Sumber Gambar

Penggunaan gadget dan berbagai macam perangkat digital kini sudah bukan hal yang baru di Indonesia. Di mana banyak manfaat yang bisa datang dari sebuah gadget, karena memang hal ini menjadi salah satu perubahan zaman yang mana harus kita hadapi bersama-sama. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi terus melaju pesat.

Bahkan sampai ke sektor ekonomi di mana kini tengah marak adanya jual-beli online seperti live shopping yang kian menggeliat. Platform online seperti TikTok Shop menjadi salah satu ladang bagi para pedagang dalam memperjualbelikan barang dagangannya dengan lebih mudah. Dengan adanya fitur live, mereka bisa lebih mudah menjangkau dan berinteraksi dengan calon pembeli.

Hal ini sempat menjadi polemik di mana TikTok Shop sempat disebut-sebut menjadi biang kerok sepinya Pasar Tanah Abang. Di mana dahulu, tempat ini selalu ramai dan menjadi andalan bagi mereka yang hendak membeli produk tekstil dalam jumlah banyak. Tapi semenjak adanya TikTok Shop, semua berubah dan memilih membeli lewat platform tersebut.


Sumber Gambar

Sehingga banyak dari pedagang di Pasar Tanah Abang yang mengeluarkan keluh kesahnya selama ini. Mereka menyebut para penjual di TikTok Shop telah merusak harga dan membuat mereka semakin kesulitan. Hingga akhirnya masalah ini sempat ditanggapi serius oleh Kementerian UMKM, Kementerian Perdagangan hingga Kominfo.

Beberapa waktu lalu, Mendag sendiri sempat menyatakan bahwa TikTok Shop tidak akan dilarang tapi hanya diberikan regulasi yang lebih jelas saja. Aturan itu sendiri hanya menunggu persetujuan dari Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Akan tetapi, sebelum resmi diteken sudah ada update terbaru mengenai TikTok Shop.

Di mana Presiden Jokowi akhirnya melarang TikTok Shop. Hal ini disampaikan melalui Zulkifli Hasan usai rapat tertutup yang dilakukan pada Senin 25 September kemarin. Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa sosial media tidak boleh digunakan untuk bertransaksi jual beli seperti TikTok Shop. Akan tetapi diperbolehkan jika hanya promosi produk semata.


Sumber Gambar

Pihak TikTok sendiri kabarnya akan menerima dan menghormati peraturan yang ada di Indonesia. Akan tetapi, mereka meminta kepada pemerintah Indonesia supaya mempertimbangkan kembali keputusan ini. Mengingat ada jutaan kreator affiliate dan penjual lokal yang menggantungkan hidupnya melalui TikTok Shop.

Di sisi lain, para pedagang Pasar Tanah Abang menyambut baik pelarangan TikTok Shop ini. Dengan ini, segala usaha pedagang Tanah Abang dan semua keluh-kesah yang disampaikannya selama ini tidak sia-sia. Artinya semua curahan hati mereka didengar oleh pemerintah dan kini mereka bisa menang melawan TikTok Shop.

Pedagang Pasar Tanah Abang menyebut, dengan dilarangnya TikTok Shop maka keadaan pasar bisa kembali normal. Bisa kembali ramai seperti sedia kala. Di mana orang-orang ramai datang dan mencari bahan pakaian atau pakaian yang sudah jadi. Dengan begitu, omset mereka bisa kembali naik dan tidak perlu kesulitan dalam mendapatkan pembeli.


Sumber Gambar

Apakah dilarangnya TikTok Shop bisa mengembalikan keramaian di Pasar Tanah Abang? Entah mengapa TS merasa ragu. Ada kemungkinan bahwa keadaan tidak berubah seperti sedia kala. Di mana memang gaya belanja masyarakat yang sudah berubah. Dengan dilarangnya TikTok Shop, pasti masyarakat akan mencari opsi belanja online yang lain.

Mereka sudah tahu ada cara yang mudah dan simpel. Kenapa harus kembali ke cara semula yang memakan banyak waktu dan tenaga?



Menurut kalian apakah dilarangnya TikTok Shop bisa menjadi solusi atas sepinya Pasar Tanah Abang?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi