu karena beda kota dan jaraknya lumayan jauh. Beberapa kali mengunjungi kota tempat dia tinggal, tapi tidak pernah sempat bertemu. Pernah suatu kali hampir bertemu tapi tidak sempat karena terbentur jam kerjanya. 
Beberapa kali mengungkapkan perasaan kepadanya namun tidak pernah digubris, padahal aku coba utarakan setelah cukup yakin akan diterima karena sikapnya menunjukkan seperti memiliki perasaan yang sama. Setelah itu kami menjauh, tidak berkomunikasi berbulan-bulan. Tapi selalu ada saja cara menghubungi kembali. Entah itu aku atau dia yang mencoba menghubungi kembali.

Tulisan ini aku buatpun setelah kembali berkomunikasi dengan dia, karena pada lebaran kemarin saat dia pulang ke kampungnya dia bercerita akan dijodohkan. Entah bagaimana hubungan dia dan perempuan itu tidak lancar sehingga perjodohannya tidak dilanjutkan.
Setelah kembali dekat ini sikapnya jauh lebih terbuka dan seolah-olah membuka hati buatku. Dari meminta foto yang akan d tunjukkan kepada ibunya. Jangan tanya bagaimana perasaanku. Penantian selama ini akhirnya membuahkan hasil. 

Kesenangan itu tidak bertahan lama, kini aku dipatahkan oleh kenyataan yang sebenarnya tentang dia. Bukan rahasia lagi jika di lingkungan pekerjaan ada rekan-rekan kerja yang berbuat kurang baik maka akan selalu saling menutupi. Dengan cara mengajak, memaksa yang menjadi suatu keharusan untuk anak baru mengikuti yang mereka lakukan agar saling memegang rahasia satu sama lain. 

Aku tidak memungkiri jika aku bukan orang yang sealim itu, selurus itu. Tapi aku menetapkan batasan-batasan mana yang tidak akan aku langgar. Sangat-sangat mengecewakan setelah tahu bahwa kamu melakukan itu dengan perempuan panggilan dan sering ketempat ++
Aku merasa penantianku selama 5 tahun ini sia-sia. Merasa sudah ditipu pribadimu yang taat. Salahku memang belum melihat sisimu yang lain, hal ini mungkin kamu ceritakan setelah mencoba membuka hatimu. Untuk dapat melihat apakah aku dapat menerimamu apa tidak.

Aku merasa kembali ke masa lalu saat patah hati pertama dengan ayah. Sekarang bahkan terasa lebih menyakitkan. Hatiku tidak selapang itu untuk menerima apa yang nantinya bisa kamu ulangi saat hubungan kita serius dan tidak menutup kemungkinan kebiasaan itu akan membawa penyakit.