Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, belakangan ini muncul di hadapan media dan publik dalam pidato politiknya jelang Pemilu 2024 mendatang.

Pidato politik tersebut merupakan bentuk tanggapan serta sikap dari seorang Ketua Umum partai politik yang kedepan memiliki hajat untuk mencalonkan Presiden dan Wakil Presiden serta calon-calon anggota legislatif di pesta demokrasi yang waktu pelaksanaannya tinggal menghitung bulan.

Meskipun pelaksanaan pesta demokrasi masih dalam hitungan beberapa bulan kedepan, dinamikanya sudah mulai terasa dan beberapa dugaan-dugaan rekayasa hukum sedang berkembang di tengah masyarakat dan perlu disikapi dengan bijaksana.

Di dalam pidato politik dengan tema "Suara Hati Nurani", Megawati menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk ikut mengawal jalannya pesta demokrasi di 2024 mendatang.

Secara garis besar di dalam pidato politiknya, Megawati mengingatkan tentang etika politik, penghormatan, dan pelaksanaan konstitusi. Juga membahas terkait putusan Majelis Musyawarah Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan 9 hakim dalam putusan syarat minimal usia Capres-cawapres telah melanggar kode etik.

Megawati menyebutkan bahwa putusan MKMK memberikan cahaya di tengah kegelapan situasi demokrasi Indonesia, sekaligus menjadi bukti bahwa kekuatan moral dan politik kebenaran akan tetap kokoh melawan konstitusi yang direkayasa.

Begitupun Ketua Umum PDI-P juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengawal jalannya pemilu 2024 mendatang dan mencegah adanya kecurangan dan juga rekayasa hukum yang belakangan ini terjadi lagi dengan memilih sesuai hati nurani.

Melihat adanya himbauan dari Presiden kelima Indonesia yaitu Megawati Soekarnoputri, tentu kita harus mengambil pesan baik yang telah disampaikan GanSis.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang besar, dan harapan 280 juta masyarakatnya bisa untuk merasakan kesejahteraan dan kemakmuran yang adil serta merata, maka perlu pemimpin negara yang bisa mewujudkan cita-cita tersebut kedepan.

Saat sebuah jabatan atau kedudukan didapatkan dengan cara yang tidak baik, maka akan datang ketidak baikan selanjutnya untuk menutupi yang sudah ada dan terjadi. Itulah sebabnya di pemilu 2024 mendatang kita harus benar-benar selektif dalam memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani dengan melihat kompetensi calon dalam memimpin daerah.

Bagaimana menurut Agan dan Sista akan adanya dinamika politik belakangan ini?
Silakan berikan pendapat kalian di bawah!