Sumber Gambar

Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun dan masih belum menemukan titik akhir. Masyarakat Indonesia pun turut merespons konflik ini dengan berbagai cara. Salah satu tanggapan yang muncul adalah pandangan bahwa konflik Palestina-Israel bukanlah masalah agama, melainkan masalah kemanusiaan.

Masyarakat melihat bahwa kekerasan dan penderitaan yang terjadi di Palestina harus diatasi sebagai isu kemanusiaan, bukan sekadar sebagai konflik antara dua negara. Hal ini penting untuk menjaga sikap yang netral dan tidak memprovokasi sentimen agama yang dapat memperkeruh situasi.

Namun, masyarakat juga menyadari bahwa Indonesia memiliki keterbatasan dalam mempengaruhi Israel. Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan tidak pernah membangun kontak dengan negara tersebut. Namun, ada upaya yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik ini, seperti membantu mengatasi masalah internal di Palestina dan menjembatani faksi-faksi yang saling bersaing.


Sumber Gambar

Tantangan yang dihadapi adalah perubahan kebijakan luar negeri non-intervensi yang dianut oleh Indonesia saat ini. Untuk dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam menyelesaikan konflik, Indonesia perlu mengubah kebijakan ini. Selain itu, penting juga untuk mencari solusi yang dapat mengatasi ketegangan antara faksi-faksi di Palestina sendiri.

Melihat keterbatasan Indonesia dalam menjadi penengah dari masalah ini membuat masyarakat bertindak dengan caranya sendiri-sendiri. Salah satunya dengan cara melakukan aksi-aksi hingga demo yang bertujuan untuk membela Palestina. Tapi, di Indonesia sendiri tidak ada kedubes Israel karena tak adanya hubungan diplomatik sehingga ke mana masyarakat akan melakukan protes?

Di Palu Sulawesi Tengah, ada ratusan orang yang melakukan unjuk rasa untuk membela Palestina. Tapi sasaran mereka bukanlah pemerintahan, atau tempat-tempat terkait. Ratusan orang ini melakukan unjuk rasa bela Palestina di depan restoran fast-food McDonald’s. Masyarakat berkumpul sambil membawa bendera Palestina sebagai bentuk dukungan.


Sumber Gambar

Aksi bela Palestina ini dilakukan di MCDonald’s Jalan Juanda, Palu. Massa yang datang terdiri dari beberapa organisasi Islam, aktivis, mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat. Alasan mereka melakukan aksi ini di depan McDonald’s adalah karena McDonald’s dianggap mendukung Israel dengan berkontribusi dalam suplai makanan ke tentara pertahanan Israel.

Salah satu tuntutan massa pada demo itu adalah meminta supaya pihak McDonald’s menyatakan sikap terkait dukungan mereka ke Israel. Pihak McDonald’s menolak memberi tanggapan dan pernyataan di depan para pendemo. Dan pendemo juga tidak mau membubarkan diri, negosiasi berlangsung cukup alot hingga tak ketemu jalan tengahnya.

Keadaan semakin panas usai adanya aksi pembakaran bendera Israel di depan McDonald’s. Sampai akhirnya, massa pu bubar dengan sendirinya usai puas berkoar di depan restoran cepat saji tersebut. Bubarnya mereka pun berlangsung tertib dengan kawalan pihak kepolisian. Usai demo yang mereka lakukan, kondisi di Palestina masih memprihatinkan sampai thread ini ditulis.


Sumber Gambar

Tanggapan masyarakat terhadap konflik Israel dan Palestina mencerminkan kepedulian mereka terhadap perdamaian dan keadilan. Meskipun Indonesia memiliki keterbatasan dalam mempengaruhi Israel, tetapi dengan memperhatikan masalah internal di Palestina dan mengubah kebijakan luar negeri, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam menyelesaikan konflik ini.

Semoga suara Indonesia dan suara negara-negara lain yang peduli dapat menjadi pendorong untuk mencapai perdamaian yang abadi di antara dua negara ini. Tapi kalau bisa, buatlah aksi yang tepat dalam membela Palestina.



Menurut kalian, apa dampak dari aksi bela Palestina di depan restoran fast-food?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi