4574587568Avatar border
TS
4574587568
China Dikatakan Jadi Negara 'Debt Collector', Pemberi Utang Terbesar di Dunia


VIVA Dunia – China kini telah menjadi penagih utang terbesar di dunia, karena utang negara-negara berkembang kepada mereka telah melonjak antara US$1,1 triliun sampai US$1,5 triliun, menurut sebuah laporan baru.

Diperkirakan 80% dari portofolio pinjaman luar negeri China di wilayah selatan kini mendukung negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan. China memberikan utang tersebut melalui program Belt and Road Initiative (BRI), menjadikannya penagih utang terbesar di dunia, menurut sebuah laporan.

Laporan tersebut, yang diterbitkan pada hari Senin oleh para peneliti di AidData, menunjukkan bahwa pemberi pinjaman bilateral terbesar di dunia beralih dari pinjaman infrastruktur ke pinjaman penyelamatan, dengan perkiraan 80% dari pinjaman tersebut mendukung negara-negara yang berada dalam kesulitan keuangan.

“Beijing sedang menjalankan peran yang asing dan tidak nyaman. Mereka menjadi penagih utang resmi terbesar di dunia,” kata AidData dalam laporannya, melansir DW, Kamis, 9 November 2023. "Total utang yang belum dibayar, termasuk pokok tetapi tidak termasuk bunga, dari peminjam di negara berkembang ke China setidaknya berjumlah US$1,1 triliun,” kata lembaga penelitian yang melacak pembiayaan pembangunan di College of William and Mary di Virginia.


Menurut China, lebih dari 150 negara telah menandatangani BRI, sebuah proyek infrastruktur global raksasa yang diluncurkan oleh Presiden Xi Jinping pada tahun 2013.

Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai pembiayaan China terhadap hampir 21.000 proyek di 165 negara, AidData mengatakan Beijing kini telah memberikan bantuan dan kredit “bernilai sekitar US$80 miliar per tahun” kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pada saat yang sama, terdapat kritik dari negara-negara Barat dan beberapa negara penerima bantuan, seperti Sri Lanka dan Zambia, bahwa proyek infrastruktur yang didanai China membebani mereka dengan utang yang tidak mampu mereka bayar kembali.

Bulan lalu, pada pertemuan puncak yang menandai satu dekade sejak inisiatif ini pertama kali diumumkan, Xi mengatakan bahwa China akan memasukkan lebih dari US$100 miliar dana baru ke dalam BRI.

Namun, laporan bersama Bank Dunia dan lembaga lain, termasuk AidData, yang dirilis tahun ini mengatakan China telah terpaksa memberikan pinjaman dana talangan miliaran dolar kepada negara-negara BRI dalam beberapa tahun terakhir.

sumber
Diubah oleh 4574587568 09-11-2023 06:10
0
270
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.