Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

habibtaekAvatar border
TS
habibtaek
Profil Thomas Lembong yang Jadi Co-Captain Timnas Anies Baswedan - Cak Imin
TEMPO.CO, Jakarta - Struktur anggota tim pemenangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin), yang bernama Timnas AMIN, telah diumumkan pada hari ini, Selasa, 14 November 2023. Calon presiden Anies Baswedan sendiri yang mengumumkan komposisi timnas AMIN untuk pemenangan Pemilu 2024 tersebut.

"Ini babak baru dari perjuangan untuk menghadirkan perubahan di Indonesia," kata Anies Baswedan dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa 14 Novermber 2024.

Sebelumnya, Koalisi Perubahan dikabarkan akan mengumumkan struktur Timnas AMIN pada Ahad pagi, 12 November 2023. Namun, pengumuman dibatalkan karena struktur personel yang belum berada di Jakarta. Oleh karena itu, pengumuman diundur untuk menunggu formasi lengkap.

Salah satu nama yang masuk dalam anggota Timnas AMIN, adalah pengusaha sekaligus politikus Thomas Lembong. Thomas dipercaya sebagai Co-Captain timnas AMIN. Sebelumnya, nama Thomas telah diungkap Tempo dalam video siniar Bocor Alus Politik berjudul ‘Bedah Tim Sukses Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto’ yang diunggah pada Sabtu, 4 November 2023.

Lantas, bagaimana profil Thomas Lembong yang dikabarkan masuk Timnas Anies Baswedan – Cak Imin? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Profil Thomas Lembong

Thomas Trikasih Lembong atau Thomas Lembong, lebih dikenal sebagai Tom Lembong, adalah seorang wirausahawan dan investor yang berasal dari Indonesia. Pria berusia 52 tahun ini lahir pada 4 Maret 1971.

Tom Lembong pernah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Menteri Perdagangan Indonesia pada 2015-2016. Dia kemudian dipercaya sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kini berganti nama menjadi Kementerian Investasi, periode 2016-2019.

Melansir dari laman London Speaker Bureau Asia, Tom Lombong memperoleh gelar sarjananya di Universitas Harvard pada 1994 untuk bidang Arsitektur Perkotaan. Dia sebelumnya diketahui pernah bersekolah di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD) Regina Pacis Jakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Tom Lembong pun memulai kariernya dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada 1995. Melansir dari laman International Institute for Strategic Studies (IISS), dia kemudian bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari 1999-2000.

Tom Lembong juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari 2000-2002. Kala itu, BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang bertugas untuk merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia setelah sempat mengalami Krisis Keuangan Asia pada 1998. Setelah itu, dia kemudian memilih untuk bekerja di Farindo Investments dari 2002-2005.

Sebelum diangkat menjadi menteri dan masuk kabinet, Tom adalah salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd. Ini adalah sebuah dana ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2006. Selain itu, dia juga tercatat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.

Dia kembali ke dunia politik pada tahun 2013 sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur Jakarta saat itu, Joko Widodo atau Jokowi. Peran ini ia teruskan sepanjang masa jabatan pertama Jokowi sebagai Presiden Indonesia.

Tom adalah orang di balik layar yang menulis beberapa pidato Presiden Jokowi yang paling ikonik. Salah satunya adalah pidato “Game of Thrones” pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada tahun 2018, dan pidato “Thanos” di Forum Ekonomi Dunia.

Saat ini, Tom bertugas di Dewan Penasihat Internasional IISS (Institut Kajian Strategis Internasional) di London, dan di Dewan Penasihat Internasional Plastic Omnium (sebuah perusahaan komponen otomotif di Perancis).

Pada Agustus 2021, Gubernur Jakarta saat itu, Anies Baswedan, menunjuk Tom sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol. Itu adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Setelah meninggalkan pemerintahan, Tom mendirikan Consilience Policy Institute yang secara resmi beroperasi di Singapura. Lembaga ini merupakan sebuah wadah pemikir yang mengadvokasi kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.

Tom terpilih sebagai Pemimpin Muda Global oleh Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2008. Ia dianugerahi Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship pada tahun 2017. Kemudian pada 2020, dia menerima penghargaan Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade atau Gwanghwa Medal dari Korea Selatan.

https://bisnis.tempo.co/amp/1796555/...wedan-cak-imin

Bagus nih..
Dia konseptor teks jokowi.
gmc.yukon
areszzjay
pilotproject715
pilotproject715 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
469
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.