misterveejayAvatar border
TS
misterveejay
Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum ke Pijat Plus-Plus
Konten Sensitif


Panti pijat adalah sebuah jenis usaha yang diakui keberadaannya oleh pemerintah. Paling tidak bisa agan-agan lihat dari Permenpar No 20 tahun 2015. Di sana jelas disebut bahwa usaha ini adalah jenis usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas pemijatan dengan tenaga pemijat yang tersertifikasi, meliputi pijat tradisional dan/atau pijat refleksi dengan tujuan relaksasi.

Pada praktiknya, karena kreativitas manusia tanpa batas, maka usaha pijat ini berkembang ke berbagai arah, salah satunya yang dikenal sebagai pijat plus-plus.

Dalam tulisan ini ane bermain netral saja. Ane mengajak agan-agan semua untuk menyepakati bahwa varian usaha pijat, yaitu plus-plus adalah sebentuk usaha, yang (seharusnya) berijin, dengan tenaga terampil bersertifikat, ada pelatihannya, ada lokasi, dan ada konsumennya.

Lewat tulisan ini ane nggak menyarankan agan-agan untuk mengunjungi pijat plus-plus, silahkan saja urusan masing-masing. Namun ane hanya akan membahas soal apa yang mesti diperhatikan kalau agan-agan ingin mengunjungi tempat-tempat itu.


#1 Perbaiki Ekspektasi

Terapis-terapis yang ada di pijat plus-plus mungkin sudah mendapat kursus dan pembekalan soal teknik memijat, dengan berbagai metode yang menyenangkan kalau terbaca di papan iklan, misalnya Thai massage, shiatsu, pijat aromatherapi, atau pijat Swedia. Meskipun begitu percayalah, kalau agan-agan datang ke sana dengan harapan problem otot atau saraf di badan akan sembuh, apalagi berharap mereka bisa melakukan metode chiropractic, maka mungkin agan-aganmesti mempertanyakan ulang kewarasan agan-agan sendiri. 

Tidak, pijat plus-plus tidak bertujuan untuk memperbaiki keseleo, kejetit, terkilir,  tulang geser, dan sebagainya. Dari awal, pijat plus-plus hanya bertujuan menjual pengalaman dan sensasi. Itulah kenapa agan-agan membayar para terapis yang cantik-cantik di sana; dan harusnya itulah yang sejak awal agan-agan cari, jangan berekspektasi lain.

Memang benar, para terapis itu terlatih dan mengikuti kursus-kursus, tapi mereka melakukan itu dengan tujuan akhir untuk mengejar sensasi nyaman dan rasa happy, bukan untuk memperbaiki saraf kejepit.


#2 Persiapkan telinga menyambut kisah sedih keluarga

Sebelum sampai ke sana, ane mau cerita perspektif lainnya. Ane pernah ngerental mobil untuk melakukan perjalanan dari lebih dari lima jam dari kota A ke kota B. Karena malas nyetir, maka ane sewa sopirnya juga sekalian. Tidak ada masalah tentang itu, kecuali sepanjang perjalanan supir itu selalu saja bercerita tentang anaknya yang sedang sakit.

Bayangkan, selama lima jam, dia terus menceritakan hal yang sama dengan berbagai variasi dan sudut penceritaan. Awalnya ane tanggapi dengan serius, tapi setelah cerita terus berulang, lama-lama ane sadar bahwa hal tersebut dia lakukan untuk membangkitkan rasa iba ane pada si supir, yang akhirnya mendorong ane memberikan uang tips agak besar, dengan asumsi itu untuk pengobatan anaknya. 

Dan memang itu yang terjadi, tanpa peduli lagi anaknya benar-benar sakit atau tidak, ane terdorong memberinya uang tips yang lumayan.

Nah, ini juga yang terjadi di ruang-ruang pijat plus-plus. Saat sedang dipijat, hampir pasti agan-agan harus menyediakan kuping untuk mendengar curhatan para terapis tentang kondisi keluarganya.

Memang tidak semua curhatan itu berurai air mata, tapi biasanya tentang kondisi hidup dan betapa strugglenya mereka berjuang setiap hari, dan sejenisnya. Jadi lupakan obrolan santai tentang kondisi kota, cuaca, makanan favorit, banjir, atau revisi undang-undang KUHP; agan-agan tidak akan mendapatkan itu; yang agan-agan akan dapatkan adalah masalah keluarga yang mau tak mau harus ditanggapi, sebab di ruangan itu toh hanya ada dua orang.  Kalau agan-agan tak layani obrolannya, mau siapa lagi?


#3 Selalu Ada Peluang 50-50 Digerebek

Nah ini juga penting. Bukan berarti setiap tempat pijat plus-plus itu pasti digerebek, karena ane yakin para pengelolanya sudah melakukan banyak hal untuk membuat tempat usaha mereka aman. Namun, bukan berarti semua berjalan mulus. Akan selalu saja ada kemungkinan itu terjadi. Apalagi memang ada kepentingan di balik setiap penggerebekan hotel melati atau usaha pijat plus-plus.

Menurut pengamatan ane, paling tidak aparat keamanan rutin mendatangi tempat-tempat seperti itu untuk memeriksa tiga hal: narkoba, perdagangan manusia, dan prostitusi ilegal; adapun soal penangkapan karena perzinahan—kalau itu sampai terjadi—harus tetap melalui aduan absolut. Artinya, hal tersebut baru bisa diproses secara hukum jika pelaku diadukan oleh pihak yang berhak, misalnya suami atau istri dalam perkimpoian, atau anak dan orang tua jika pelaku tidak dalam perkimpoian.

Apapun itu, setiap agan-agan pergi ke pijat plus-plus, selalu siapkan kemungkinan terburuk. Jika misalnya ada Satpol PP atau Polisi datang, apa yang harus agan-agan lakukan? Jawaban apa yang harus agan-agan siapkan, baik di lokasi atau di kantor Polisi, dan apa jawaban yang harus agan-agan siapkan untuk orang rumah yang pasti bertanya-tanya. 

Mungkin persentasenya kecil, tapi selama agan-agan tidak punya informan orang dalam yang tahu banget jadwal-jadwal razia, lebih baik siapkan diri saja.


#4 Jangan Bikin Masalah, Dunia Pijat++ Itu Sempit

Kalau pergi ke sana, ikuti saja protap tempat itu dengan benar. Baik aturan tertulisnya ataupun tidak.  Jangan bikin masalah, jangan coba-coba melanggar aturan misalnya dengan menyakiti terapis, membuat keributan, kabur, tidak mau bayar, dan lain sebagainya. Karena seperti layaknya sebuah usaha, tentu di tempat itu ada aturan-aturan yang dibuat demi kenyamanan tamu dan pekerja.

Sebab kalau agan-agan berani-berani bikin masalah di sebuah tempat pijat, informasi akan cepat menyebar. Karena sebagai pelaku usaha sejenis, jaringan mereka cukup kuat. Apalagi karena usaha seperti ini hampir tidak mungkin berdiri sendiri. Jadi perlu saling melindungi dalam sebuah jaringan.

Selain itu bukan cuma soal kecepatan informasi, bahkan ada saja kemungkinannya agan-agan akan bertemu terapis yang sama meski tempat pijatnya berbeda. Ini karena seringkali para terapis itu pindah kerja, atau ada juga yang ditransfer. Mirip seperti transfer pemain sepak bola ke klub baru. Kan jadi tidak enak kalau tahu-tahu ketemu lagi terapis yang dulu pernah bermasalah dengan agan-agan. Salah-salah bisa panjang urusannya.


#5 Pertimbangkan pertanyaan orang rumah, soal aroma.

Ini hal kecil tapi vital. Setelah prosesi pijat (dan lain-lain selesai), biasanya terapis mempersilahkan tamunya mandi. Salah satunya untuk menghilangkan aroma minyak gosok yang tadi dipakai. Nah, memilih yang manapun tetap beresiko.
Apa risikonya?

Jelas akan ada aroma tak biasa yang tertinggal, terutama di baju dan badan. Kalau memilih tidak mandi berarti akan ada aroma minyak, kalau memilih mandi berarti ada aroma sabun. Sedikit serba salah kan?

Kalau agan-agan masih tinggal sendirian okelah, tapi kalau sudah punya pasangan ini akan jadi pertanyaan. Aroma apa nih, parfum kamu nggak begini? Kok tidak biasa? Ini aroma sabun? Kamu mandi di mana? Kok mandi? Dan seterusnya. Kalau sudah siap dengan jawaban-jawaban, atau sudah tahu cara mengakalinya ya berarti tidak ada masalah lagi. Demikian.

Nah, di luar lima hal yang sudah ditulis, saran yang berikutnya adalah tetap perlakukan para terapis itu sebagai manusia.

Jangan hakimi mereka atas apa yang mereka sedang lakukan, jangan remehkan mereka seolah kastanya lebih rendah. Karena (mungkin) ada yang melakukan pekerjaan ini karena suka, ada yang melakukannya karena terpaksa atau dipaksa, dan ada yang melakukannya karena tak ada pilihan lain. Hargai itu semua. Sebab dalam artian tertentu mereka adalah manusia yang sedang mencari makan, sama seperti semua orang juga. Itu saja.

Salam Olah raga! Selamat bersenang-senang #EH
Diubah oleh misterveejay 11-09-2023 06:35
qavir
sontoloyo81
yahya42
yahya42 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.