ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Apakah Anime Semakin dan Semakin Dikendalikan oleh Fans?


Sejak wabah Covid-19 popularitas anime meningkat tajam. Di Indonesia sendiri penggemar anime yang dulunya dianggap manusia madesu kini sudah diperlakukan manusiawi. Sudah tak jarang lagu-lagu anime diputar di publik dan bahkan orang yang tak pernah menonton anime pun punya pengetahuan dasar yang cukup untuk basa-basi.

Di satu sisi saya senang dengan popularitas ini, tapi di sisi lain saya khawatir. Semakin banyak penggemar berarti semakin banyak haters dan semakin banyak haters berarti semakin banyak tekanan pada para produser anime. Tekanan bukan hal yang asing bagi mereka, tapi sayangnya tak semua haters itu punya otak untuk menilai mana yang benar-benar bagus dan yang tidak.



Mengutip kalimat George Carlin; “Jangan remehkan kekuatan orang bodoh dalam jumlah banyak.” Fans yang terlalu banyak malah menciptakan fandom yang toxic dan terlalu menuntut. Tuntutannya juga bukanlah sesuatu yang membangun melainkan sesuatu yang menghabiskan banyak uang, kualitas animasi.

Mungkin karena efek Kimetsu no Yaiba, hampir seluruh fandom anime menuntut kualitas animasi super mulus yang tentunya tak mudah untuk dibuat. Entah mengapa, kualitas animasi ini seolah menjadi bahan perang bagi para fans untuk ribut dengan fans anime sebelah. Kalau kebetulan ada sedikit cacat pada kualitas ribuan komentar dan review buruk akan langsung membanjiri laman MAL anime tersebut.

Akhirnya apa? Pihak studio pun harus mengucurkan dana berlebih untuk kualitas animasi sehingga aspek-aspek lain seolah dianak-tirikan. Aspek yang biasanya jadi korban adalah cerita.



Mungkin Anda sadar kalau jumlah anime original (bukan adaptasi) sudah semakin menurun jumlahnya. Kebanyakan studio memilih bermain aman dengan mengadaptasi manga atau novel yang ceritanya sudah dijamin bagus, dengan begitu mereka tak perlu keluar terlalu banyak menyewa penulis. Keputusan cerdas, tapi cukup membuat kecewa.

Anime dengan animasi mumpuni memang sedap dipandang mata, tetapi saya lebih suka jika para kreator anime bisa berkreasi sebebasnya tanpa harus disetir oleh keinginan fans. Anime-anime dengan animasi unik seperti Bakemonogatari atau Jojo tak mungkin bisa lahir jika produser terus dipaksa mengikuti satu jalur yang fans inginkan.



Memang benar, semakin populer tidak selalu berakhir lebih baik. Beberapa karya lebih baik dibiarkan eksklusif agar kita tahu siapa yang benar-benar suka dan mana yang cuma ingin mengadu domba.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
Diubah oleh ih.sul 29-10-2023 05:08
lalilulusan467
penulis.pemula
azhuramasda
azhuramasda dan 18 lainnya memberi reputasi
19
2.4K
102
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
LG ThinQ Community
LG ThinQ CommunityKASKUS Official
577Thread4.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.