Sumber Gambar

Pencabulan anak sangat berbahaya dan memiliki dampak yang serius terhadap korban. Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan pencabulan anak. Hal ini membuat kejahatan jenis ini menjadi hal yang cukup dibenci oleh masyarakat. Bahkan pelakunya bisa mendapat hukuman tambahan jika sudah masuk ke dalam sel tahanan.

Pencabulan anak dapat menyebabkan cedera fisik serius dan trauma emosional yang berkepanjangan. Anak yang mengalami pencabulan mungkin mengalami rasa malu, depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan masalah emosional lainnya. Pencabulan anak dapat mengganggu proses perkembangan fisik, mental, dan sosial anak. Anak yang mengalami pencabulan mungkin mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal, memiliki prestasi akademik yang buruk, dan mengalami kesulitan dalam membangun rasa percaya diri yang sehat.

Anak yang menjadi korban pencabulan dapat mengalami trauma yang berkepanjangan dan berisiko menjadi pelaku kekerasan di masa depan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang mengalami pencabulan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi korban kekerasan di masa dewasa kelak.


Sumber Gambar

Saat ini, sasaran pencabulan anak sudah tak melihat laki-laki atau perempuan. Kini semuanya bisa menjadi korban dan semuanya bisa menjadi pelaku. Bahkan di tempat yang dianggap aman untuk anak sekali pun tetap bisa menjadi tempat terjadinya pencabulan seperti ini. Seperti kasus yang pernah viral beberapa waktu lalu.

Beberapa bulan lalu sempat heboh di mana seorang pemilik rental PS di Jambi melakukan pencabulan kepada anak-anak yang main di tempatnya. Hal ini bisa menjadi contoh, mungkin kita melihat rental PS sebagai tempat yang aman di mana anak-anak bisa bermain dan bersenang-senang. Tapi nyatanya hal seperti ini juga terjadi.

Tidak tanggung-tanggung, korbannya pun mencapai 17 anak. Kini sudah berbulan-bulan berlalu, bagaimana kabar si wanita bos rental PS cabul tersebut? Dalam sidang yang dipimpin oleh Alex Tahu Mangatur Pasaribu, Yunita Sari Anggraini yaitu pelaku dikenakan hukuman 11 tahun penjara dan denda sebesar 1 miliar rupiah.


Sumber Gambar

Akan tetapi, jika Yunita tak mampu membayar denda 1 miliar itu maka bisa diganti dengan tambahan satu tahun penjara. Vonis ini bahkan lebih ringan dari tuntutan jaksa yaitu 15 tahun penjara. Meski begitu, kuasa hukum Yunita masih akan mengajukan banding mengingat vonis ini dirasa belum sesuai dengan fakta persidangan.

Ibu Yunita yaitu Melati juga menyebut putusan hakim ini tidak adil. Karena bagi sang ibu, Yunita bukanlah pelaku melainkan korban. Entah dari mana logikanya. Sedikit kilas balik, Yunita sendiri ditangkap kepolisian Jambi pada 3 Februari lalu usia mencabuli 17 anak yang bermain di rental PS miliknya. Korban terdiri dari 6 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.

Pencabulan anak sendiri bukanlah masalah sepela karena dapat merusak hubungan antara anak dan orang tua, saudara kandung, atau orang dewasa lainnya. Anak yang mengalami pencabulan seringkali merasa tidak aman dan tidak bisa mempercayai orang lain, yang dapat mengganggu hubungan sosial mereka di kemudian hari.


Sumber Gambar
 
Dampak pencabulan anak dapat bertahan seumur hidup. Korban seringkali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan intim, mengalami gangguan pada kehidupan seksual, dan menghadapi masalah emosional yang terus-menerus.

Perlindungan dan pencegahan pencabulan anak sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak. Semua pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah, harus mengambil tindakan untuk melindungi dan merawat anak-anak agar terhindar dari bahaya pencabulan. Perlu adanya kesadaran lebih di masyarakat.



Menurut kalian, sudah pantaskah hukuman ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi