Sumber Gambar

Pinjaman online menjadi salah satu yang cukup meresahkan di masyarakat. Hal ini karena memang keberadaan pinjaman online sangat membantu banyak orang yang ingin mendapatkan uang dengan cepat tanpa persyaratan yang merepotkan. Bahkan untuk mendapatkan dana cair, peminjam hanya butuh koneksi internet dan juga KTP.

Sayangnya, dibalik kemudahan yang ditawarkan ada juga hal-hal berbahaya yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. Di mana pinjaman online ini memiliki potensi bahaya yang dapat merugikan. Hal ini karena pinjaman online kerap memberi tekanan ke para debitur yang terlambat membayar melalui debt-collector.

Ada banyak cara yang dilakukan oleh debt-collector dalam memberikan tekanan ke para debiturnya. Di mana mereka melakukan cara-cara yang bahkan terbilang jahat dan kejam. Membuat korbannya terkadang sampai stress. Bahkan di beberapa kasus seperti Pinpri bisa saja data pribadi korban disebar dengan maksud mempermalukan.


Sumber Gambar

Tak jarang ada banyak kasus-kasus orang mengakhiri hidupnya karena masalah pinjaman online ini. Sehingga pada akhirnya bukannya menjadi solusi, pinjaman online ini malah menjadi masalah baru yang memberatkan banyak orang. Tentu tidak ada yang mau hal semacam ini terjadi. Jangan seperti yang baru-baru ini viral di sosial media.

Di mana sempat ada postingan di sosial media yang menduga adanya praktek nakal dari penyedia pinjaman online AdaKami. Mungkin sebagian dari kalian pernah mendengar nama AdaKami karena beberapa kali iklannya lewat di YouTube atau di Instagram. Yang menawarkan pinjaman yang bisa didapatkan dengan mudah dan cepat.

Tapi sayangnya, ada kabar bahwa seorang peminjam dari aplikasi ini bunuh diri. Salah satu netizen mengadu di sosial media bahwa salah satu dari anggota keluarganya bunuh diri usai tertekan dengan teror dan cacian karena tidak mampu membayar di AdaKami. Teror debt-collector membuatnya sampai dipecat dari pekerjaan dan semakin terpuruk.


Sumber Gambar

Kemudian muncul sebuah thread di X yang menceritakan bagaimana seorang laki-laki bunuh diri usai meminjam uang sebesar 9,4 juta rupiah di AdaKami. Namun gara-gara biaya administrasi yang sangat tinggi, hutangnya membengkak menjadi 19 juta rupiah. Teror dari debt-collector pun terus terjadi dan membuatnya kesusahan.

Para debt-collector ini sampai berkali-kali menelepon ke telepon kantor tempat korban bekerja. Hingga membuat korban akhirnya banting setir menjadi ojek online. Usai menjadi ojek online pun, korban masih dikerjai oleh para debt-collector dengan membuat orderan fiktif 5-6 kali sehari dalam bentuk makanan dan minuman yang cukup membuatnya merugi. Kini, usai meninggal dunia para debt-collector itu masih tidak percaya.


Sumber Gambar

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sudah memanggil para petinggi layanan pinjaman online AdaKami untuk dimintai keterangan soal adanya dugaan peminjam yang bunuh diri. Akan tetapi, menanggapi hal ini AdaKami menyatakan bahwa DC yang meneror dan menagih hutang sampai korban meninggal itu tidak terafiliasi dengan AdaKami.

Ada kabar yang menyebut bahwa AdaKami membebankan para peminjamnya dengan bunga yang sampai menyentuh 100%. Hal ini sangat mencekik para korban yang kini terpuruk karena adanya teror berkelanjutan yang dapat berpengaruh ke kualitas hidup para korbannya. Tapi semoga saja hal seperti ini tidak berlangsung lama ya.

Dari sini kita bisa melihat bagaimana menyeramkannya pinjaman online. Jadi ada baiknya mencari jalan lain dan hindari pinjaman online jika tidak mau terpuruk seperti ini!



Menurut kalian, adilkah cara menagih hutang dan bunga seperti yang dilakukan AdaKami? bingungs

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi