Setiap penyerangan terhadap warga sipil atas nama negara itu pasti mendapat imbas atau pertentangan dari negara pain ya gansist, karena pada hakikatnya semua negara di dunia mencintai perdamaian dan menjunjung tinggi kemanusiaan.

Sekalipun itu dalam keadaan berperang, ada tata caranya dan hukumnya yaitu konvensi Jenewa, para pelaku yang tidak mematuhi hukum tersebut bisa terkena dakwaan sebagai penjahat perang di pengadilan penjahat internasional ICC Den Haag.






Bolivia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel Buntut Serangan ke Gaza



Bolivia telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatiknya dengan Israel sebagai bentuk penolakan dan kecaman atas serangan militer yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Bolivia, Freddy Mamani, dalam sebuah konferensi pers.

Tindakan ini diputuskan oleh Bolivia pada Selasa, 31 Oktober 2023 dan ini adalah yang kedua kalinya negara ini memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, yang pertama saat terjadinya konflik di Jalur Gaza pada tahun 2009 dan hubungan tersebut dibangun kembali tahun 2020 namun kini kembali Bolivia memutuskannya sebagai tindakan keras negara beribukota di La Paz tersebut keatas serangan kejam Israel kepada warga sipil Palestina.







Situasi di Gaza semakin memprihatinkan. Menurut data yang dirilis oleh Menteri Kesehatan Palestina, lebih dari 9.800 orang telah tewas dalam konflik ini, termasuk 8.306 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel. Serangan terus berlanjut dan fasilitas-fasilitas kesehatan di Gaza menjadi sasaran serangan. Rumah sakit sulit dievakuasi karena terisi pasien yang sakit dan terluka, ditambah dengan mereka yang mencari perlindungan di halaman rumah sakit.

Bolivia, bersama dengan negara-negara lain, menunjukkan kecaman dan penolakan atas serangan Israel di Gaza dengan memutuskan hubungan diplomatik. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengakhiri konflik dan mencegah lebih banyak korban tak berdosa.

Patut diapresiasi keteguhan negara Bolivia dalam membela kemanusiaan dan perdamaian di dunia, sekali lagi tentara nasional itu sangat berbeda dengan milisi, partisan, pemberontak, tentara bayaran dan yang lainnya. Jikalau sampai ada yang mengaku tentara nasional tapi berkelakuan seperti anggota milisi ya bisa dikatakan bahwa mereka memang bukan tentara nasional tapi hanya sekedar militan tapi mempunyai peralatan militer yang canggih.

Mungkin kalau dulu ada anggota ISIS yang berperang di Irak dan Suriah, sekalipun mempunyai senjata yang canggih dan modern tetap ISIS adalah milisi yang biasanya bertindak barbar.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2



Tambahan, lagu tentang perdamaian dari grup band Rusia bernama Jalur Gaza:

Pulang, pemuda harusnya memegang tangan para gadis bukan memegang senapan untuk membunuh dan saling melukai!