ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Kesalahan Besar Series Fast & Furious


Kemarin saya menonton film Fast & Furious 9 dan mau tak mau saya menyayangkan betapa jauh series ini telah jatuh. Jika melihat statistik penghasilan tiap film, franchise ini memang mengalami penurunan sejak film pertama dan baru terangkat kembali di film kelima dan puncaknya adalah film seri ketujuh yang meledak gila-gilaan berkat hype dari kematian salah satu pemeran Paul Walker.

Meski demikian tampaknya sebagian besar orang sepakat bahwa franchise ini semakin kehilangan arah dan pesonanya. Mengapa bisa demikian?

Awalnya film ini datang membawa konsep balapan liar. Film pertamanya sukses dan banyak disukai sehingga dibuatlah sekuelnya. Meski tak sesukses film pertamanya sekuel film ini masih mendapat sambutan hangat sehingga sekuel baru pun direncanakan. Meski demikian, film ketiga dari franchise ini menjadi film berpendapatan terendah jika dibandingkan film Fast Furious lain.



Di sini pihak FF sadar akan kesalahan mereka dan mencoba kembali ke konsep awal. Mereka membawa kembali Vin Diesel dan Paul Walker dalam satu frame dan melanjutkan kisah dari film pertama. Hasilnya bagus, tapi tetap terasa kurang. Di sini rumah produksi akhirnya menambahkan unsur baru yang menjadi awal kesuksesan sekaligus keruntuhan franchise ini.

Pihak produksi memutuskan untuk masuk lebih dalam pada dunia kriminal, perang senjata, hingga militer dan pemerintahan. Unsur baru ini terasa menyegarkan dan akhirnya mengantar film ke-5, 6, dan 7 pada kesuksesan. Meski demikian satu titik fatal mulai terlihat dan akhirnya membawa franchise ini pada kemerosotan.

Konten Sensitif


Produser, sutradara, dan rumah produksi mencoba masuk lebih dalam, tetapi mereka tak punya pengetahuan mumpuni untuk mendukung genre yang ingin mereka usung. Bayangkan saja, bagaimana caranya sekelompok pembalap liar bisa dipercaya untuk melakukan misi militer berbahaya?Memangnya di mana militer pemerintah? Itulah titik ketidakmasukakalan yang membuat penonton menemukan banyak kekurangan lain.

Bagaimana caranya menghubungkan Tim Toretto dengan militer dan segala misi kriminal lain? Pihak produksi ternyata tak mau ambil pusing dan terciptalah karakter Mr. Nobody. Siapa dia? Apa motivasinya? Pada siapa dia bekerja? Entahlah. Dia seolah-olah muncul hanya untuk sekedar menjadi penghubung dan menyediakan segala hal yang diperlukan oleh tim. Tak ada yang bisa digali jauh mengenai karakter ini. Dia benar-benar Nobody.



Akhirnya adegan-adegan tak masuk akal mulai bermunculan dan parahnya lagi semua dipaksa untuk tetap menggunakan mobil untuk mempertahankan kesan balapan. Hacking, misil, jet, hingga roket luar angkasa. Tak adakah yang mau berhenti sejenak untuk berpikir bahwa Tim Toretto hanyalah penduduk sipil yang tak pernah terlatih untuk hal-hal seperti ini? Dan yang lebih ajaib, mereka selalu saja berhasil dan selamat.

“Tidak masuk akal”, itulah yang akan Anda katakan pada diri sendiri. Meski demikian mereka sudah masuk terlalu jauh dan tak ada jalan kembali lagi.

Bukan cuma dari segi cerita, Fast Furious juga dikenal bermasalah karena keegoisan aktor-aktornya. Tak bisa dipungkiri kalau para aktor utama adalah wajah dari franchise, tetapi kekuasaan mereka ternyata terlalu besar sehingga sutradara maupun produser harus mengalah pada mereka.



Tentunya kita masih ingat dengan kasus pertengkaran Vin Diesel dengan Dwayney Johnson yang menyebabkan Karakter Hoobs tidak muncul di film kesembilan. Kasus ini saja sudah menunjukkan betapa lemahnya kuasa sutradara. Dan jika sutradara tak bisa melawan maka otomatis para aktor akan naik dan mengambil alih cerita.

Mungkin Anda memperhatikan kalau karakter-karakter dalam franchise ini seolah memiliki porsi tersendiri untuk tampil keren. Mereka melakukan hal-hal tak masuk akal dan selamat, tapi pada akhirnya malah membayangi karakter lain. Di sini Anda akan memperhatikan karakter-karakter pendukung naik dan mencoba menjadi karakter utama.

Bagus? Bisa jadi. Namun, jika semua menjadi karakter utama maka tak ada yang benar-benar jadi utama. Tugas karakter pendukung adalah membuat pemeran utama bercahaya, tetapi franchise ini seolah tak bisa mengabaikan keinginan aktor yang ingin bersinar seterang mungkin. Akhirnya keegoisan aktor pun mengalahkan sutradara dan para penulis cerita. Akhirnya ceritanya pun semakin kacau.



Kesilmpulannya ada tiga faktor yang menyebabkan franchise ini semakin ditinggal penggemar. Cerita yang tak masuk akal, keegoisan aktor, dan pola yang diulang-ulang. Hoobs, Shaw, Jacob. Awalnya mereka adalah penjahat tapi akhirnya menjadi keluarga. Musuh-musuh baru pun terus diperkenalkan dan plot kembali ke awal. Franchise ini pun kehilangan kesegarannya.

Jadi, masih adakah jalan untuk memperbaiki kembali? Yang namanya jalan pasti selalu ada, tapi apakah satu dua film yang tersisa cukup untuk menyatukan semuanya? Sepertinya tidak.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
sukhoipakfa
bam09
arashibirru
arashibirru dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.3K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread17.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.