Hi sobat kaskus,

Gara-gara kasus rumah produksi film yang diciduk polisi, hingga akhirnya mendapatkan bukti bahwa rumah produksi tersebut memproduksi film yang melanggar undang-undang karena berkaitan dengan hukum asusila.

Ada satu nama yang mencuat ke publik yaitu Virly Virginia, kini sedang viral di media sosial lantaran terlibat sebagai pemeran film dewasa yang diproduksi di Jakarta Selatan.

Bahkan desas desusnya ada juga Siskaeee yang ikut terlibat, namun hingga kini belum ada konfirnasi lebih lanjut dari pihak kepolisian maupun yang bersangkutan. Walau katanya ada cover tentang film berjudul ‘Kramat Tunggak’ tentunya nama itu cukup familiar sebagai tempat lokalisasi yang ditutup oleh pemerintah.



Rumah produksi lokal ini harus tersandung kasus hukum, kalau saja kedua pemeran itu bermain di PH vivamax mungkin hasilnya bisa saja berbeda, bisa lebih populer mungkin.

VivaMax adalah platform streaming video yang berfokus pada konten Filipina. Ini adalah layanan yang menyediakan akses ke berbagai konten seperti film, acara TV, serial web, dan program lainnya yang diproduksi di Filipina. VivaMax memungkinkan pengguna untuk menonton berbagai jenis konten hiburan Filipina secara online. Layanan semacam ini mirip dengan platform streaming seperti Netflix, tetapi dengan fokus khusus pada konten dari Filipina.



Dan tentunya seperti halnya Netflix layanan streaming Vivamax tidaklah gratis, bagi yang ingin menikmatinya haruslah berlangganan terlebih dahulu. Nah, film-film yang diproduksi oleh Vivamax biasanya cenderung vulgar bisa dikatakan film dewasa.

Bahkan banyak juga aktris cantik asal Filipina yang menjadi bintang di vivamax antara lain adalah Angeli Khang dan AJ Raval.



Hal ini juga yang dilakukan rumah produksi asal lokal tersebut, yang bertempat di Jakarta Selatan. Dengan layanan streaming di 3 website berbeda.

Kalau di Filipina sang bintang jadi terkenal dan namanya menjulang tinggi, beda hal dengan Virly Virginia yang harus berurusan dengan hukum. Dia kini akan diperiksa sebagai saksi karena merupakan salah satu pemeran di film yang dibuat rumah produksi tersebut.

Walau dalam pembuatan film tersebut itu hanya trik kamera dan adegan-adegan tersebut banyak direkayasa seolah-olah sedang melakukan ritual kenikmatan, tetap saja kalau di Indonesia akan terkena sanksi hukum.

Bisa dibilang PH ini cukup nekat, mungkin ini saatnya nemaksimalkan kreatifitas film agar tidak ada lagi unsur sensual pada sebuah film.

Apa tanggapan agan terhadap kasus ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3
Pic : google