WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Putra Bakal Calon Presiden (bacapres ) Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar kini mulai sering menyebut namanya sebagai “nepo baby” yang akan terjun ke dunia politik.

Diketahui, Nepo baby sendiri istilah nepotisme pada anak-anak yang dinilai mudah meniti karier layaknya orangtua dengan koneksi yang dimilikinya.

Misalnya, seperti Gibran Rakabuming dinilai memanfaatkan sosok ayahnya yang seorang presiden sehingga mudah untuk menjadi cawapres.

Putra semata wayang Siti Atikoh dan Ganjar Pranowo ini mengatakan, istilah nepo baby yang dimaksud merujuk pada kepopuleran ayahnya, Ganjar Pranowo.
Menurut Alam, istilah nepo baby sudah pasti akan melekat pada dirinya, mengingat nama belakangnya juga mengandung unsur "Ganjar."

"Menurut pandangan saya sendiri, nepo baby emang sesuatu yang sudah pasti melekat, karena it’s on my name, nama akhir saya juga ada ganjarnya," ucap Alam Ganjar dalam podcast kanal YouTube Grace Tahir dikutip, Sabtu (28/10/2023).

Namun, ia menekankan bahwa kesuksesan yang diraihnya bukan semata-mata karena memanfaatkan hubungan dengan orangtua, melainkan melalui upaya dan prosesnya sendiri.

Alam menegaskan bahwa dia juga berusaha keras dan tidak hanya mengandalkan status atau hak istimewa yang dimiliki oleh orangtua.

"Cuman yang harus dihighlight adalah kita juga lho berusaha, enggak semata-mata orangtua itu mempunyai status dan punya beberapa privilege tertentu untuk kita membabi buta memanfaatkannya," imbuhnya.

Sebagai contoh konkret, pria berusia 21 tahun itu menceritakan pengalamannya saat berusaha masuk Universitas Gajah Mada (UGM).

Meskipun nama ayahnya terkenal, ia bahkan pernah ditolak di beberapa sekolah bergengsi.

Hal itu menunjukkan bahwa proses seleksi sekolah dan universitas yang dijalaninya didasarkan pada prestasi dan bukan karena bantuan orangtua.

"Kalau daftar sekolah itu, emang bener-bener berdasarkan nilai yang saya punya, dan juga kalau enggak keterima ya nggak keterima, sebelumnya itu kalau saya apply beberapa University dan itu ada yang nggak diterima juga kok," ungkap Alam.

Grace Tahir, coba menegaskan apakah Alam benar-benar berhasil masuk UGM berdasarkan usaha dan nilai-nilainya sendiri tanpa bantuan dari ayahnya.

"Benar tanpa bantuan orangtua Anda?" ujarnya.

Alam dengan lugas menjawab bahwa ia berhasil dengan usahanya sendiri dan nilai-nilai yang bagus.

"Jadi kamu mengatakan bahwa Universitas Gajah Mada (UGM) itu kamu benar-benar memilih sendiri dan diterima sendiri tanpa bantuan daripada bapak, nilai kamu pasti baguslah masuk UGM gitu?" tanya Grace kepada putra Calon Presiden Ganjar Pranowo.

“Ya, lumayanlah,” tutur Alam sambil tertawa.

Selanjutnya, Grace kembali menanyakan isu “nepo baby” dalam dunia politik, di mana banyak orang muda memiliki tanda kutip tentang prestasi mereka.

Alam dengan santai menjawab pertanyaan Grace, dan mengakui bahwa penurunan usia sebagai syarat pencalonan adalah hal yang patut dipertimbangkan.

“Kalau dari saya mungkin ada beberapa yang harus di highlight, yang pertama terkait penurunan usia, kalau saya setuju loh usia diturunkan, tapi ya jangan tanggung-tanggunglah, sekalian nurunin sampai 21 gitu, kan,” ucapnya.

Ia bahkan mengusulkan untuk menurunkan usia pencalonan hingga 21 tahun, menunjukkan kesiapannya untuk bersaing dalam dunia politik dengan para anak muda yang berprestasi.

Selain itu, Alam Ganjar juga membuktikan bahwa dirinya memang dapat bersaing tanpa embel-embel nepo baby seperti yang sedang netizen soroti.


Ingin Ikuti Jejak Gibran Jadi Cawapres, Alam Ganjar Usul Batas Usia 21 Tahun - Wartakotalive.com (tribunnews.com)

---------------------------------

ada yg salah paham rupanya

1. masuk perguruan tinggi, melamar kerja, itu di test, bukan dipilih
kahiyang ayu juga pernah gagal melamar kerja.

2. kalo pemilu, itu dipilih.
ketua partai, ada yg dipilih, ada yg ditunjuk.
menteri, pejabat2 eksekutif, itu ditunjuk.
yg ditunjuk ini bahaya kalo memanfaatkan ketenaran / jabatan org tua.

3. pemilu, mau memanfaatkan 'ketenaran' nama org tua sah2 aja, 
krn itu nilai tambah.
yg penting nyadar aja, 
punya prestasi apa ?
setenar apa bapaknya ?
& sebagus apa prestasi bapaknya utk dijadikan nilai tambah.

4. 21 tahun mau terjun ke politik, boleh2 aja.... kalo bisa
yg penting punya rekam jejak prestasi aja.
saran : nyoba dulu jadi bupati / walikota. 
jangan langsung maunya nyapres

5. Yg paling penting, siap menang & siap kalah.
kalo menang jangan lupa diri, kalo kalah jangan mewek.

6. sekian