Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
5 KKB Tewas Tak Diakui Warga Yahukimo, TNI: Mereka Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge
5 KKB Tewas Tak Diakui Warga Yahukimo, TNI: Mereka Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge
5 KKB Tewas Tak Diakui Warga Yahukimo, TNI: Mereka Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge
Minggu, 17 September 2023 10:32
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
zoom-inlihat foto5 KKB Tewas Tak Diakui Warga Yahukimo, TNI: Mereka Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tampak anggota KKB yang berada di Sungai Braza Yahukimo sambil memengang senjata laras panjang dan sejumlah barang bukti diamankan aparat gabungan.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Sebanyak 5 orang dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas akibat kontak tembak dengan Satgas Batalyon Marinir 7 di wilayah Yahukimo dan telah dimakamkan pada, Sabtu (16/9/2023).

Anggota KKB yang meninggal tersebut adalah anggota dari kelompok Yotam Bugiangge.

Yotam merupakan mantan anggota TNI yang membelot menjadi KKB di wilayah Kabupaten Nduga.

Sebanyak lima KKB itu tewas saat kontak tembak dengan patroli aparat TNI yang sedang melaksanakan patroli lingkungan pos di Kabupaten Yahukimo pada, Kamis (14/9/2023).

KKB tersebut bukanlah masyarakat sipil atau penduduk Yahukimo sesuai pengakuan oleh Kepala Suku, Leo Ghiban yang berada di Dekai karena sudah mengecek langsung kelima jenazah tersebut dan  memastikan mereka bukan penduduk Yahukimo.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN Suriastawa melalui keteranggannya, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan kelima jenazah tersebut bukan masyarakat sipil Yahukimo.

"Jadi 5 anggota KKB yang meninggal itu adalah kelompok Yotam Bugiangge dari Batalyon Wesem Kowip III, Kodam III Ndugama," kata Kolonel Czi GN Suriastawa kepada Tribun-Papua.com.

Ia mengatakan, data 5 KKB sudah dicocokkan dengan data dimiliki semua aparat keamanan gabungan, dan sudah sesuai bahwa mereka anggota KKB," ujarnya.

Kronologi Kontak Tembak

Kronologis kejadian, kata Kapen Kogabwilhan III, kontak tembak berawal pada, Rabu (13/9/2023) sekitar pukul 12:10 WIT, berdasakan hasil pengamatan pos tentang adanya pergerakan beberapa orang.

Sejumlah KKB diantaranya bersenjata laras panjang melintas di Sungai Braza dan sebagian lagi ada keluar masuk gubuk di pinggiran sungai tersebut.

Selanjutnya pukul 13:15 WIT aparat gabungan melanjutkan pengintaian lebih detail dan diputuskan untuk melaksanakan patroli.

Di tengah patroli, aparat ternyata bertemu dengan KKB di Sungai Braza.

Kemudian pada, (14/9/2023) tepat pukul 09:05 WIT, KKB pertama kali melepaskan tembakan senjata api laras panjang dari dua sudut arah berbeda kearah tim gabungan.

Saat itu beberap KKB mulai bermunculan dari gubuk, juga melepas tembakan ke arah aparat kemudian Dansatgas Gabungan memerintahkan untuk membalas tembakan.

Kontak tembak itu awalnya terlihat 4 orang KKB meninggal di tempat. Sementara yang lainya berhamburan menyelamatkan diri masing-masing sambil membawa kabur senjata dari mereka yang sudah tewas.

Selang beberapa saat, kontak tembak berhenti sehingga aparat melanjutkan penyisiran di mana terdapat 1 orang KKB lagi yang ditemukan tewas.

"Karena tidak ada masyarakat Yahukimo mengaku sebagai keluarganya, maka Kodim, Polres bersama Pemda serta masyarakat setempat melaksanakan pemakaman terhadap kelima jenazah tersebut," pungkas Kapen.


Barang Bukti

Adapun barang bukti yang tertinggal bersama 5 orang KKB tersebut berupa 1 magazen jenis SS1, 1 magazen jenis HK-47 dengan 4 butir Amunisi di magazen SS1, 1 unit HT Merk Hitachi beserta Charge, 5 buah Unit Handphone, Kartu BPJS atas nama Marnus Elopere dan Kartu Keluarga Eejahtera atas nama Yoel Giban.

Ditemukan juga beberapa aksesoris lambang bintang kejora seperti tas noken dan gelang, parang, pusau, senter dan baterai A2 cadangan.

Pimpinan TNI telah melakukan penekanan bahwa operasi TNI hanya diperuntukkan untuk sasaran terpilih, yaitu KKB bersenjata.

Sementara masyarakat Papua harus tetap dilindungi dan dijaga hak hak kehormatannya. Peristiwa tewasnya 5 KKB ini sangat disayangkan.

Namun demikian penegakan hukum harus terus berjalan karena tingkat kriminalitas di wilayah Papua pegunungan sudah sangat tinggi.

Penegakan hukum yang menegakkan lima KKB diharapkan menjadi peringatan kepada KKB lain agar meletakkan senjata, bertaubat, serta kembali ke masyarakat untuk membangun negeri. (*)


https://papua.tribunnews.com/2023/09...ngge?page=all.

Pihak gereja Yahukimo sebelumnya ngeklaim mereka sipil emoticon-Big Grin
padahal jelas-jelas di drone bawa senjata... emoticon-Big Grin



TPNPB OPM Bantah 5 Warga Papua yang Tewas di Yahukimo Anggotanya, Sebby Sambom: Mereka Sipil
5 KKB Tewas Tak Diakui Warga Yahukimo, TNI: Mereka Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge
Minggu 17-09-2023,08:07 WIB
Reporter: Reza Permana|Editor: Reza Permana
TPNPB OPM Bantah 5 Warga Papua yang Tewas di Yahukimo Anggotanya, Sebby Sambom: Mereka Sipil
Sebby Sambom menuliskan jika terdapat 5 warga Papua yang tewas dari Ngalik dan Kesing dan TPNPB-OPM bantah 5 warga Papua yang tewas di Yahukimo anggotanya.-tangkapan layar facebook @lanalokon-

JAKARTA, DISWAY. ID – Pihak KKB melalui Jubir Komnas TPNPB OPM, Sebby Sambom membantah jika 5 warga Kali Brasa Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan adalah anggotanya.

Dalam surat terbuka, Sebby Sambom menuliskan jika terdapat 5 warga Papua yang tewas dari Ngalik serta Kesing dan TPNPB-OPM bantah 5 warga Papua yang tewas di Yahukimo anggotanya.

Sebby menyampaikan jika dirinya menerima laporan dari Panglima Kodap XVI Yahukimo Brigjend Rlkius Kobak yang membenarkan terdapat 5 warga Papua yang tewas

Adapun 5 warga Papua yang terwas antara lain Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik dan Kapai Payage.

Sedangkan pihak Polda Papua mengungkapkan jika 5 mayat tersebut diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo selaku Kepala Bidang Humas Polda Papua mengatakan jika kelima jenazah tersebut dievakuasi setelah kejadian kontak tembak antara Tim Gabungan dan KKB.

Menurut Kombes Benny tim gabungan juga menemukan barang bukti berupa 2 magazen senjata api, 4 butir peluru, serta barang bukti milik pribadi saat mengevakuasi kelima jenazah.


“TNI Marinir Angkatan Laut dibawah pimpinan Letkol. Mar Alex Sukarnain dan anak buah Pos Kotis Jalan Paradiso Ibu Kota Kabupaten Yahukimo memasang bom di mata jalan yang biasa gunakan oleh masyarakat sehingga lima orang mati ditempat,” tulis Sebby.

Bermalam dua hari 5 mayat tersebut kemudian dibaawa oleh warga dan aparat untuk diotopsi di Rumah Sakit Umum Dekai Yahukimo.

Beberapa jam kemudian dikubur kan di Kuburan Umum Kilo 4 Yahukimo Papua pada 15 September 2023

Elkius Kobak memberikan warning keras kepada Dandim 1715, Kapolres Yahukimo, TNI Marinir Angkatan Laut,  Komandan Damai Zarten masyarakat sipil tentu dilindungi oleh hukum Humaniter Internasional tetapi jika bombardir masyarakat sipil sembarang sangat disayangkan

Dalam surat terbuka tersbeut, Sebby juga menyampaikan bahwa Bupati Yahukimo saudara Didimus Yahuli, SH Wakil Bupati Esau Miram, SIP harus bertanggung jawab atas pembunuhan masyarakat sipil di Yahukimo.

KKB Bakar Bakar Rumah Petugas kesehatan di Papua Tengah

Pihak KKB membenarkan bahwa telah melakukan pembakaran terhadap rumah petugas kesehatan di Papua Tengah.

Pembakaran tersebut dikarenakan mereka menolak semua bentuk bantuan dari Pemerintah terhadap masyarakat Papua.

5 KKB Tewas Tak Diakui Warga Yahukimo, TNI: Mereka Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge
Praka Lutfi yang merupakan sniper dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw berhasil menembak salah satu anggota KKB dari jarak 650 meter setelah melakukan pembakaran terhadap rumah petugas kesehatan di Papua Tengah.-tangkapana layar X@tabuni99-

Dalam peristiwa pembakaran tersbeut pihak TNI berhasil melumpuhkan seorang anggota KKB yang bernama Marko Murib dan merupakan anak buah Titus Murib.

Marko Murib sendiri berhasil dilimpuhkan oleh salah seorang Sniper TNI tembak KKB Papua dari jarak 650 meter.

Kolonel Czi GN. Suriastawa selaku Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III menjelaskan bahwa penembakan Marko dikarekanakan tersangka mencoba melakukan tembakan balasan setelah Tim Gabungan melepaskan tembakan peringatan.

Menurut Kolonel Suriastawa selaku anggotanya yang berhasil menembak Marko bernama Praka Lutfi Agus Hermawanto yang merupakan anggota dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw.

Praka Lutfi yang merupakan sniper dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw berhasil menembak salah satu anggota KKB dari jarak 650 meter setelah melakukan pembakaran terhadap rumah petugas kesehatan di Papua Tengah.
https://disway.id/read/726008/tpnpb-...ereka-sipil/15

Bantahan teroris Papua dan menyebut mereka sipil
muhamad.hanif.2
scorpiolama
sorken
sorken dan 2 lainnya memberi reputasi
3
532
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.