ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Wanita Tercantik


Kira-kira siapa wanita tercantik di dunia ini? Gal Gadot? Taylor Swift? Lisa Blackpink? Kurasa bukan semua itu. Ada banyak wanita yang terkenal di seluruh penjuru dunia dan banyak di antara mereka dinobatkan sebagai wanita tercantik, tapi aku yakin semua orang pernah melihat wanita yang lebih cantik dari semua artis dan model di televisi.

Aneh memang, tapi aku yakin banyak yang setuju denganku; terkadang wanita tercantik yang pernah kita lihat adalah seseorang yang tak sengaja kita lihat di pinggir jalan.

Apa kau pernah melihat wanita seperti itu? Bukan artis, bukan supermodel, tapi kecantikannya luar biasa. Aku pernah.

Saat itu aku cuma anak kelas 6 Sd yang sibuk mencari Smp untuk melanjutkan pendidikan. Di satu dari sekian banyak kunjungan Smp yang kulakukan, aku tak sengaja melihat sosok seorang wanita yang bersinar terang meski di tengah hari yang panas.

Kulitnya seputih salju yang memancarkan kesejukan. Rambutnya begitu tebal dan hitam sampai-sampai membuat arang terlihat putih. Tulang-tulang wajahnya bersambung dan membentuk kecantikan yang akan membuat enam benua berperang memperebutkannya.

Saat melihatnya aku langsung berkata, “Tuhan tidak adil. Tak seharusnya ada wanita secantik itu.”

Namun itu cuma pemikiran di otak saja karena hatiku berkata lain. Hati yang selama ini kujaga telah dicuri dengan mudahnya. Aku bahkan tak tahu siapa namanya, tapi aku tahu bahwa dia tercipta untukku.

Kecantikannya membuat tubuhku membeku terpana. Kesadaranku melayang pada masa depan indah antara kami berdua dan baru kembali saat aku menyadari tangannya bergerak dan menyetop angkot yang lewat. Tubuhku tak bisa bergerak cepat mengejar dan suaraku pun tak mau keluar. Akhirnya, cinta pertama dan wanita yang ditakdirkan untukku pergi begitu saja.

Rasanya seperti mendapat kiriman barang mewah dan kemudian diberitahu kalau itu ternyata salah kirim. Aku cuma melihat wajahnya selama lima belas detik yang harus dibayar dengan lima belas tahun tanpa pernah melihatnya lagi.

Cinta pertamaku hilang entah ke mana dan kepergiannya memberi kutukan yang tak bisa hilang. Sejak saat itu aku tak lagi bisa melihat kecantikan di wajah wanita lain. Tak ada lagi yang secantik dia dan itu membuatku tak bisa jatuh cinta. Hatiku sudah dicuri dan tak ada yang bisa mengembalikannya.

Akhirnya aku pun bertambah tua, mendapat pekerjaan, tapi tak kunjung menikah. Jangankan menikah, pacaran saja aku tak pernah. Setiap kali aku mencoba mencintai seseorang aku hanya akan teringat wajahnya dan itu melenyapkan seluruh ketertarikanku pada wanita lain.

Melihat itu ibuku pun menjodohkanku dengan anak seorang temannya. Aku tak bisa berkata tidak. Aku tahu menikah dan melanjutkan kehidupan adalah salah satu kodrat hidup manusia. Di sisi lain, aku tahu tak selamanya kubisa terus berharap akan menemukannya entah di mana. Aku bisa melihat perwujudan dari kecantikan selama lima belas detik dan keajaiban seperti itu tak mungkin terjadi dua kali.

Dan akhirnya, aku pun menikah. Istriku tak secantik yang kuharapkan, tetapi aku belajar untuk hidup berdampingan dan menjalankan peran sebagai suami yang baik. Meski demikian aku tak pernah melupakannya, tidak sedetik pun.

Kira-kira kenapa aku tak bisa melupakannya meski itu hanya sebuah kenangan singkat di masa kecilku? Apakah Tuhan ingin membuatku menderita seumur hidup karena tak bisa mencintai wanita yang kini menjadi istriku? Atau apakah diriku yang terlalu lemah sehingga bisa terperdaya hanya dengan penampilan semata?

Ini adalah sebuah kutukan. Jika aku tak melihatnya lima belas tahun yang lalu hidupku pasti akan lebih baik. Mungkin aku bisa bertemu wanita yang benar-benar membuatku bahagia. Mungkin aku akan menikah lebih cepat dan punya anak. Andai saja aku bukan orang yang terpikat cuma karna cantiknya ….

“Kalau yang ini cantik nggak?”

Aku menoleh dan melihat istriku tengah menunjuk sebuah foto di album lamanya. Itu adalah foto saat dia Sma dengan gaun batik. Cantik, tapi tetap tak secantik cinta pertamaku.

“Bagus. Kau cocok pake warna cerah,” jawabku standar.

“Warna cerah ya? Aku dulu punya gaun kuning cantik banget. Itu waktu jaman … Smp.”

Dia membalik album fotonya ke depan untuk melihat foto-foto yang lebih tua. Tanpa sengaja aku melihat sesuatu yang kukira takkan pernah kulihat lagi.

“Tunggu! Ini siapa?” tanyaku sembari menunjuk foto itu. Foto seorang wanita cantik yang sudah mengutukku selama lima belas tahun lamanya.

“Hmm? Itu aku.”

“Haa?!”

“Iya. Itu aku waktu Smp. Cantik kan?”

Detak demi detak jantung seolah tak mampu mengalirkan darah ke otak. Sensasinya persis seperti lima belas tahun yang lalu. Tubuhku membeku terpana dan kesadaranku melayang melintasi setiap kemungkinan yang ada.

Pelan-pelan aku mengedipkan mata lalu memandang wajah istriku dengan seksama. Dia cantik, tapi tak pernah bisa secantik cinta pertamaku dulu. Setelah itu aku kembali menatap fotonya saat masih Smp. Cantik, luar biasa cantik. Tapi … apa hidungnya memang sependek itu? Apa giginya memang agak kuning? Apa dia punya tahi lalat di pipi?

Entahlah. Aku tak tahu. Momen lima belas detik itu terasa begitu magis, tapi ternyata aku tak bisa mengingat wajahnya sedetail itu. Rasanya seperti ilusi. Apakah sihir yang membuat wajahnya jadi jauh lebih cantik? Atau aku saja yang terlalu berlebihan dalam mengingat?

Akhirnya aku pun menatap wajah istriku baik-baik dan dia balas menatapku kebingungan. Jantungku berdetak kencang. Inikah yang disebut cinta? Apakah aku mendapatkan kembali hatiku yang pernah dia curi? Aku tak yakin. Namun, tak salah lagi, wanita yang duduk di depanku saat ini adalah wanita tercantik di dunia.
namakuve
rudianm
ardian76
ardian76 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3.4K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.