4574587568Avatar border
TS
4574587568
Jangan Kaget! Harga Barang Elektronik Bakal Naik, Efek Dolar


Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali bergerak melemah empat hari berturut-turut melawan dolar AS. Melansir Refinitiv, nilai tukar rupiah ditutup di angka Rp15.650/US$ atau melemah 0,03% pada akhir perdagangan Kamis (9/11/2023). Hari ini kian melemah ke angka Rp 15.700/US$.

Akibat makin melemahnya rupiah, barang-barang impor diperkirakan bakal mengalami kenaikan harga. Kalangan pedagang elektronik pun sudah mengindikasikan hal itu bakal terjadi dalam waktu dekat. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komoditi Elektronik (Apkonik) Deni Irawan menyebut bahwa hal itu terjadi karena sejumlah factor, mulai dari biaya produksi hingga kenaikan kurs itu sendiri.

"Kenaikan nilai dolar terhadap mata uang lokal dapat menyebabkan kenaikan harga barang-barang elektronik. Kenaikan nilai dolar biasanya membuat biaya produksi bagi perusahaan yang mengimpor komponen atau peralatan elektronik dari luar negeri lebih mahal. Biaya tambahan ini kemudian cenderung ditransfer ke konsumen dalam bentuk kenaikan harga jual, yang menyebabkan barang-barang elektronik menjadi lebih mahal bagi konsumen lokal," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/4/2023).
Kejadian ini sebenarnya bukan lagi hal yang baru, akan tetapi sudah beberapa kali terjadi karena pada dasarnya dalam komoditi elektronik didalam negeri masih membutuhkan impor dari negara lain yang mana bentuk transaksi masih menggunakan dollar
"Bukan hanya itu, tempat dimana produsen dari suatu komoditi elektronik diimpor tentu akan mempengaruhi keadaan harga barang dipasaran," ujar Deni.

Namun Deni menyoroti bahwa saat ini belum ada gerakan intervensi atau preventif dari pemerintah untuk menangani permasalahan ini. Pemerintah memiliki beberapa opsi untuk mengurangi dampak kenaikan harga barang elektronik akibat kenaikan nilai dolar, seperti kebijakan fiscal atau pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan pajak impor atau menawarkan insentif fiskal kepada produsen lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor, sehingga harga barang elektronik menjadi lebih stabil.
Kemudian Intervensi mata uang yakni pemerintah dapat melakukan intervensi dalam pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai mata uang lokal terhadap dolar, meminimalkan dampak kenaikan harga barang-barang elektronik.
Tidak ketinggalan dalam kebijakan perdagangan yakni negosiasi perjanjian perdagangan untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar global atau mengurangi hambatan perdagangan juga bisa membantu mengendalikan harga barang elektronik.

Hingga langkah terakhir yakni subsidi atau bantuan yakni Pemerintah bisa memberikan subsidi kepada produsen elektronik lokal atau mengurangi bea impor untuk menurunkan biaya produksi dan harga jual barang-barang elektronik.

"Namun, setiap langkah tersebut memiliki pro dan kontra serta dapat mempengaruhi berbagai aspek ekonomi. Terkadang kebijakan ini perlu dipertimbangkan secara hati-hati untuk memastikan efektivitasnya tanpa menciptakan masalah baru dalam perekonomian saat ini," sebut Deni.

sumber
0
278
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.3KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.