Seorang pria berusia 41 tahun, MHS, warga Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, terjerumus ke dalam tindakan yang sangat tidak terpuji. MHS tega merudapaksa seorang siswi Sekolah Dasar (SD) berusia 12 tahun. Pelaku mengaku bahwa tindakan bejatnya ini dipicu oleh tekanan mental yang berkepanjangan akibat ejekan dan ocehan tetangga-tetangganya terkait status jomblo yang telah berlangsung terlalu lama.

MHS, pada Jumat (20/10/2023), mengungkapkan bahwa tekanan batin yang dialaminya membuatnya tidak lagi mampu menahan diri. "Tidak kuat mendengar ocehan tetangga, tak tahan dengan tekanan mental," ujarnya.

Aksi nekat pelaku terjadi di depan rumahnya ketika ia menghadang korban yang sedang asyik bermain sepeda. Dengan keberanian yang sangat frontal, MHS memaksa korban masuk ke dalam rumahnya, tempat di mana ia melampiaskan nafsu bejatnya.

Meskipun MHS mengklaim hanya melakukan tindakan tersebut sekali, akibat perbuatan bejatnya, korban mengalami trauma yang mendalam. "Setelah melakukan persetubuhan itu, saya baru merasa kecewa dan sedih atas apa yang saya lakukan," akui pelaku dengan raut wajah tertunduk lesu.

Pelaku mengatakan bahwa tekanan mental yang ia alami semakin memuncak ketika ia melihat korban pulang sekolah. Pengamatan terhadap korban selama 7 hari setelah mendengar ocehan tetangga-tetangganya membuat MHS nekat melampiaskan hawa nafsunya.

"Setelah mengamati selama 7 hari, saat itu korban sedang pulang sekolah, saya menyesal usai kejadian itu," tutupnya dengan nada penyesalan.

Kejadian tragis ini menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memberikan dukungan mental kepada individu yang mungkin mengalami tekanan batin, serta urgensi untuk menghindari tindakan kekerasan yang dapat merusak kehidupan orang lain, terutama anak-anak yang rentan menjadi korban.


Info lengkapnya DI SINI